Titia Bergsma (Leeuwarden, 13 Februari 1786 – Den Haag, 2 April 1821) adalah perempuan Belanda yang mengunjungi Dejima, Jepang, pada Agustus 1817 bersama suaminya, Jan Cock Blomhoff.

Blomhoff; istrinya, Titia; dan putranya, Jantje

Di bawah kebijakan sakoku keshogunan Tokugawa, Jepang sangat mengurung diri. Hanya orang Belanda dan Cina yang diizinkan mengunjungi negara ini, namun untuk keperluan dagang saja dan tanpa wanita. Gubernur Nagasaki mengizinkan Titia datang ke pulau itu. Lima minggu kemudian, shogun Tokugawa Ienari tahu mengenai hal ini dan memerintahkan agar Titia dan pembantunya, Petronella Muns, untuk meninggalkan Jepang. Pada bulan Desember, mereka pulang ke Batavia dan Belanda. Titia tidak pernah bertemu suaminya lagi.

Sementara itu, pelukis dan pemahat Jepang telah membuat 500 lukisan Titia Bergsma. Lukisannya begitu populer di Jepang sampai-sampai penjualannya mengalahkan semua lukisan lain di Jepang pada abad ke-19. Figur Titia dapat ditemukan di seluruh Jepang. Ada sejumlah perusahaan yang membuat lukisan Titia Bergsma. Konon, wajahnya telah tercetak di empat juta porselen Jepang.

Sebuah anime Jepang yang mengisahkan kehidupan Titia juga telah diproduksi.[butuh rujukan]

Sumber

sunting
  • R.P. Bersma, Titia. The first western woman in Japan (Amsterdam 2002)

Pranala luar

sunting