Tigo Balai, Matur, Agam
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Tigo Balai merupakan salah satu nagari yang terdapat dalam Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Tigo Balai | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kantor Wali Nagari Tigo Balai di Jalan Raya Matur-Palembayan | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sumatera Barat | ||||
Kabupaten | Agam | ||||
Kecamatan | Matur | ||||
Kodepos | 26162 | ||||
Kode Kemendagri | 13.06.04.2003 | ||||
Luas | - km² | ||||
Jumlah penduduk | - jiwa | ||||
Situs web | http://nagaritigobalai.id | ||||
|
Batas Wilayah
sunting- Utara:Nagari Baringin dan Nagari Sipinang.
- Selatan:Nagari Matur Hilir.
- Barat:Nagari Lawang.
- Timur:Nagari Batang Palupuah/Kecamatan Palupuah.
Geografis
sunting- Ketinggian tanah:800 m.di atas permukaan laut.
- Topografis: Terletak di atas bukit barisan yang mempunyai lurah dan bukit, dan sedikit dataran rendah.
- Suhu: 20 °C s/d 30 °C.
Sungai
suntingBatang air ( Sungai ) yang terdapat di Tigo Balai:
- Batang air Sianok, mengalir dari Bukittinggi melalui Rimbo Koto Rantang terus ke Palembayan.
- Batang air Ruso, mengalir dari Saribulan,ke Cubadak Lilin terus ke Batang Sianok.
- Batang air Kasiak,mengalir dari Matur ke Andaleh terus ke Batang Sianok.
- Batang air Lawang,mengalir dari paparangan ke Andaleh terus ke Batang Sianok.
- Batang air Palansiangan,mengalir dari Lawang ke Andaleh, terus ke Sungai Buluh dan bermuara di Batang air Sianok.
Orbitasi dan waktu tempuh
sunting- Ke ibu kota kecamatan: 2,5 km.
- Ke ibu kota kabupaten: 43 km.
- Ke ibu kota provinsi: 118 km.
- Waktu tempuh ke ibu kota kecamatan: 0,20 jam.
- Waktu tempuh ke ibu kota kabupaten: 1,5 jam.
- Waktu tempuh ke ibu kota provinsi: 3 jam.
Sejarah
suntingPada tahun 1915 pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Nagari Tigo Balai. Andaleh, Saribulan dan Cubadak Lilin dijadikan satu dalam ke Nagarian Tigo Balai Nan Basa. Wali Nagari yg pertama dipegang oleh Datuak Sati Nan Tuo. Adat di Tigo Balai memakai kelarasan Koto Piliang. Nagari Tigo Balai berdampingan dengan Nagari Lawang, adat di Nagari Lawang mengikuti kelarasan Bodi Caniago. Dahulu Nagari Lawang dan Nagari Tigo Balai pernah berada dalam satu Kenagarian dan bernama "Nagari Lawang Tigo Balai", dan saat itulah dibangun Kantor Wali Nagari yg sampai sekarang masih berdiri dan dipakai sebagai Kantor Wali Nagari Lawang dan Tigo Balai. Diperbatasan antara Lawang dan Tigo Balai dibangun pasar yg disebut Pasar Syarikat, masyarakat Lawang menyebutnya Pasar Lawang, masyarakat Tigo Balai menyebutnya Pakan Sinayan (Pasar hari Senin). Sekarang pasar itu bernama Pasar Lawang Tigo Balai. Nama Kenagarian Tigo Balai dilatar belakangi dengan berdirinya bangunan balai-balai adat 3 buah.
Pemerintahan
suntingKenagarian Tigo Balai dipimpin oleh Wali nagari yang terdiri dari 6 jorong(desa) yaitu:
- Jorong Andaleh.
- Jorong Surau Lubuk.
- Jorong Saribulan.
- Jorong Cubadak Lilin.
- Jorong Sungai Buluh.
- Jorong Taruyan.
Referensi
sunting- R.E.e Dt.Rangkayo Sati Nan Diateh, Profil Nagari Tigo Balai, Penerbit: Yayasan Pengembangan Nagari Tigo Balai-YPN3B, Jakarta.