Ulos Sibolang
Ulos Sibolang adalah salah satu jenis ulos yang ada dalam suku batak, khususnya suku batak toba. ulus jenis ini dapat digunakan dalam keperlua sebuah pesta adat baik sukacita maupun dukacita.[1]
Penggunaan ulos sibolang
suntingKeperluan Dukacita
dalam sebuah acara dukacita, biasanya ulos sibolang yang digunakan dipilih dengan warna dominan hitam, dan dalam keperluan cara dukacita ulos sibolang lebih banyak digunakan dibandingkan dengan jenis ulos lainnya. salah satu contoh dalam proses penggunaan ulos ini adalah dipergunakan sebagai ulos saput atau ulos tujung, yaitu ulos yang akan diberikan oleh pamannya (saudara dari ibu yang meninggal) kepada orang yang meninggal, dalam acara dukacita ulos yang diberikan oleh pamannya haruslah ulos jenis ini, dan tidak boleh menggunakan ulos jenis lain, beda halnya dengan ulos yang diberikan para tamu dalam pesta acara duka tersebut.
keperluan Sukacita
dalam acara sukacita biasanya jenis ulos sibolang akan dipilih dengan warna dominan putih, dalam sebuah cara pernikahan biasanya orang-orang akan lebih banyak menggunakan ulos sibolang dengan warna dominan putih yang dimana ulos ini dapat digunakan sebagai penutup ampang atau bisa juga disandang, jenis ulos sibolang yang digunakan diacara pernikahan sering disebut dengan nama Sibolang Pamontari.
Karena ulos ini dapat digunakan untuk segala keperluan adat, baik di acara sukacita maupun dukacita, maka ulos ini terlihat palin banyak dipakai dalam acara adat, hal ini membuat ulos sibolang menjadi ulos yang sangat familiar dikalangan masyarakat.
Harga ulos sibolang
suntingterkait dengan harga ulos jenis ini tentu bervariasi, hingga saat ini belum ada standar yang menentukan harga dari tiap jenis ulos yang digunakan dalam adat batak, namun untuk ulos jenis ini tergolong relatif murah bila dibandingkan dengan ulos jenis lain, hal ini disebabkan banyaknya permintaan ulos dan banyaknya penenun yang membuat ulos jenis ini.
dalam masyarakat ada batak, ada beberapa jenis ulos yang lazim dipergunakan sebagai parompa / pangupa namun untuk ulos sibolang sangat jarang dijadikan sebagai parompa.[1]