Toyota Industries
Toyota Industries Corporation (株式会社豊田自動織機 , Kabushiki gaisha Toyota Jidō Shokki) adalah sebuah produsen mesin asal Jepang. Produk pertama dari perusahaan ini adalah alat tenun otomatis, dan merupakan perusahaan di mana Toyota Motor Corporation dikembangkan. Perusahaan ini merupakan produsen forklift dengan pendapatan terbesar di dunia.[2]
Nama asli | 株式会社豊田自動織機 |
---|---|
Nama latin | Kabushiki gaisha Toyota Jidō Shokki |
Publik KK Konglomerat | |
Kode emiten | TYO: 6201 Templat:NAG |
Industri | Komponen Kendaraan |
Didirikan | 18 November 1926 |
Pendiri | Sakichi Toyoda |
Kantor pusat | Kariya, Aichi, Jepang |
Tokoh kunci | Tetsurō Toyoda (direktur representatif dan chairman) Akira Ōnishi (direktur representatif dan presiden) Kazue Sasaki (direktur representatif, wakil presiden, serta kepala teknologi dan pengembangan) Takuo Sasaki (direktur representatif, wakil presiden, serta kepala audit perusahaan, strategi, dan hukum) |
Produk | Permesinan tekstil, mobil, peralatan penanganan bahan, peralatan elektronik, dsb. |
Pendapatan | ¥2,214,946 juta (hingga 31 Maret 2019) |
¥134,684 juta (hingga 31 Maret 2019) | |
¥159,778 juta (hingga 31 Maret 2019) | |
Total aset | ¥5,261,174 (hingga 31 Maret 2019) |
Karyawan | 64.641 (hingga 31 Maret 2019) |
Induk | Toyota Group |
Anak usaha |
|
Situs web | www |
Sejarah
sunting1920-an
suntingPerusahaan ini didirikan pada tanggal 18 November 1926 dengan nama Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. oleh Sakichi Toyoda, pencipta serangkaian alat tenun manual dan alat tenun bermesin. Alat tenun ciptaannya yang paling mengesankan adalah Alat Tenun Otomatis Toyoda Tipe G, buatan tahun 1924, yang merupakan sebuah alat tenun otomatis berkecepatan tinggi yang dapat mengganti teropong tanpa berhenti dan dilengkapi dengan lusinan inovasi lainnya. Pada saat itu, alat tenun tersebut merupakan alat tenun tercanggih di dunia, karena dapat meningkatkan kualitas secara signifikan dan meningkatkan produktivitas hingga dua puluh kali lipat.[3] Pada tahun 2007, mesin tersebut didaftarkan sebagai benda No. 16 di Mechanical Engineering Heritage Jepang sebagai "sebuah pencapaian penting yang mempercanggih industri tekstil global dan meletakkan pondasi untuk pengembangan Toyota Group."[3]
1930-an
suntingPada tahun 1933, perusahaan ini mendirikan departemen mobil, dan dipimpin oleh Kiichiro Toyoda, anak sulung Sakichi Toyoda. Departemen tersebut kemudian dipisah dengan nama Toyota Motor Co., Ltd. pada tahun 1937 dan kini dikenal dengan nama Toyota Motor Corporation. Toyota Industries merupakan salah satu dari tiga belas perusahaan inti di Toyota Group. Perusahaan inipun memiliki 8,48% saham Toyota Motor. Sebagai upaya untuk mencegah merger dan akuisisi paksa, Toyota Motor saat ini juga memegang 24,92% saham Toyota Industries.[4]
1940-an
suntingPada tahun 1940, departemen produksi baja dari Toyota dipisah untuk membentuk Toyota Steel Works Ltd. Namanya saat ini adalah Aichi Steel Corporation. Pada tahun 1944, pabrik Toyota di Obu mulai beroperasi memproduksi cetakan. Lima tahun kemudian, Toyota resmi melantai di Bursa Saham Tokyo, Osaka, dan Nagoya.[4]
1950-an
suntingPada tahun 1952, Toyota mulai memproduksi press die untuk mobil. Setahun kemudian, pabrik di Kyowa mulai merakit mobil dan memproduksi mesin. Pada tahun 1956, Toyota memperkenalkan forklift pertamanya, yakni Model LA seberat 1 ton. Pada tahun 1957, Toyota mulai memproduksi mesin diesel tipe D. Pada tahun yang sama, traktor penarik Model LAT seberat 85 ton resmi diperkenalkan. Pada tahun 1959, Toyota mulai memproduksi mesin bensin tipe P.[4]
1960s
suntingPada tahun 1960, pabrik di Kyowa diubah menjadi hanya memproduksi forklift. Pada tahun yang sama, Toyota juga mulai memproduksi pemuat dan tiga kompresor tipe poros engkol silinder. Laboratorium Pengembangan dan Pusat Riset Toyota juga dibentuk dengan dana dari sepuluh anggota Toyota Group. Pada tahun 1964, Toyota diakui oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Internasional Jepang sebagai salah satu perusahaan asal Jepang pertama yang mengekspor produknya ke luar Jepang. Toyota juga memperkenalkan sistem pemintalan berkelanjutan otomatis baru buatannya. Pada tahun 1967, produksi mobil pickup Toyota Publica dimulai di pabrik di Nagakusa. Toyota juga berhasil memproduksi 1.000 kendaraan dalam satu bulan.[4]
