Wajanbolic e-goen adalah sebuah antena nirkabel yang terbuat dari wajan dan paralon. Antenna Wajan, atau Wajanbolic e-goen merupakan terobosan dalam Teknologi RT/RW-net. diambil dari penciptanya Pak Gunadi antenna Wajanbolic ini dinamakan Wajanbolic e-goen, antena ini banyak digunakan dalam Infrastruktur Jaringan RT/RW-net.

Wajanbolic e-goen
Gambar Wajanbolic
Antena Wi-Fi
Jarak Jangkauan

Cara kerja

sunting

Prinsip kerja antena Wajanbolic seperti antena parabola lainnya, yaitu menempatkan bagian sensitif antena pada titik fokus parabola (wajan) sehingga semua gelombang elektromagnet yang mengenai wajan akan terkumpul dan diterima oleh bagian sensitif tersebut. Jangkauan kerja antena ini dapat mencapai hingga 1–2 km bahkan sampai 5 km. Antena Wajanbolic terdiri atas 3 komponen utama, yaitu:

Reflektor yang terbuat dari wajan

Dapat digunakan wajan yang berdiameter minimal 40cm, semakin besar ukuran wajan akan semakin baik karena semakin banyak frekuensi radio yang dapat ditangkap.

Bagian Sensitif antena berbentuk Tabung berisi USB WLAN

Sebagai Tabung dapat digunakan Pipa Paralon 3” sepanjang 23cm dan bungkus 16cm dari panjangnya dengan Aluminium foil.

Kabel penghubung antena ke komputer

Dapat menggunakan kabel USB yang biasanya disediakan dalam paket USB WLAN, dipotong di bagian tengah dan disambung dengan menggunakan kabel UTP atau Kabel LAN.

Kelebihan dan kekurangan

sunting

Kelebihan

sunting

Penggunaan antena Wajanbolic ini memiliki beberapa keuntungan:

  • Jaringan lebih cepat daripada modem
  • Dapat di pasang dengan cepat dan mudah sehingga tidak menyita waktu terlalu banyak.
  • Murah

Kelemahan

sunting
  • Karena berupa 'solid dish maka pengaruh angin cukup besar sehingga memerlukan mounting ke tower yang cukup kuat
  • Level daya yang dipancarkan tidak bisa dikendalikan dengan baik.
  • Tidak sesensitif antena parabola asli dalam menangkap gelombang sinyal
  • Tidak tahan lama, harus melakukan kalibrasi ulang berkali-kali.

Cuplikan Bahan dan Konstruksi Wajanbolic e-goen

sunting

Bahan Bahan

sunting
  • Tutup panci atau Wajan penggorengan
  • Paralon 3" buat feeder
  • Tutup pralon 3": 2 bh
  • Paralon 1", buat support pemasangan USB WiFi
  • Tutup pralon 1": 1 bh
  • Baut besar: 1 bh
  • Baut kecil: 1 bh
  • Lakban Aluminum, untuk melapisi pralon 3" yang dipakai buat feeder. Bagi anda yang kesulitan untuk memperoleh lakban aluminium dapat
  • menggunakan teknik Wajanbolic Indonesia yang menggunakan aluminium foil dan lem pralon.
  • Pipa listrik yang kecil (diameter 1 cm), untuk pelindung sambungan kabel UTP
  • Rubber Tape, untuk menutup Pipa listrik

Konstruksi antenna wajanbolic

sunting
  • membuat dudukan untuk USB WLAN dari pralon 1", yang dilapisi oleh lakban aluminium, sehingga berfungsi seperti antenna kaleng.
  • lubangi tengah-tengah wajan
  • dudukan pipa pralon dengan USB WLAN di muka wajan.
  • perpanjang kabel USB dengan menggunakan kabel UTP.

Sedikit perhitungan posisi lakban aluminium terhadap dasar wajan

sunting
  • Lokasi fokus wajan adalah f=D^2/(16xd) di mana D adalah diameter wajan, dan d adalah kedalaman wajan.
  • Posisi USB wifi adalah 3/4Lg, kira-kira 5.2-5.3cm untuk pralon 3"

Dasar hukum

sunting

Penggunaan Wajanbolic ini diatur oleh Keputusan Menteri No.2 Tahun 2005[1] Beberapa hal yang penting dari Keputusan Mentri No.2 Tahun 2005 adalah: tidak memerlukan izin stasiun radio dari pemerintah untuk menjalankan peralatan internet pada frekuensi 2.4GHz, tetapi dibatasi dengan:

  1. Maksimum daya pemancar ada 100mW (20dBm).
  2. Effective Isotropic Radiated Power(EIRP) di antenna adalah 36dBm
  3. Semua peralatan yang digunakan harus disertifikasi oleh POSTEL

Referensi

sunting
  1. ^ Keputusan Menteri No.2 Tahun 2005

Pranala luar

sunting