Totem adalah suatu entitas yang mengawasi atau membantu sekelompok orang, seperti keluarga, suku, atau rumpun tertentu. Totem mendukung kelompok yang lebih besar daripada satu orang individu. Dalam keluarga dan keturunan, apabila nenek moyang apikal dari suatu suku bukan manusia, maka disebut totem. Biasanya kepercayaan ini disertai juga dengan dongeng totemis. Walaupun ini berasal dari kaum ojibwa, penganut totemisme tidak hanya terbatas kepada Indian asli amerika. Sejarah Kepercayaan totemisme yang sama telah ditemukan di bagian dunia lainnya, termasuk Eropa Barat, Eropa Timur, Afrika, Australia dan wilayah artik. Pada saat ini, beberapa individu, tidak ingin terlibat kepada kegiatan-kegiatan mengenai suku, telah memilih untuk mengadopsi roh binatang pembantu pribadi, yang mempunyai arti spesial bagi mereka, dan dimaksudkan sebagai totem ini. Penggunaan non tradisional dari istilah ini adalah umum.

Totemisme

sunting

Totemisme (diambil dari asal kata oode dalam bahasa ojibwe, yang dimaksudkan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan keturunan) adalah sebuah kepercayaan keagamaan yang selalu dikaitkan dengan aliran shaman. Totem biasanya adalah hewan atau figur alam yang secara spiritual mewakili sebuah kelompok dari orang-orang yang berhubungan seperti suku. Totemisme memainkan peranan penting dalam perkembangan teori keagamaan abad 19 dan awal abad ke-20, terutama untuk pemikir seperti Émile Durkheim, yang memusatkan studinya ke kebudayaan primitif. Ia Menggambar identifikasi dari kelompok sosial dengan totem spiritual di kaum aborigin Australia, Durkheim mempunyai bahwa semua ekspresi religius manusia pada hakikatnya ditemukan dalam hubungan kelompok.

Tiang totem di Amerika Utara

sunting

Tiang totem yang berada di pasifik di barat laut amerika mempunyai banyak desain (beruang, burung, kodok, manusia, kadal, lihat pictogram). Mereka mempunyai tangan, sayap dan kaki. Kemungkinan Kebudayaan Totem dalam budaya Cina Kuno Budaya Sanxingdui di selatan china, lebih dari 5000 tahun yang lalu, ada kemungkinan menempatkan emas dan perunggu di kepala totem. China menuliskan totem menjadi Tuteng. Topeng perunggu dan kepala Sanxingdui terlihat diletakkan di atas tiang-tiang kayu. Beberapa berpendapat bahwa budaya totem tersebut berasal dari penduduk asia asli lalu menyebar ke seluruh belahan dunia. Walaupun ini tampaknya tidak masuk akal karena usia totem di amerika utara diperkirakan berusia lebih dari 10.000 tahun.

Tiang “Rodnize” Kuno

sunting

Rodnize terkenal di antara kalangan leluhur pra-Kristen, bahwa poles (tiang-tiang) yang dimaksud kira-kira menyerupai poles yang disebutkan di atas. Hewan-hewan dan burung-burung yang muncul di sejarah dalam coats-of-arms dari bermacam suku aristocratic polish dianggap sebagai peninggalan dari totem-totem tersebut.

Pranala luar

sunting