Wahyu Dhyatmika atau Anak Agung Gde Bagus Wahyu Dhyatmika adalah CEO Info Media Digital (Tempo Digital) dan aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Selain itu, ia juga menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).[1] Ia merupakan alumnus program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga.[2]

Karier

sunting

Wahyu memulai kariernya di bidang jurnalistik pada tahun 2002 sebagai seorang jurnalis lapangan di Tempo. Kemudian pada tahun 2004, ia melanjutkan pendidikan masternya di program studi International Journalism at Media di University of Westminster. Setelah lulus di program magister, ia kembali bekerja di Tempo dan menjadi redaktur pelaksana hingga tahun 2014.[3]

Selama menjalani karier sebagai seorang jurnalis, Wahyu pernah mendapatkan kesempatan dari The International Consortium of Investigative Journalists (ICI) untuk mengungkap kasus penggelapan dan penghindaran pajak besar dalam Panama Papers. Bersama lebih dari 400 jurnalis dari 80 negara di dunia, ia menyelidiki jutaan dokumen finansial sebesar 2,6 tera-bite dari Mossack Fonseca, firma hukum asal Panama, yang bocor sehingga mengungkap jejaring korupsi dan kejahatan pajak para kepala negara, agen rahasia, hingga buronan yang disembunyikan di surga bebas pajak atau tax haven.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ Rizki, Mochamad Januar. "Duet Wahyu Dhyatmika dan Maryadi Pimpin AMSI 4 Tahun Ke Depan". hukumonline.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-11-01. 
  2. ^ Diaz, Ari (2024-08-05). "Kisah Alumnus UNAIR, Sukses di Dunia Jurnalistik". RRI.co. Diakses tanggal 2024-11-01. 
  3. ^ a b "Buku Jejak Ksatria Airlangga". alumni.unair.ac.id. Diakses tanggal 2024-11-01.