Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena merupakan artikel pendek yang tidak memiliki konteks untuk mengidentifikasi subjek artikel. Lihat KPC A1.%5B%5BWP%3ACSD%23A1%7CA1%5D%5D%3A+Tanpa+konteksA1
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Catatan untuk pembuat halaman: Anda belum membuat atau menyunting article halaman pembicaraan. Jika Anda mengajukan keberatan atas penghapusan, mengeklik tombol di atas akan membawa Anda untuk meninggalkan pesan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak setuju artikel ini dihapus. Jika Anda sudah ke halaman pembicaraannya, tetapi pesan ini masih muncul, coba hapus singgahan (cache).
Kecamatan Lakbok adalah suatu wilayah di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa barat bagian Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Lakbok memiliki 10 Desa dan memiliki banyak Kesenian Tradisional baik kesenian Tradisional sunda maupun kesenian tradisional jawa, mengingat masyarakatnya yang multikultur yaitu dari suku sunda dan suku jawa. Maka kesenian tradisionalnya juga sangat beragam, dia antaranya Seni Degung, Kuda Lumping, Calung, Ketoprak dan lain – lain. Dari semua kesenian yang ada di daerah lakbok khususnya, belum ada Kesenian yang asli dari Lakbok, kebanyakan merupakan akulturasi dari luar Lakbok. Seni budaya tradisional merupakan warisan bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan oleh semua lapisan masyarakat. Kesenian tradisional tidak dapat dikenal, dilestarikan dan dikembangkan oleh disemua lapisan masyarat dengan pesat, maka perlu adanya penataan dan pembenahan terutama penataan di dalam tubuh penyelenggara kesenian tradisional tersebut salah satunya dalam hal pengadaan sarana prasarana kesenian serta pembinaan penyelenggaraan, penataan tersebut tidak dapat terlaksana tanpa dukungan serta bantuan dari semua pihak yang terkait salah satunya pemerintah setempat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat (Dinas Kebudayaan). Karena kesenian tradisional bisa menjadi ikon suatu daerah untuk lebih di kenal oleh dunia luar, seperti Reog Dongkol (Banjar Patroman), Bebegig Sukamantri (Kecamatan Sukamantri), Kuda Bajil ( Kecamatan Panjalu) dan lain-lain. Daerah lakbok khususnya Kecamatan Lakbok belum memiliki kesenian Asli Lakbok.
dilatarbelakangi dari keprihatinan dan rasa cinta kepada tanah kelahiran, maka Nurul Hidayat yang saat itu bekerja di UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Lakbok, menemukan Naskah KIDUNG LAKBOK dari Berkas Laporan Data Kebudayaan Tahun 1985 yang di tulis oleh Bapak H. Maksum, didalamnya terdapat Kidung LAkbok, yang berasal dari paririmbon Aki Ranadjangga, punya ide gagasan untuk memvisualisasikan Kidung Lakbok ke dalam bentuk Wayang yg terbuat dari Jerami Padi,
Nurul Hidayat bersama Ki Dalang Dian Herdiana, Iwan dan Soleh Aziz ( Lengser Dower) dan rekan-rekan khususnya dari Sanggar Seni Hasta Kencana (Puloerang), Sanggar Seni Putra Budaya Sari pimpinan Ki Dalang Dian Herdiansyah (Rancakole-banjar) dan Karang Taruna Desa Sukanegara Kec. Lakbok, mencoba membuat sebuah Seni Tradisional yang di latar belakangi dari Topomini atau asal usul Lakbok. Wayang tersebut kami beri nama “WAYANG KILA”. KILA merupakan singkatan dari Kidung Lakbok. Pertama kali di pentaskan di Lapang Desa Sukanegara, Kec. Lakbok. Pada tanggal 15 November 2015.
Wayang Kila merupakan salah satu seni pertunjukan Masyarakat Agraris. Dan sebagai bukti bahwa di daerah tersebut masih terdapat sawah.
Kenapa Jerami? Karena wilayah Kecamatan Lakbok termasuk Lumbung Padi Kabupaten Ciamis dan hampir wilayahnya di kelilingi oleh Pesawahan. Wayang Kila biasa dipentaskan sebagai pembuka Acara – acara Sakral khususnya yang ada hubungannya dengan Tradisi Pertanian seperti Hajat Bumi, Babarit,Panen Raya dan lain-lain.
Wayang Kila memiliki beberapa unsur, yaitu :
1. Wayang terbuat dari Jerami,
2. Dalang yang memainnkan Wayang tersebut
3. Sinden yang mengidungkan Kidung Lakbok,
4. Barongan Hewan yang ada hubungannya dengan sawah dan terbuat dari Jerami.
5. musik pengiringnya menggunakan KOKOPLAK, BANGBARAAN, KENDANG APUNG dan suara dari para pemain (Ngabeluk dan kawih).
Atas dasar tersebut di atas, kami berharap setiap pihak ikut mendukung dan membantu melestarikan kesenian “Wayang Kila ” sebagai kesenian Khas Petani di Kecamatan Lakbok Khususnya dan Petani di seluruh Dunia pada Umumnya. sebagai bentuk Rasa Syukur dan Rasa Terima Kasih kepada Para Petani.