1970-an
suntingPada tahun 1971, produksi Corolla dimulai. Toyota juga berhasil memproduksi unit kendaraan ke-100.000. Pada tahun 1973, Toyota berhasil berhasil memproduksi 3.000 kendaraan dalam satu bulan. Setahun kemudian, Toyota mulai memproduksi kompresor pendingin udara mobil.[4]
1980-an
suntingPada tahun 1980, produksi JA air dimulai. Pada tahun 1984, divisi mesin resmi dipisah dari divisi kendaraan Toyota. Pada tahun 1986, Toyota mendapat penghargaan Deming Application berkat implementasi kendali mutunya. Pada tahun 1988, Toyota Industrial Equipment resmi dibentuk di Indiana, Amerika Serikat.[4]
1990-an
suntingPada tahun 1991, Toyota berhasil memproduksi unit kendaraan ke-5.000.000. Setahun kemudian, Toyota membentuk Komite Lingkungan.[4]
Bisnis saat ini
suntingToyota Industries aktif di lima area bisnis, yakni otomotif, penanganan bahan, elektronik, logistik, dan permesinan tekstil.
Forklift buatan Toyota Industries memakai logo yang sama dengan mobil buatan Toyota Motor Corporation, dan diproduksi di pabrik Toyota Industrial Equipment Manufacturing (TIEM) di Columbus, Indiana untuk dijual di Amerika Serikat.
Toyota Industries juga mendapat kontrak dari Toyota Motor Corporation untuk memproduksi Toyota Vitz/Yaris dan Toyota RAV4. Perusahaan ini juga memproduksi mesin otomotif untuk digunakan di mobil bermerek Toyota, seperti Avensis, Corolla, Crown, dan Land Cruiser.
Pada tahun 2000, Toyota Industries mengakuisisi produsen forklift asal Swedia, BT Industries,[5] serta anak usahanya, yakni The Raymond Corporation di Amerika Serikat[6] dan CESAB di Italia.[7] Setelah digabung dengan divisi penanganan bahan dari Toyota Industries, terbentuklah produsen forklift terbesar di dunia, yakni Toyota Material Handling Corporation.
Pada bulan Oktober 2012, Toyota Industries mengakuisisi Cascade Corp., produsen aksesoris untuk forklift, dengan harga $728 juta.[8]
Pada tahun 2017, Toyota Industries resmi mengakuisisi Vanderlande Corp., sebuah produsen penanganan bahan otomatis, serta mengakuisisi Bastian Solutions asal Amerika Utara.
Alat tenun
suntingPada tahun 2020, Toyota Industries memproduksi dua alat tenun canggih, yakni JAT810 (alat tenun jet udara) dan LWT810 (alat tenun jet air). Kedua alat tenun tersebut dioperasikan tanpa teropong. Alat tenun jet air melempar benang pakan melalui lungsin menggunakan air, sehingga hanya dapat digunakan dengan serat sintetis. Sementara alat tenun jet udara menggunakan udara untuk melempar pakan, sehingga dapat digunakan dengan serat apapun.
Saham
suntingSaham perusahaan ini diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo dengan simbol 6201.T.
Referensi
sunting- ^ Bodmer-Altura, Virginia F. (21 February 2012). "USTER technologies to accept sweetened buy-up offer". Diakses tanggal 3 October 2020 – via Textile Future.
- ^ "Toyota Motor Affiliate to Buy Cascade for $759 Million". Bloomberg. 23 October 2012. Diakses tanggal 23 February 2013.
- ^ a b "Non-Stop Shuttle Change Toyoda Automatic Loom, Type G" (dalam bahasa Jepang). The Japan Society of Mechanical Engineers. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-16. Diakses tanggal 2021-05-31.
- ^ a b c d e f g "History 1990". Japan: Toyota Industries Corporation. Diakses tanggal 2020-10-03.
- ^ "BT – we manufacture and supply counterbalance trucks, warehouse trucks and lifters". BT Industries. 2007-12-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-28. Diakses tanggal 2013-04-03.
- ^ "Forklifts and Lift Trucks | Warehouse Management and Material Handling Solutions". Raymondcorp.com. Diakses tanggal 2013-04-03.
- ^ "Welcome to CESAB Material Handling Europe". CESAB. Diakses tanggal 2013-04-03.
- ^ "Toyota Industries to buy Cascade for $728 mln". Reuters. 22 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2021-05-31.