Keuskupan Banjarmasin

wilayah administratif gereja di Indonesia
(Dialihkan dari Uskup Banjarmasin)

Keuskupan Banjarmasin adalah adalah salah satu keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, serta menjadi keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang juga dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Palangka Raya, dan Keuskupan Tanjung Selor.[2] Keuskupan ini meliputi seluruh wilayah Kalimantan Selatan seluas 37.530 km², dengan pusat di Kota Banjarmasin.

Keuskupan Banjarmasin

Dioecesis Bangiarmasina
Katolik
Lokasi
NegaraIndonesia
WilayahKalimantan Selatan
Samarinda
Dekanat
  • Banjarmasin
  • Banjarbaru
  • Tanjung
  • Batulicin
Kantor pusat
Jl. Brigjen H. Hasan Basri No. 48 Kayutangi, Kel. Alalak Utara, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin 70125
Koordinat3°19′28″S 114°35′27″E / 3.324492°S 114.590733°E / -3.324492; 114.590733
Statistik
Luas38.744 km2 (14.959 sq mi)[1]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2021)
4.087.894
20.171 (0,5%)
Paroki14
Imam40 (9 imam Diosesan, 2 Diakon Diosesan)
Informasi
DenominasiGereja Katolik
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian3 Januari 1961; 63 tahun lalu (1961-01-03)
KatedralKeluarga Kudus, Banjarmasin
BahasaBahasa Indonesia
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupVictorius Dwiardy, O.F.M.Cap.
Vikaris jenderal
R.P. Albertus Jamlean, M.S.C.
Sekretaris jenderal
R.P. Managamtua Hery Berthus Simbolon, S.J.
EkonomR.D. Simon Edy Kabul Teguh Santoso
Peta
Situs web
keuskupanbanjarmasin.org

Umat Keuskupan Banjarmasin berjumlah kurang lebih 20 ribu orang dan tersebar di 14 paroki, serta dilayani oleh 40 imam.

Sejarah

sunting
 
Mgr. Jan Pacificus Bos, O.F.M. Cap. di Banjarmasin.

Yurisdiksi yang kelak menjadi Keuskupan Banjarmasin ini pada mulanya merupakan bagian dari Vikariat Apostolik Borneo Olandese yang kemudian dipisahkan menjadi Prefektur Apostolik Banjarmasin pada 21 Mei 1938. Pembinaannya kemudian diserahkan oleh Kongregasi Suci Pewartaan Iman (Propaganda Fide) kepada tarekat Misionaris Keluarga Kudus (MSF). Pada tanggal 10 Maret 1949, yurisdiksi tersebut ditingkatkan statusnya menjadi Vikariat Apostolik Banjarmasin. Karena perkembangannya kemudian dipecah dengan berdirinya Prefektur Apostolik Samarinda pada 21 Februari 1955. Bersamaan dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik mandiri di Indonesia pada 3 Januari 1961 meningkat statusnya menjadi diosis atau keuskupan.

Garis waktu

sunting
  • Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Bandjarmasin pada tanggal 21 Mei 1938, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Borneo Belanda
  • Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Bandjarmasin pada tanggal 10 Maret 1949
  • Ditingkatkan menjadi Keuskupan Bandjarmasin pada tanggal 3 Januari 1961
  • Berganti nama menjadi Keuskupan Banjarmasin pada tanggal 22 Agustus 1973
  • Perpindahan metropolit dari Keuskupan Agung Pontianak ke Keuskupan Agung Samarinda pada tanggal 29 Januari 2003

Waligereja

sunting
Lambang
Foto diri

Ordinaris

sunting
Prefek Apostolik Bandjarmasin
  • Giacomo Giovanni M. Kuster, M.S.F. (21 Mei 1938 s.d. 10 Maret 1949, mengundurkan diri)
Vikaris Apostolik Bandjarmasin
  • Giovanni Groen, M.S.F. (10 Maret 1949 s.d. 18 April 1953, wafat)
  • Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F. (6 Januari 1954 s.d. 3 Januari 1961, naik tingkat)
Uskup Bandjarmasin
  • Wilhelmus Joannes Demarteau, M.S.F. (3 Januari 1961 s.d. 22 Agustus 1973, berubah nama)
Uskup Banjarmasin

Paroki

sunting
 
 
Liang Anggang
 
Tanjung
 
Suriyan
 
Halong
 
Gendang
 
Angsana
Paroki di Keuskupan Banjarmasin

Dekanat Banjarmasin

sunting
Kota Banjarmasin

Dekenat Banjarbaru

sunting
Kota Banjarbaru
Kabupaten Tanah Laut
Kabupaten Banjar
  • Paroki Paramasan – Nabi Elia

Dekanat Tanjung

sunting
Kabupaten Tabalong
Kabupaten Balangan
  • Paroki Halong – Santo Matius

Dekanat Batulicin

sunting
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Kotabaru

Referensi

sunting
  1. ^ "Diocese of Banjarmasin, Indonesia". GCatholic. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  2. ^ "Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 2012-10-08. 

Pranala luar

sunting