Veni Sancte Spiritus

doa, madah, lagu

Veni Sancte Spiritus merupakan suatu sekuensia atau madah dalam liturgi Gereja Katolik Ritus Roma saat Misa Pentakosta (dinyanyikan sebelum Bait Pengantar Injil) dan oktafnya.[1] Madah atau himne ini dikaitkan dengan tiga (kemungkinan) pengarang yang berbeda yaitu: Raja Robert II dari Prancis, Paus Innosensius III, dan Uskup Agung Canterbury Stephen Langton —yang mana merupakan kemungkinan terbesar.[2][3][4]

Burung merpati, sebagai simbol dari Roh Kudus, pada kaca patri di Basilika Santo Petrus

Veni Sancte Spiritus merupakan salah satu dari empat sekuensia yang dipertahankan dalam Missale Romanum yang dikeluarkan pada tahun 1570 setelah Konsili Trente (1545–63). Sebelum Konsili Trente, ada banyak hari raya yang memiliki sekuensia tersendiri.[5] Sekuensia ini masih dinyanyikan hingga saat ini, tetap dipertahankan kendati terjadi berbagai perubahan liturgis setelah Konsili Vatikan II.

Sekuensia ini dikemas dalam komposisi musik oleh sejumlah komponis, khususnya selama Abad Renaisans, seperti Guillaume Du Fay, Josquin des Prez, Adrian Willaert, Giovanni Pierluigi da Palestrina, John Dunstaple, Orlande de Lassus, Tomás Luis de Victoria, dan William Byrd. Komponis-komponis di kemudian hari yang juga menggunakan teks ini misalnya Morten Lauridsen, Frank La Rocca, dan yang paling dikenal oleh umat Katolik, Samuel Webbe.[6]

Terjemahan berikut dalam bahasa Indonesia merupakan lirik lagu resmi, dengan judul "Ya Roh Kudus, Datanglah", sesuai Puji Syukur no. 569.[7]

Veni Sancte Spiritus Ya Roh Kudus, Datanglah

Veni, Sancte Spiritus,
et emitte caelitus lucis tuae radium.

Veni, pater pauperum,
veni, dator munerum, veni, lumen cordium.

Consolator optime,
dulcis hospes animae, dulce refrigerium.

In labore requies,
in aestu temperies, in fletu solatium.

O lux beatissima,
reple cordis intima tuorum fidelium.

Sine tuo numine,
nihil est in homine, nihil est innoxium.

Lava quod est sordidum,
riga quod est aridum, sana quod est saucium.

Flecte quod est rigidum,
fove quod est frigidum, rege quod est devium.

Da tuis fidelibus, in te confidentibus,
sacrum septenarium.

Da virtutis meritum,
da salutis exitum, da perenne gaudium.

Ya Roh Kudus, datanglah,
dari surga sinarkan pancaran cahaya-Mu.

Suluh hati, datanglah,
Bapa kaum yang lemah, pemberi anugerah.1

Kau penghibur ulungku,
Kau sahabat jiwaku, penyejukku yang lembut.

Kau segarkan yang lelah,
Kau tenangkan yang resah, Kau melipur yang sendu.

O Cahaya yang cerah,
datang dan penuhilah hati kaum beriman.

Tanpa kekuasaan-Mu,
hampa daya umat-Mu; hanya noda adanya.

Yang cemar bersihkanlah,
yang kersang siramilah, yang terluka pulihkanlah.

Yang keras lunakkanlah,
yang beku cairkanlah, yang sesat arahkanlah.

Limpahilah umat-Mu yang percaya pada-Mu:
sapta karunia-Mu.

Dan curahkan anug'rah:
akhir hidup bahagia, sukacita tak henti.

Catatan

sunting
  • Catatan 1: Kalimat dalam bait ini tidak diterjemahkan dari Bahasa Latin dengan urutan yang sama

Referensi

sunting
  1. ^ Liber Usualis, pp. 880-81. Solesmes 1961.
  2. ^ (Inggris) "Veni, Sancte Spiritus - Come, Holy Spirit". http://www.preces-latinae.org/.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  3. ^ (Inggris) "Veni, Sancte Spiritus - Come, Holy Spirit". http://www.preces-latinae.org/.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  4. ^ (Inggris) Hugh Henry (1912). "The Catholic Encyclopedia - Veni Sancte Spiritus Et Emitte Coelitus". New York: Robert Appleton Company (retrieved from New Advent). 
  5. ^ (Inggris) David Hiley, Western Plainchant: A Handbook (OUP, 1993), II.22, pp.172-195
  6. ^ Cyber Hymnal, "O" titles, #347 http://www.hymntime.com/tch/htm/c/t/h/cthscome.htm Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
  7. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. ISBN 978-979-565-009-6.