The Sun (Malaysia)

The Sun (dipasarkan sebagai theSun) adalah surat kabar harian tak berbayar pertama yang diedarkan di Malaysia. Surat kabar ini diterbitkan pada hari Senin sampai Jumat kecuali pada hari libur nasional, dengan target pembaca dari golongan pekerja kerah putih dan remaja di perkotaan.

The Sun
TipeSurat kabar harian
FormatTabloid
PemilikSun Media Corporation Sdn. Bhd.
(Berjaya Media Group)
Pengatur redaksiFreddie Ng
Redaksi beritaAnnie Freeda Cruez
Redaksi olahragaNavjeet Singh
Redaksi fotoRaj Kumar Soman
Didirikan1 Juni 1993
BahasaInggris
PusatPetaling Jaya, Selangor, Malaysia
Sirkulasi surat kabar306,249[1] eksemplar. (sejak Januari-Juni 2015)
Situs webwww.thesundaily.my

Surat kabar ini diterbitkan oleh Sun Media Corporation Sdn Bhd, yang merupakan bagian dari Berjaya Media Group (sebelumnya dikenal sebagai Nexnews Berhad). theSun diluncurkan pada 1 Juni 1993, yang awalnya disebut sebagai The Sun. Surat kabar ini menghentikan publikasinya pada 30 Juni 1994, untuk pembaharuan, dan diterbitkan kembali sebulan kemudian. Surat kabar ini menjadi surat kabar tak berbayar pada tahun 2002. Pengiriman surat kabar ini ke rumah tersedia dengan biaya RM0.30.

Berdasarkan audit sirkulasi yang dilakukan oleh Biro Audit Sirkulasi Malaysia dalam rentang Januari-Juni 2015, theSun merupakan surat kabar berbahasa Inggris dengan sirkulasi tertinggi, mencapai 306.249.[1]

Sejarah

sunting

Sun Media Corporation Sdn Bhd (SMCSB) didirikan di Malaysia berdasarkan Undang-Undang pada tanggal 19 Juli 1991 sebagai perusahaan terbatas swasta dengan nama Fikiran Abadi Sdn Bhd. Pada tanggal 8 Desember 1994, perusahaan ini diubah menjadi Sun Media Group Sdn Bhd sebelum memakai nama seperti saat ini, pada tanggal 22 Agustus 1998.

Aktivitas utama SMCSB adalah publikasi surat kabar theSun, sebuah harian nasional berbahasa Inggris yang diluncurkan pada tahun 1993. Pada tanggal 8 April 2002, surat kabar theSun diluncurkan kembali sebagai harian nasional yang tersedia secara gratis.

Pada tanggal 4 Maret 2008, Berjaya Corporation Berhad mengakuisisi saham penting dari perusahaan induknya, Nexnews Berhad, dan oleh karenanya SMCSB telah diumumkan sebagai anak perusahaan Berjaya Corporation Berhad. Pada tanggal 23 April 2008, Nexnews Berhad berganti nama menjadi Berjaya Media Berhad.

theSun mengulas berita nasional dan internasional serta olahraga, properti, media & pemasaran dan gaya hidup & hiburan. Surat kabar ini telah didesain ulang dengan lebih banyak berita singkat untuk memenuhi kebiasaan membaca eksekutif yang sibuk - target pembaca utama harian ini.

theSun akhir pekan diluncurkan pada akhir pekan tanggal 15–16 Mei 2004, pembaharuan dari terbitan hari Sabtu. Surat kabar ini namun tidak berlanjut pada Maret 2006 karena tidak konsisten dengan model surat kabar tak berbayar.

Target pembaca

sunting

Sejak tahun 2010, theSun mencetak dan mendistribusikan 300.512 eksemplar per hari untuk sekira 3.337 titik distribusi yang ditargetkan, yang disebut sebagai SunSpots (perkantoran, kondominium, stasiun LRT, rumah makan siap saji), utamanya di Lembah Klang, dikenal pula sebagai Wilayah Metropolitan Kuala Lumpur. Masyarakat juga dapat memperoleh kopi theSun di hampir semua gerai 7-Eleven di Malaysia atau membayar penjual surat kabar untuk mengirimkan surat kabar tersebut ke rumah. Peredaran surat kabar tersebut diaudit oleh Biro Audit Sirkulasi (ABC).

Pada tahun 2006, didorong oleh meningkatnya permintaan akan surat kabar ini serta kehausan pengiklan untuk jangkauan surat kabar ini yang lebih luas, theSun, meningkatkan kemampuan cetaknya hingga 76%. Kenaikan tersebut terjadi dalam dua tahap, yang pertama pada 8 Maret, dengan sirkulasi mencapai 230.000 dari sebelumnya hanya 150,000. Tahap kedua terjadi di mana sirkulasi meningkat sebesar 15% menjadi 265,000 eksemplar pada tanggal 2 Oktober. Dari jumlah tersebut, 215,000 eksemplar didistribusikan di Lembah Klang, memperkuat posisi theSun sebagai harian berbahasa Inggris utama di wilayah konsumen tertinggi nasional.

Kritik

sunting

Saat pembaharuan surat kabar ini pada tahun 1994, The Sun mendapat kritikan karena menggunakan bendera nasional di bagian masthead untuk tujuan komersial. Kementerian Dalam Negeri Malaysia mengatakan bahwa surat kabar tersebut sebaiknya tidak menggunakan bendera nasional di bagian masthead tersebut tanpa izin. Surat kabar tersebut melanjutkan publikasinya pada tanggal 1 Agustus 1994.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Geographical Distribution - Peninsular Malaysia Members" (PDF). Biro Audit Sirkulasi Malaysia. Januari–Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-10-31. Diakses tanggal 18 Mei 2016. 
  2. ^ "Publishers question use of Malaysian Flag". New Straits Times. 2 Agustus 1994. Diakses tanggal 25 Januari 2010. 

Pranala luar

sunting