Utomo Josodirdjo
Drs. Utomo Josodirdjo (01 Januari 1930 – 28 November 2022) adalah seorang akuntan di Indonesia, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam terjadinya perubahan sistem tata buku model Belanda ke sistem akuntansi modern di Indonesia.[1] Utomo juga sempat menjadi anggota Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diketuai oleh Radius Prawiro, dan turut serta membantu pengembangan pasar uang dan modal di tahun 1976.[2]
Utomo Josodirdjo | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Malang, Jawa Timur, Masa Hindia Belanda | 1 Januari 1930
Meninggal | 28 November 2022 Jakarta, Indonesia | (umur 92)
Kewarganegaraan | Indonesia |
Suami/istri | Utami Rahardja (m. 1957) |
Anak | Tiara Josodirdjo Dewi Josodirdjo |
Orang tua | Liem Hwai Tjioe (ayah) Anna Bong (ibu) |
Kerabat | Daniel Budiman (menantu) Thomas Matthias Stumpf (menantu) Oliver Utomo Budiman (cucu) Tobias Utomo Budiman (cucu) Nicolaas Josodirdjo Ferry (cucu) Nadya Alexandra Josodirdjo Ferry (cucu perempuan) Nayla Isabell Josodirdjo Stumpf (cucu perempuan) |
Almamater | Erasmus University Universitas Indonesia Sekolah Bisnis Universitas Harvard |
Profesi | Akuntan |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan pribadi
suntingUtomo Josodirdjo dilahirkan sebagai anak bungsu dari empat bersaudara, dari pasangan Liem Hwai Tjioe dan Anna Bong. Ayahnya yang berasal dari Pasuruan, merupakan seorang pegawai di kantor pemerintahan, sedangkan ibunya adalah keturunan Indo-Belanda yang berasal dari Bangka.
Saat meneruskan pendidikan di Belanda, Utomo tergabung kedalam keanggotaan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), dan dalam pertemuan reguler organisasi PPI itulah ia berkenalan dengan Utami Rahardja, yang kemudian menjadi istri dan ibu dari kedua putrinya, Tiara dan Dewi.
Pernah bercita-cita untuk menjadi seorang pilot saat kecil, Utomo akhirnya mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus penerbang, hingga ia berhasil lulus mendapatkan sertifikasi Airplane Single Engine Land (ASEL) dari Federal Aviation Administration (FAA), pada tahun 1974.
Sejak itu, Utomo sering terbang mengendarai pesawat kecilnya Cherokee Six untuk mengajar di Universitas Airlangga, serta melakukan perjalanan bisnis ke Ujung Pandang, Surabaya, Medan, hingga Kuala Lumpur. Ia pun berhenti terbang di tahun 1981, dengan mengantongi sekitar 1.200 jam terbang.
Pendidikan
suntingUtomo mengenyam sebagian tahun pendidikan dasarnya di Eurospeesch Lagere School (ELS), sekolah khusus untuk anak-anak orang Belanda dan Eropa. Lulus dari pendidikan setara SMA dari Hogere Burgerschool (HBS) di Surabaya, ia kemudian berangkat ke Belanda untuk melanjutkan studi dengan beasiswa yang ia dapatkan dari Departemen Keuangan.
Beberapa bulan mengikuti kuliah kedokteran sesuai keinginan orang tua, Utomo memutuskan untuk pindah jurusan dan masuk ke Jurusan Ekonomi di Nederlandse Economische Hogeschool, atau kini dikenal sebagai Erasmus University. Di tempat itulah, Utomo kemudian akrab dengan mahasiswa asal Indonesia lainnya, seperti Radius Prawiro, Hendro Budianto, dan Arifin Siregar.
Setelah menyelesaikan kuliah, Utomo kembali ke Indonesia lalu bekerja sebagai asisten seorang akuntan pajak sambil mengambil gelar akuntan di Universitas Indonesia, dan lulus di tahun 1959.[3]
Saat memimpin sebuah kantor akuntan publik, Utomo juga sempat mengambil program pendidikan khusus di Sekolah Bisnis Universitas Harvard, Boston, Amerika Serikat.
Karier
suntingUtomo Josodirdjo mulai bekerja sebagai asisten akuntan di Divisi Pajak Departemen Keuangan, pada tahun 1957 sepulangnya kuliah di Belanda. Disaat yang sama, ia juga sempat mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara, yang kini dikenal dengan nama Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN).
Utomo kemudian pindah ke Surabaya untuk menjadi Dosen Akuntansi di Universitas Airlangga hingga tahun 1974, bersamaan dengan dibukanya jurusan akuntansi di Universitas tersebut pada tahun 1960.
Utomo lalu bekerja sama dan bermitra dengan Washington SyCip, seorang akuntan dan pendiri kantor akuntan publik SGV & Company (SGV Group), dan mendirikan SGV Utomo & Co. di tahun 1968. Pada tahun 1985, SGV Group kemudian merger dengan Arthur Andersen & Co., dan pada tahun 1990, Utomo mengundurkan diri dari posisinya sebagai managing partner di SGV Utomo & Co.
Setelah itu, Utomo Josodirdjo menduduki beberapa jabatan penting lainnya, seperti Advisor untuk International Finance Corporation (IFC) dan Direktur di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia hingga tahun 2000. Utomo juga sempat menjabat sebagai Komisaris di PT Padang Golf Cikarang dan PT Kawasan Industri Jababeka sampai tahun 2006, serta menjadi Anggota Dewan di World Vision International (WVI) hingga tahun 2010. Ia juga merupakan salah satu Pendiri President University di Jakarta.[4] Hingga akhir hayatnya, Utomo masih aktif sebagai Komisaris Independen untuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Penghargaan
suntingUtomo menerima penghargaan The Whole Life Achievement Award dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 2012.
Pada tanggal 9 Januari 2018, Crowe Horwath International atau yang kini dikenal dengan nama Horwath International, mengadakan sebuah acara untuk menghormati Utomo Josodirdjo, sebagai sosok pendiri SGV & Company di Indonesia, atas kontribusinya terhadap pengembangan profesional akuntansi kelas dunia di Indonesia.[5]
Meninggal Dunia
suntingUtomo Josodirdjo meninggal dunia pada hari Senin, 28 November 2022 dalam usia 92 tahun.[6] Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jl. Madrasah No. 7, Kemang, Jakarta Selatan dan dikebumikan pada hari Kamis, 1 Desember 2022 di San Diego Hills Memorial Park and Funeral Homes, Karawang, Jawa Barat.
Referensi
sunting- ^ "Kiprah Legenda Perakuntansian Indonesia Diabadikan dalam Buku". mediaindonesia.com. 9 Januari 2020. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "PRESIDEN MINTA PARA AKUNTAN BANTU PENGEMBANGAN PASAR UANG DAN MODAL". soeharto.co. Berita Tahun 1976. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-12. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ Gramedia Pustaka Utama, (2020), A Journey Through Time: The Memoir of Utomo Josodirdjo, PT Gramedia, ISBN Digital 978-602-063507-1
- ^ "Get to Know Utomo Josodirdjo, One of the Founders of President University who Became the Father of Accounting in Indonesia". President University, Jababeka Industrial Estate. 22 Januari 2020. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Crowe Horwath Indonesia honors Mr. Utomo Josodirdjo as "hero in accounting profession"". Horwath International (dalam bahasa Inggris). 22 Januari 2020. Diakses tanggal 10 Januari 2021.
- ^ "Utomo Josodirdjo, Tokoh Akuntansi Indonesia Meninggal di Usia 92 Tahun". KATADATA. 28 November 2022. Diakses tanggal 30 November 2022.