Wangsa Babenberg adalah keluarga kerajaan yang menguasai wilayah perbatasan Austria (atau Ostarrichi), dan kemudian para penguasanya menjadi Adipati Austria.

Perluasan wilayah Austria pada masa Wangsa Babenberg.

Asal mula

sunting

Asal mula keluarga Babenberg dapat dirunut kembali ke masa raja-raja kuno Franka. Nama keluarga ini berasal dari Kastel Babenberg (Bamberg). Keluarga ini merupakan keturunan keluarga Popponides,[1] sehingga mereka juga merupakan keturunan Cancor Robertian, anak Robert I dari Hesbaye.[2]

Pada masa kekuasaan Kaisar Romawi Suci Otto I, wilayah perbatasan Austria diberikan kepada Wangsa Babenberg.[3]

Selama terjadinya kontroversi penahbisan, Wangsa Babenberg sering kali mendukung Paus dan mendukung reformasi Gregorius.

Wangsa ini tidak lagi dikaruniai oleh keturunan laki-laki pada tahun 1246 setelah Adipati Friedrich II dari Austria tewas dalam pertempuran. Meskipun begitu, cabang Henneberg Wangsa Babenberg yang terletak di Franken masih bertahan hingga tahun 1583, ketika wilayah mereka dibagi-bagi oleh dua cabang keluarga Wettin. Sementara itu, pada masa interregnum, Kadipaten Austria dan Steiermark jatuh ke tangan Ottokar II dari Bohemia dan kemudian dikuasai oleh Rudolf I dari Habsburg. Semenjak itu, Wangsa Habsburg menguasai Austria hingga tahun 1918.

Darah Romawi Timur

sunting

Semua adipati Babenberg setelah Leopold V dari Austria merupakan keturunan kaisar Romawi Timur. Ibu Leopold yang bernama Theodora Komnena merupakan cucu Kaisar Ioannes II Komnenos. Kemudian anak laki-laki Leopold V yang bernama Leopold VI dari Austria. menikahi seorang putri Romawi Timur yang bernama Theodora Angelina. Anak Leopold VI, Friedrich II, juga mengikuti jejak ayahnya dan menikahi Sophia Laskarina.

Lihat pula

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Hervé Pinoteau, La symbolique royale française, V - XVIII siècle, La Roche-Rigault, P.S.R. éditions, 2004, hlm. 45.
  2. ^ Alfred Friese, "Studien zur Herrschaftgeschichte des fränkischen Adels", in Geschichte und Gesellschaft. Bochumer historische Studien, 18, Stuttgart, 1979.
  3. ^ Olivier Milza, Histoire de l'Autriche, Paris, Hatier, 1995, hlm. 41.