Buah woromo

(Dialihkan dari WOROMO)
Woromo
Kacang Woromo (P. julianettii)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Pandanus brosimos (Merr & Perry)
Pandanus julianettii (Martelli)
Pandanus iwen (Stone)
Sinonim

Pandanus yilunea (Kogoya)

Woromo[Ctt. 1] atau Tuke[Ctt. 2] merupakan buah sejenis kelapa hutan endemik yang berasal dari Pegunungan Tengah. Buah Woromo biasa dikonsumsi sebagai makanan tambahan. Woromo termasuk dalam keluarga pandan (Pandaneceae).[1]Bentuk dari buah woromo mirip dengan buah nangka atau durian. Hanya saja daging buahnya lebih keras dan lebih mirip dengan kelapa. Buah ini mudah ditemui di pasar-pasar di pegunungan tengah Papua dan dijual per tumpuk atau per karung. Woromo dapat dimakan langsung atau bisa juga diolah. Biasanya diolah dengan cara barapen atau pengasapan. Untuk memanen buah ini, biasanya petani masuk ke hutan selama 2–3 bulan untuk budidaya hingga musim panen tiba. Buah woromo mengandung asam lemak tidak jenuh terdiri dari asam oleat, asam linoleat, palmitat, omega-9, omega-6, omega-3, DHA, dan EPA. Buah woromo memiliki kandungan karbohidrat yang sama dengan beras.[1]

Klasifikasi

sunting

Menurut Kogoya, Guritno, Suryanto, dan Ariffin, dari penelitian di Ekapame, Distrik Yiluk; Kemiri, Distrik Makki; Tika, Distrik Kelila; Paba, Distrik Bogonuk, dan Wosi, Usilimo; buah yang disebut Woromo dan Owadak merupakan spesies baru, sehingga terdapat tujuh spesies Pandanus (Helak) di Pegunungan Tengah. Woromo disebut merupakan spesies Pandanus yilunea,[2] sedangkan Owadak merupakan spesies Pandanus golabus,[3] akan tetapi kedua klasifikasi tersebut belum diakui.[1] Sedangkan berdasarkan penelitian di Distrik Melagineri oleh Kiwo et al., buah yang disebut Woromo oleh Lani dan Tuke oleh Dani, merupakan spesies Pandanus brosimos, sedangkan Pandanus jiulianettii disebut dengan nama Gawin.[4] Lain lagi penelitian oleh Zebua et al. di Distrik Pirime, buah yang disebut Woromo adalah species Pandanus iwen,[5] atau di Kabupaten Jayawijaya merupakan species Pandanus julianettii.[6]

Botanis Benjamin Clemens Stone berpendapat bahwa P. julianettii dan P. brosimos adalah satu species dengan banyak varietas, walau tidak memberikan bukti untuk mendukung pendapatnya.[7] Simon G. Haberle mengamati bahwa serbuk sari dari kedua pohon tersebut tidak dapat dibedakan oleh mikroskop cahaya.[8]P. iwen juga bisa termasuk dalam kompleks spesies tersebut.[9]

Kandungan & Khasiat

sunting
Karuka P. julianettii (inti)
Nilai nutrisi per 100 g
Energi2.259–2.929 kJ (540–700 kcal)
28-33.5 g
Gula5 g
Serat pangan9.2-25 g
35.6-47 g
Jenuh18 g
Trans0
11.9-18 g
Triptofan102-136 mg
Treonina435-482 mg
Isoleusina503-555 mg
Leusina904-993 mg
Lisina426-526 mg
Metionina272-279 mg
Sistina204-234 mg
Fenilalanina571-613 mg
Tirosina408-438 mg
Valina745-832 mg
Arginina1238-1329 mg
Histidina293-336 mg
Alanina585-642 mg
Asam aspartat1064-1197 mg
Asam glutamat2285-2453 mg
Glisina638-701 mg
Prolina530-613 mg
Serina545-584 mg
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin A2 SI
Vitamin C
8%
6.40 mg
Vitamin E
3%
0.46 mg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
51%
97-460 mg
Zat besi
3223%
419 mg
Fosfor
169%
220-360 mg
Potasium
6%
300.22 mg
Sodium
5%
71.21 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air9%
Kolesterol0
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: [10][11]
Karuka P. julianettii (mesokarp)
Nilai nutrisi per 100 g
Serat pangan5.3 g
0.43 g
8.5 g
Treonina289 mg
Isoleusina281 mg
Leusina485 mg
Lisina196 mg
Metionina170 mg
Fenilalanina315 mg
Tirosina323 mg
Valina340 mg
Arginina255 mg
Histidina162 mg
Alanina391 mg
Asam aspartat672 mg
Asam glutamat748 mg
Glisina459 mg
Prolina196 mg
Serina315 mg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
12%
120 mg
Fosfor
20%
140 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Kolesterol0
Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: [10][11]

