Tugu Pamandengan (bahasa Jawa: ꦠꦸꦒꦸꦥꦩꦤ꧀ꦝꦼꦔꦤ꧀, translit. Tugu Pamandêngan) adalah salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Surakarta. Tugu tersebut terletak di depan Balai Kota Surakarta dan termasuk dalam bangunan cagar budaya. Tugu setinggi tiga meter berdiri di persimpangan antara Jalan Jenderal Sudirman dan Kali Pepe.[1] Bangunan tugu berbentuk segiempat mengerucut ke atas dengan empat lentera mengarah ke segala arah.[2]

Tugu Pamandengan
Tugu Pamandengan sebagai titik nol kilometer Kota Surakarta
Informasi umum
JenisTugu
AlamatJalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon
KotaSurakarta
NegaraIndonesia Indonesia

Tugu Pamandengan diperkirakan peninggalan antara Pakubuwana VI hingga Pakubuwana X.[2] Tugu ini menjadi titik kosmologi perkotaan pada zamannya. Tugu Pamandengan berfungsi sebagai titik fokus pandangan Sri Susuhunan ketika bermeditasi di Siti Inggil.[1] Selain menjadi titik fokus Sri Sunan ketika bermeditasi tugu in juga berfungsi sebagai penanda nol kilometer Kota Surakarta.[3] Tugu Pamandengan merupakan titik kosmologi budaya Jawa. Dari tata letaknya bisa terlihat, ada Pasar Gede di sebelah timur sebagai simbol sifat duniawi yang terkait dengan hal ekonomis. Ada Masjid Agung di sebelah barat sebagai simbol untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ada poros Tugu Pamandengan sebagai simbol visi raja yang luas.

Referensi

sunting
  1. ^ a b Ofita Purwani (2014). Javanese power: silent ideology and built environment of Yogyakarta and Surakarta (Tesis). Edinburgh College of Art, Universty of Edinburgh. p. 206. https://era.ed.ac.uk/handle/1842/9885. 
  2. ^ a b Novita Rusdiyana (2018). "Bangunan Cagar Budaya Tugu Pamandengan". Surakarta.go.id. 
  3. ^ Bayu Ardi Isnanto (2016). "Tugu Pemandengan Titik Nol Kilometer Kota Solo Akan Jadi Ikon Baru". solo.tribunews.com.