Toshiko Kishida
Toshiko Kishida (lahir di Kyoto, Jepang, 14 Januari 1863) adalah perempuan feminis pertama yang menggunakan nama Shoen. Ia tumbuh dewasa pada periode Meiji-Taisho yang berkuasa dari tahun 1868-1926. Pemimpin Jepang pada periode ini membuka ide-ide baru dan para pembaharu yang disebut "hak asasi dan kebebasan". Terdapat kaum perempuan gerakan reformis yang dikenal sebagai "femilis gerakan pertama". Salah seorang feminis yang memusatkan perhatiannya untuk membantu gadis-gadis Jepang dalam kelas menengah dan kelas atas adalah Kishida.
Nama dalam bahasa asli | (ja) 中島湘煙 |
---|---|
Biografi | |
Kelahiran | 13 Januari 1864 Prefektur Kyoto |
Kematian | 25 Mei 1901 (37 tahun) Oiso (en) |
Penyebab kematian | Tuberkulosis |
Data pribadi | |
Ideologi politik | Feminisme |
Kegiatan | |
Pekerjaan | penulis, aktivis hak wanita, guru |
Keluarga | |
Pasangan nikah | Nakajima Nobuyuki (en) |
Kerabat | Nakajima Kumakichi (en) (tiri) |
Kishida bersama para aktivis feminis lainnya memusatkan perhatian kepada status perempuan di Jepang. Mereka meyakini jika kemajuan teknologi diterima oleh kaum perempuan maka kemajuan akan sangat penting. Kaum reformis menegaskan bahwa kesejajaran dan kebebasan harus diberikan kepada perempuan Jepang agar Jepang bisa berkompetisi dengan kekuatan dunia. Perempuan Jepang mendapat kesempatan memperoleh hak dan kebebasannya karena adanya reformasi yang terjadi di Jepang. Di Jepang perempuannya sangat melekat dengan istilah "istri yang baik, ibi yang bijak" yang diartikan oleh Toshiko sebagai "agar menjadi warga negara yang baik, perempuan harus berpendidikan dan mengambil bagian dalam kegiatan publik". Toshiko Kishida bersama dengan feminis gerakan pertama berbicara melawan ketidaksejajaran perempuan Jepang.[1]
Referensi
sunting- ^ Yukesti, Tetty,. 51 perempuan pencerah dunia (edisi ke-Terbitan pertama). Jakarta. ISBN 9786020268934. OCLC 940482207.