Vaksin MMR adalah campuran dari tiga jenis virus yang dilemahkan yang disuntik untuk imunisasi melawan campak, gondongan dan rubela. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia, imunisasi MMR umumnya diberikan kepada anak-anak yang berumur 12 - 18 bulan, dengan dosis penguat diberikan sebelum memasuki umur sekolah (sekitar umur 5 atau 6 tahun). Di Amerika Serikat, vaksin MMR diizinkan pada tahun 1963 dan penguatnya dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Vaksin MMR digunakan secara luas di seluruh dunia sejak diperkenalkan pada awal 1970-an. Vaksin MMR dijual oleh Merck dengan merek M-M-R II, GlaxoSmithKline Biologicals dengan Priorix, Serum Institute of India dengan Tresivac, dan sanofi pasteur dengan Trimovax.

Salah satu jenis Vaksin MMR, yaitu vaksin campak atau gondok

Hubungan dengan autisme

sunting

Di Britania Raya, vaksin MMR menjadi sumber kontroversi setelah sebuah publikasi pada tahun 1998 oleh Andrew Wakefield yang melaporkan penelitian terhadap 12 anak yang menderita spektrum autisme dan pembengkakan setelah pemberikan vaksin MMR. Pada sebuah konferensi pers, Wakefield menyarankan pemberian vaksin dalam tiga dosis berbeda lebih aman dibandingkan dengan 1 dosis sekaligus. Akan tetapi banyak penelitian-penelitian yang kemudian gagal membuktikan hubungan antara vaksin MMR dengan autisme.

Pranala luar

sunting