Dwititik, umlaut, atau trema (¨) adalah istilah digunakan untuk menyebut dua istilah yang saling berhubungan; modifikasi huruf vokal khusus dan huruf vokal yang menggambarkan bunyinya.

¨
Diaresis
Diakritik
aksen
tirus( ´ )
tirus ganda( ˝ )
nontirus( ` )
nontirus ganda(  ̏ )
breve( ˘ )
breve terbalik(  ̑ )
karon / háček( ˇ )
cedilla / cédille( ¸ )
sirkumfleks / vokáň( ˆ )
dwititik, trema, umlaut( ¨ )
dot( · )
hook / dấu hỏi(  ̉ )
horn / dấu móc(  ̛ )
makron( ¯ )
ogonek / nosinė( ˛ )
cincin / kroužek( ˚, ˳ )
napas kasar / dasia( )
napas halus / psili( ᾿ )
Tanda kadang-kadang digunakan sebagai diakritik
Apostrof( )
bar( ◌̸ )
titik dua( : )
koma( , )
titik( . )
hubung( ˗ )
gelombang( ~ )
titlo(  ҃ )
Tanda diakritik dalam aksara lain
Diakritik Arab
Diakritik Gurmukhi
Diakritik Ibrani
Diakritik Indik
anusvara( )
chandrabindu( )
nukta( )
virama( )
Diakritik IPA
Diakritik Jepang
dakuten( )
handakuten( )
Diakritik Khmer
Diakritik Suryani
Diakritik Thai
Relasi
Cincin dot
Tugas Fungsitasi

Dwititik Jermanik

sunting
 
Dwititik pada sebuah papan ketik komputer Jerman. Tampak pula ligatur ß.

Dalam linguistik, proses umlaut (dari bahasa Jerman um- "sekitar", "transformasi" + Laut "bunyi") atau i-mutasi adalah modifikasi dari huruf vokal belakang yang membuatnya dieja lebih ke depan untuk memudahkan pengucapan huruf vokal depan yang muncul di suku kata sesudahnya. Biasanya suku kata sesudahnya itu adalah imbuhan terinfleksi proses ini ditemukan di banyak bahasa.

Istilah "umlaut" awalnya digunakan untuk studi Bahasa Jermanik. Dwititik dulu menjadi produktif dalam sejarah dari bahasa bahasa tersebut (Proto-Germanik), dan hasilnya dapat dilihat dalam huruf vokal pada banyak bahasa Jermanik.

Dwititik jangan dibingungkan dengan fenomena vokal lainnya seperti ablaut (gradasi huruf vokal), yang dapat dilihat dari deklensi kata kerja kuat Jermanik seperti sing/sang/sung.

N̈n̈

sunting

"", atau "" (disebut juga n-dwititik) adalah grafem dari alfabet Latin N dengan sebuah dwititik.

Huruf ini ditemukan pada ortografi bahasa Jacaltec (sebuah dialek Maya), dan Malagasy, dan keduanya melambangkan bunyi Konsonan sengau langit-langit belakang (/ŋ/ dalam AFI).

Huruf "" ini sangat jarang digunakan, dan hanya ada dalam segelintir bahasa saja, oleh sebab itu huruf ini tidak dapat ditemukan di papan ketik komputer dalam bahasa apapun. Huruf ini juga tidak masuk dalam entitas HTML.

"" dan "" keduanya bukan karakter resmi dalam set karakter Unicode, dan untuk menuliskannya, kedua huruf itu harus ditulis menggunakan huruf "N" atau "n" yang digabung dengan menambahkan dwititik U+0308.

Huruf ö (O dwititik), sering ditemukan dalam bahasa Jerman dan merupakan gabungan antara huruf "O" dan "E". Bunyinya pun merupakan gabungan dari kedua suara itu, antara huruf "O" dan "E", mirip dengan ucapan untuk dwihuruf "eu" dalam bahasa Prancis (tetapi tidak sama dengan "eu" dalam bahasa Sunda).

Dalam bahasa Jerman, huruf ini merupakan transliterasi dari kata-kata yang diambil dari bahasa Yunani seperti "oikonomia", menjadi "ökonomie" (ekonomi). Contoh kata-kata lain yang menggunakan huruf "ö" ini adalah "römisch-katholisch" (Katolik Roma), dan "trösten" (menghibur).

Huruf "ö" juga digunakan dalam bahasa Swedia dan Finlandia dengan ucapan yang sama dengan bahasa Jerman, dengan pengecualian dalam bahasa Finlandia.

Contoh:

  • Bahasa Swedia: varför = mengapa
  • Bahasa Finlandia: tyttö = anak perempuan

Di dalam bahasa Indonesia huruf ini hanya dijumpai pada kata nanggroë, sagoë, nama Aceh dan dalam bahasa Nias.

Keterangan teknis

sunting
Karakter Kode jendela kode laman Kode CP850
ä Alt+0228 Alt+132
ë Alt+0235 Alt+137
ï Alt+0239 Alt+139
ö Alt+0246 Alt+148
ü Alt+0252 Alt+129
ÿ Alt+0255 Alt+152
Ä Alt+0196 Alt+142
Ë Alt+0203 Alt+211
Ï Alt+0207, Alt+02255 Alt+651
Ö Alt+0214 Alt+153
Ü Alt+0220 Alt+154
Ÿ Alt+0159 N/A
Dwititik
Karakter Penggantian HTML Unicode
ä a or ae ä U+00E4
ö o or oe ö U+00F6
ü u or ue ü U+00FC
Ä A or Ae Ä U+00C4
Ö O or Oe Ö U+00D6
Ü U or Ue Ü U+00DC
Dwititik lainnya
Karakter HTML Unicode
ë ë U+00EB
U+1E27
ï ï U+00EF
U+1E85
U+1E8D
ÿ ÿ U+00FF
Ë Ë U+00CB
U+1E26
Ï Ï U+00CF
U+1E84
U+1E8C
Ÿ Ÿ U+0178

Catatan: ketika mengganti karakter diaresis dengan ASCII polos, gunakan ae, oe, dll. untuk bahasa Jerman, dan penggantian karakter sederhana untuk semua bahasa lain.

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting