United 93 (film)

film tahun 2006 oleh Paul Greengrass

United 93 adalah sebuah film drama dokumentasi 2006 yang mengisahkan detik-detik kejadian yang sesungguhnya di dalam pesawat United Airlines Penerbangan 93 yang dibajak pada serangan 11 September 2001. Film ini mencoba mengisahkan kembali seakurat mungkin (namun disertai catatan bahwa mau tak mau imajinasi pun digunakan), dalam waktu yang sesungguhnya, apa yang dikenal sebagai momen kepahlawanan yang menjadi simbol. Film ini dibuat dengan kerja sama penuh dari semua keluarga dari orang-orang yang ada dalam pesawat tersebut.[1]

United 93
SutradaraPaul Greengrass
ProduserZakaria Alaoui,
Mairi Bett,
Tim Bevan,
Eric Fellner,
Lloyd Levin
Ditulis olehPaul Greengrass
DistributorUniversal Pictures
Tanggal rilis
28 April 2006

Pertunjukan perdana dunia dari United 93 terjadi pada 26 April pada Festival Film Tribeca 2006 di New York City, sebuah festival yang didirikan untuk merayakan New York City sebagai salah satu pusat pembuatan film utama dan dengan maksud untuk ikut menolong membantu pemulihan jangka panjang daerah Manhattan hilir.[2] Beberapa anggota keluarga para penumpang di dalam pesawat itu menghadiri pertunjukan perdananya untuk memperlihatkan dukungan mereka.

Film ini mulai diedarkan di seluruh Amerika Serikat pada 28 April 2006. Sebanyak 10% dari pendapatan kotor tiga hari pembukaan pertama akhir minggu tersebut akan disumbangkan untuk membangun sebuah tugu peringatan bagi para korban Penerbangan 93.[3]

Catatan produksi

sunting

Film ini ditulis dan diarahkan oleh Paul Greengrass, dan merupakan film cerita pertama Hollywood yang secara khusus memusatkan perhatian pada salah satu tindakan teroris. Dilaporkan bahwa film ini diimprovisasikan (dan bukan secara formal mengikuti naskah) dengan rujukan kepada salinan pembicaraan lewat telepon sebagai bahan sumbernya, dan difilmkan dengan menggunakan kamera-kamera yang dipegang dengan tangan untuk memberikan efek langsung (Greengrass memang lebih suka menggunakan teknik ini). Film ini menggunakan aktor-aktor yang umumnya tidak terkenal, serta sejumlah aktor non-profesional.[4] Kritikus Wall Street Journal secara khusus menyebutkan manajer operasi FAA Ben Sliney yang memerankan dirinya sendiri "dengan kehadiran cemerlang yang super-manusiawi."[5] Penampilan dan pakaian para aktornya dirancang sedekat mungkin dengan orang-orang yang sesungguhnya.

Judulnya diubah dari Flight 93 menjadi United 93 pada Maret 2006. Tak lama kemudian, film ini diberikan peringat 'R' oleh Motion Picture Association of America untuk "bahasa, dan beberapa gambaran teror dan kekerasan yang sangat mendalam".[6]

Latar belakang historis

sunting

United Airlines Penerbangan 93 adalah sebuah pesawat terbang Boeing 757-222 yang secara teratur terbang dari Bandara Internasional Newark (kini dikenal sebagai Bandara Internasional Liberty Newark) di Newark, New Jersey, ke Bandara Internasinoal San Francisco lalu melanjut ke Bandara Internasional Narita di Tokyo, Jepang, dengan pesawat terbang yang lain. Pada 11 September 2001, pesawat yang sedang terbang itu adalah salah satu dari keempat pesawat yang dibajak sebagai bagian dari serangan teroris 11 September 2001. Ini adalah satu-satunya dari keempat pesawat tersebut yang tidak mencapai target yang dimaksudkan, sebaliknya jatuh di Shanksville, Pennsylvania, sekitar 230 km di barat daya Washington, D.C. Ini agaknya dikarenakan awak dan penumpangnya, yang diwaspadakan lewat sejumlah hubungan telepon, berusaha menaklukkan para pembajak. Para pembajak itu diduga sengaja menjatuhkan pesawat tersebut untuk mencegah para awak dan penumpangnya menguasai pesawat. Diyakini bahwa penerbang LeRoy Homer, pramugari CeeCee Lyles dan Sandra Bradshaw dan penumpang Todd Beamer, Mark Bingham, Tom Burnett, Andrew Garcia, Jeremy Glick, serta Richard Guadagno, antaranya, mencoba melawan para pembajak.

Kontroversi

sunting

Setelah trailer untuk film ini mulai diedarkan di bioskop-bioskp, Universal Pictures mendapatkan sejumlah panggilan lewat telepon, karena sejumlah penonton merasa terkejut dan kecewa.[7] Sebuah bioskop di Manhattan secara sepihak menarik trailer itu setelah menerima keluhan-keluhan penonton.[3]

Aktor kelahiran Irak (namun berbasis di London), Lewis Alsamari, yang memerankan pembajak utama di film tersebut, ditolak visanya oleh otoritas imigrasi AS ketika ia memintanya untuk mengunjungi New York City untuk menghadiri pertunjukan perdananya, meskipun ia sudah diberikan asilum di Britania Raya sejak 1990-an. Alasan yang diberikan ialah bahwa ia pernah didaftarkan sebagai anggota tentara Irak - meskipun hal ini juga menjadi alasan untuk statusnya sebagai pengungsi setelah ia melakukan desersi pada 1993.[8]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting

Pranala luar

sunting