Catatan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Kogoya, Been; Guritno, Bambang; ., Ariffin; Suryanto, Agus (2014-03-31). "Pandans Diversity in Mts. Jayawijaya Papua Indonesia". International Institute for Science, Technology and Education. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  2. ^ Kogoya, Dr. Been (2016-10-16). "Pandanus yilunea description". WOROMO PAPUA. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  3. ^ Kogoya, Dr. Been (2016-09-15). "Deskripsi Pandanus golabus Been". WOROMO PAPUA. Diakses tanggal 2024-04-22. 
  4. ^ Kiwo, Terenius; Moeldjono, Soetjipto; Ungirwalu, Antoni; Murdjoko, Agustinus (2023-06-30). "Jenis Kelapa Hutan (Pandanus spp.) pada Tipologi Kebun Pekarangan Masyarakat Suku Lanny". JURNAL KEHUTANAN PAPUASIA. Fakultas Kehutanan Universitas Papua. 9 (1): 1–17. doi:10.46703/jurnalpapuasia.vol9.iss1.423. ISSN 2722-6212. 
  5. ^ Zebua, L I; Budi, I M; Wanimbo, E; Suharno (2020-10-01). "The utilization of Pandan Coconut (Pandanaceae) at the interior tribes Papua, Indonesia". IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. 575 (1): 012211. doi:10.1088/1755-1315/575/1/012211. ISSN 1755-1307. 
  6. ^ Zebua, Lisye Iriana; Purnamasari, Vita (26 January 2018). "Oil of Pandan Kelapa Hutan (Pandanus jiulianettii Martelli): Physicochemical Properties, Total Phenols, Total Carotene, Vitamin E and Antioxidant Activity". Jurnal Biologi Udayana (dalam bahasa Inggris). 21 (2): 71–77. doi:10.24843/JBIOUNUD.2017.vol21.i02.p05 . ISSN 2599-2856. OCLC 7347063503. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 April 2018. Diakses tanggal 20 October 2018. 
  7. ^ Stone, Benjamin C. (1982). "New Guinea Pandanaceae: First approach to ecology and biogeography". Dalam Gressitt, J. L. Biogeography and Ecology of New Guinea. Monographiae Biologicae (dalam bahasa Inggris). 1. Dordrecht: Springer. hlm. 401–436. doi:10.1007/978-94-009-8632-9_17. ISBN 978-94-009-8632-9. OCLC 5679030487. 
  8. ^ Haberle, Simon G. (November 1995). "Identification of cultivated Pandanus and Colocasia in pollen records and the implications for the study of early agriculture in New Guinea". Vegetation History and Archaeobotany (dalam bahasa Inggris). 4 (4): 195–210. doi:10.1007/BF00235751. ISSN 1617-6278. OCLC 192800152. 
  9. ^ Stone, Benjamin Clemens (July 1984). "Pandanus from Ok Tedi region, Papua New Guinea, collected by Debra Donoghue". Economic Botany (dalam bahasa Inggris). 38 (3): 304–313. doi:10.1007/BF02859008. ISSN 1874-9364. OCLC 7025621147. 
  10. ^ a b French, Bruce R. (1982). Growing food in the Southern Highlands Province of Papua New Guinea (dalam bahasa Inggris). AFTSEMU (Agricultural Field Trials, Surveys, Evaluation and Monitoring Unit) of the World Bank funded project in the Southern Highlands of Papua New Guinea. hlm. 64–71. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 30 October 2018. Diakses tanggal 20 September 2018. 
  11. ^ a b Rose, C. J. (1982). Bourke, Richard Michael; Kesavan, V., ed. "Preliminary Observations on the Pandanus nut (Pandanus jiulianettii Martelli)". Proceedings of the Second Papua New Guinea Food Crops Conference (dalam bahasa Inggris). 1: 160–167. OCLC 17294235.