Tokek Leopard adalah jenis tokek yang terdapat di Pakistan, India dan Iran. Tokek ini adalah binatang hias dan menjadi hewan peliharaan populer karena warna tubuhnya yang indah dan perawatannya yang mudah.[1]

Tokek Leopard
Eublepharis macularius Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Rekaman
Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN164745 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesEublepharis macularius Edit nilai pada Wikidata
Blyth, 1854
Tata nama
Sinonim takson
  • Cyrtodactylus macularius
  • Cyrtodactylus madarensis
  • Eublepharis fasciolatus
  • Eublepharis gracilis
Distribusi

Pengenalan

sunting

Tokek Leopard merupakan salah satu tokek terbesar di antara golongannya. Tokek betina berukuran panjang antara 18 sampai 20 cm dengan berat badan antara 50 hingga 70 gram, sementara tokek jantan berukuran lebih besar, panjangnya antara 20 sampai 28 cm dengan berat antara 60 sampai 80 gram.[2] Tokek Leopard memiliki ekor berbentuk menyerupai daun. Kulitnya kasar dan berbintik-bintik dengan warna dasar tubuh kuning pucat atau kuning lemon dan dihiasi bintik-bintik besar tidak beraturan berwarna hitam pada seluruh tubuhnya (kecuali tubuh bagian bawah dengan bintik yang lebih pucat atau tidak sama sekali) dari kepala hingga ekor. Matanya ada yang berwarna hitam pekat, putih, dan lain lain. Warna dasar tubuhnya bisa bervariasi mulai dari kuning, kuning kecokelatan, cokelat muda, oranye, atau kemerah-merahan, sedangkan bintik-bintiknya biasanya hanya berwarna hitam atau cokelat gelap.[3]

Penyebaran dan habitat

sunting

Tokek Leopard tersebar di dataran rendah mulai dari Iran timur dan tenggara, Afganistan, Pakistan, hingga India bagian barat laut. Habitat alami tokek ini adalah daerah berbatu, padang rumput, serta daerah berpasir.[4][5]

Perilaku dan makanan

sunting

Tokek Leopard aktif pada malam hari. Di wilayah yang sejuk, tokek ini menjadi tidak aktif pada musim dingin. Mereka memilih berhibernasi di sarangnya. Tokek yang dipelihara biasanya aktif pada saat memerlukan makanan saja dan lebih banyak beristirahat. Makanan kesukaannya adalah serangga kecil seperti jangkrik, kecoak, kumbang, belalang, dan larva-larvanya. Tokek ini juga menyukai cacing. Kebanyakan pemilik tokek ini juga memberi vitamin dan kalsium secara tidak langsung, maksudnya serangga yang akan dimakan oleh Tokek Leopard juga diberi makan vitamin agar bisa diteruskan kepada Tokek Leopard[5]

Reproduksi

sunting

Tokek Leopard berkembangbiak dengan bertelur. Dalam satu perkawinan, Tokek Leopard betina dapat bertelur 2-8 kali. Jumlah telur yang dihasilkan yaitu 1-2 butir selama 1 kali bertelur. Telurnya akan menetas setelah 45 hari dierami. Jenis kelamin dari tokek muda sangat ditentukan oleh temperatur di sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telur yang disimpan pada ruangan dengan suhu antara 26 - 29 °C akan menghasilkan tokek betina. Usia produktif betina 1 tahun dan usia produktif jantan 7bulan Sedangkan, untuk telur yang disimpan di ruangan dengan suhu tinggi, yakni antara 31 – 33 °C, akan menghasilkan tokek jantan.[6][7]

Galeri

sunting

Sebagai hewan peliharaan

sunting

Tokek Leopard menjadi hewan yang populer di kalangan pecinta reptilia. Perilakunya yang jinak, warna yang cantik, serta perawatan yang mudah, menjadikan tokek ini sebagai salah satu rekomendasi peliharaan untuk pecinta reptil pemula. Para pemelihara yang sudah profesional kebanyakan memberi saran agar tokek Leopard ditempatkan di vivarium (semacam aquarium) yang diisi pasir dolomit dan tempat persembunyian. Suhu yang ideal untuk tempat pemeliharaan adalah 28 hingga 39 °C.[8][9] Untuk makanan, biasanya disarankan untuk memberi larva hidup dari kumbang (seperti ulat jerman dan ulat hongkong) dan kecoak jenis tertentu (seperti kecoak dubia), belalang jenis tertentu, serta jangkrik yang biasanya dijual di toko-toko hewan dan aksesoris hewan.[10]

Referensi

sunting
  1. ^ Pockman, R. (1976). "1854. Proceedings of the Society. Report of the Curator, Zoological Department". Saurologica (2): 1–15. 
  2. ^ "Leopard Gecko Information & Facts". thebeardeddragon.org. 
  3. ^ Bartlett, R.D.; Bartlett, Patricia (1999). Leopard and Fat-Tailed Geckos. Barron's Educational Series, Inc. hlm. 26–27. ISBN 0-7641-1119-1. 
  4. ^ Courteney-Smith, John (June 2012). "Lighting for a mixed leopard gecko colony" (PDF). Practical Reptile Keeping: 32–33. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2019-01-01. 
  5. ^ a b Hamper, R. (2004). The Leopard Gecko, Eublepharis macularius, in Captivity. MI: ECO Herpetological Publishing & Distribution. ISBN 0971319782. 
  6. ^ Viets, B.E.; Tousignant, A.; Ewert, M.A.; Nelson, C.E.; Crews, D. (1993). "Temperature Dependent Sex Determination in the Leopard Gecko, Eublepharis macularius". The Journal of Experimental Zoology. 265 (6): 679–683. doi:10.1002/jez.1402650610. PMID 8487018. 
  7. ^ LaDage, L.D.; Ferkin, M.H. (2008). "Do Conspecific Cues Affect Follicular Development in the Female Leopard Gecko (Eublepharis macularius)?". Behaviour. 145 (8): 1027–39. doi:10.1163/156853908784474506. 
  8. ^ de Vosjoli, Philippe; Klingenberg, Roger; Tremper, Ron; Viets, Brian (2004). The Leopard Gecko Manual. BowTie, Inc. hlm. 5. ISBN 1-882770-62-5. 
  9. ^ Palika, Liz (2011). Leopard Geckos for Dummies. Wiley. ISBN 978-1-11806-827-4. 
  10. ^ McLeod, Lianne. "Geckos as Pets". about.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 19 June 2012. 

Informasi lanjutan

sunting