Wayang Dupara adalah salah satu jenis wayang yang diciptakan oleh R.M. Danuatmaja, keponakan Sri Mangkunegara IV dari Solo tahun 1894.[1][2] Wayang Dupara menceritakan lakon-lakon dari Babad Demak, Babad Pajang, dan Babad Mataram hingga sampai masa Kartasura (masa Perang Diponegoro).[3][4][5] Nama Dupara berasal dari kata Andupara, yang artinya "aneh".[3]

Wayang Dupara - Ny. Jan Pieterszoon Coen. Koleksi Taman Mini Indonesia Indah.

Wayang Dupara ada yang dibuat dari kayu, dan ada yang dari kulit, misalnya koleksi milik Museum Sonobudoyo terbuat dari kayu dan kulit.[4]

Tokoh-tokoh

sunting

Tokoh-tokoh Wayang Dupara antara lain:

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting