L'Élégance du hérisson

The Elegance of the Hedgehog (bahasa Prancis: L'Élégance du hérisson, bahasa Indonesia: Kemolekan Landak) merupakan novel yang dikarang oleh penulis sekaligus filsuf Prancis Muriel Barbery.[1] Buku tersebut menceritakan kehidupan seorang penjaga pintu sebuah apartemen mewah di Prancis bernama Renée Michel yang memiliki kecerdasan istimewa namun ia sembunyikan dan interaksinya dengan remaja labil namun juga cerdas bernama Paloma Josse, Paloma merupakan putri dari keluarga berada yang tinggal dalam apartemen mewah tempat Renée bekerja.

The Elegance of the Hedgehog
PengarangMuriel Barbery
Judul asliL'Élégance du hérisson
PenerjemahAlison Anderson
NegaraPrancis
BahasaPrancis
GenreNovel
PenerbitGallimard
Tanggal terbit
Agustus 2006
Tgl. terbit (bhs. Inggris)
September 2008
Jenis mediaPrint (hardback and paperback)
Halaman359
ISBNISBN 2-07-078093-7
OCLC71336412
LCCPQ2662.A6523 E44 2006

Buku tersebut menampilkan sejumlah karakter terpelajar dengan tulisan penuh kiasan seputar karya sastra, musik, film, dan lukisan. Buku tersebut juga menggabungkan tema-tema yang terkait dengan filsafat, kesadaran kelas, dan konflik pribadi. Cerita dalam buku dinarasikan oleh dua orang narator yakni Renée dan Paloma dengan ciri perubahan jenis huruf untuk membedakannya, narasi Paloma terwujud dalam entri jurnal yang dituliskannya sendiri dan beberapa refleksi filosofis lainnya, sedangkan kisah Renée juga disajikan melalui sudut pandang orang pertama namun lebih novelistik dan menggunakan waktu sekarang.

Buku tersebut terbit pertama kali di bulan Agustus tahun 2006 oleh penertbit buku terkemuka Prancis, Gallimard dan mendulang sukses di Prancis pada tahun selanjutnya hingga mencatatkan penjualan sebesar 2 juta eksemplar. Buku tersebut juga telah diterjemahkan di lebih dari 40 bahasa, termasuk di Indonesia dengan judul "Kemolekan Landak",[2] dipublikasikan pula di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia pada tahun 2017 dengan versi terjemahan, serta mendulang kritikan positif dari para kritikus sastra.

Alur Cerita

sunting

Pusat cerita ada pada dua tokoh yakni Renée Michel dan Paloma Josse, penghuni apartemen kelas atas di daerah Left Bank, jalan 7 Rue de Grenelle – salah satu jalan paling terkenal di Paris. Dibagi dalam 8 gedung apartemen mewah, semuanya dihuni oleh keluarga borjuis, gedung tersebut punya halaman hingga taman pribadi di dalamnya.[3]

Paloma adalah gadis cerdas berumur dua belas tahun, putri dari keluarga kaum intelek Prancis yang tinggal di lantai lima apartemen mewah bersama kedua orangtuanya. Ayahnya adalah anggota parlemen sedangkan ibunya adalah wanita kelas atas yang "kebetulan" lulus menjadi psikoanalis. Terlahir dari keluarga terpelajar, orang tua Paloma telah menetapkan masa depan Paloma untuk sampai ke level akademis yang sama dengan keduanya. Meski masih remaja, pemikiran Paloma telah begitu rumit bak gadis remaja sebelum waktunya, ia berusaha menyembunyikan kecerdasannya untuk menghindari perlakuan istimewa/pengecualian di sekolahnya, ia memandang bahwa hidup tak berarti kecuali ia bisa menemukan kebahagiaan melampaui "kekosongan keberadaan borjuis".[4] Karena itu ia memutuskan ingin mengakhiri hidupnya di tanggal 16 Juni tepat pada ulang tahunnya ke-tiga belas, ia juga berencana membakar apartemennya sebelum mati dan mencuri obat-obatan ibunya, kematian adalah cara untuk memutuskannya dari rangkaian omong kosong orang dewasa dan mempertahankannya dalam kemurnian masa kanak-kanak.[3]

“Aku sebentar lagi meninggalkan masa kanak-kanak yang meskipun aku paham bahwa hidup ini adalah dagelan yang tak lucu, namun aku tak yakin bisa bertahan hingga akhir. Memang aku sangat cerdas, tapi aku tidak tahu berapa lama lagi aku bisa bergumul dengan pikiran-pikiran ini”[2]

Sedangkan Renée adalah seorang janda yang telah bekerja sebagai penjaga pintu apartemen selama 27 tahun. Ia memiliki kecerdasan luar biasa secara autodidak di bidang sastra maupun filosofi namun mati-matian menutupi kecerdasannya dengan berperilaku selayaknya orang tak banyak tahu agar tak terlihat mencolok dihadapan para penghuni apartemen, ia menikmati makanan sederhana yang ditujukan untuk pekerja dan menikmati hiburan dari televisi murah, namun di belakang ruangannya ia sebenarnya menikmati makanan kualitas tinggi, menikmati pertunjukan opera, hingga membaca buku-buku Leo Tolstoy.[3]

Paloma adalah satu-satunya yang menyadari perilaku Renée, namun di hampir seluruh bagian novel mereka memang saling bersilangan namun tak saling melihat satu sama lain. Meski mereka memiliki ketertarikan yang sama pada filosofi dan karya sastra, tak ada yang benar-benar terjadi pada mereka hingga kematian seorang kritikus restoran yang tinggal di lantai atas, kamar kosong tersebut kemudian disewa oleh seorang pengusaha Jepang Kakoru Ozu yang berteman dengan Renée dan Paloma. Ozu kemudian berbagi ketertarikan Paloma pada Renée: bahwa penjaga gedung seperti Renée memiliki "kepribadaian layaknya landak".

 
Landak yang dipersonifikasikan sebagai Renée

Di akhir cerita, Renée keluar dari zona pengasingan dirinya, mengajarkan Paloma muda bahwa tak semua orang dewasa mengejar kesombongannya dengan mengorbankan intelektualitas dan rasa kemanusiaannya. Tak lama setelah Renée merasakan indahnya kehidupannya dengan relasi dunia luar yang ia miliki bersama Paloma dan Ozu, ia meninggal karena tertabrak mobil binatu, kepergiannya membuat Paloma dan Ozu merasa terpukul kehilangan namun Paloma memutuskan untuk tak jadi bunuh diri.

Penokohan

sunting

Renée Michel

sunting

Renée Michel adalah seorang janda berusia 54 tahun yang bekerja sebagai penjaga pintu gedung apartemen elit di Prancis. Ia tak pernah mengenyam pendidikan formal karena ia menyadari dirinya selalu miskin dan tak penting di tengah masyarakat. Secara autodidak ia belajar sendiri, ia menggemari karya-karya filsuf Jerman Immanuel Kant, penulis Rusia Leo Tolstoy, tak suka dengan folosofi Edmund Husserl, mengagumi lukisan-lukisan Belanda dari abad ke-17, . Ia hidup sendiri dan hanya ditemani seekor kucing bernama Leo, menyukai film rumah seni Jepang Yasujirō Ozu, dan mendengarkan musik karya Henry Purcell dan Gustav Mahler.

Ia membentuk karakter dirinya sebagai pegawai biasa dan menyembunyikan kepribadian aslinya, dia memperkenalkan dirinya sebagai "janda, pendek, jelek, dan gemuk", dengan "bengkokan di kaki dan kesusahan bernafas di pagi hari yang bahkan terdengar seperti seekor mamot", secara umum tampilan luarnya bisa dideskripsikan sebagai "berduri dan bengkok".[5] Ketika akhirnya Paloma menemukan kepribadian Renée yang sebenarnya, ia menuliskan dalam jurnal hariannya bahwa Renée punya "kemolekan seekor landak"—memiliki duri di bagian luar tubuhnya untuk melindungi diri, hewan yang terlihat pemalas, bersikeras hidup sendiri, namun sangat elegan.

Paloma Josse

sunting

Paloma Josse adalah remaja putri yang segera berulangtahun ke-13, ia merupakan putri dari keluarga elit yang menghuni apartemen tempat Renée bekerja, ayahnya adalah anggota parlemen (mantan menteri) dan seorang ibu yang terdidik yang saat ini menjadi psikoanalis. Paloma selalu bertentangan dengan keluarganya, ia menganggap beasiswa yang diperoleh kakak perempuannya tak penting/sepele, ia juga menganggap budaya borjuis yang diajarkan ibunya adalah hal yang biasa dan tak penting. Paloma lebih suka dengan nilai-nilai budaya Jepang, membaca manga, haiku, dan tanka.

Setiap harinya, ia menulis dua jurnal/buku harian, yang pertama adalah "Jurnal Pergerakan Dunia" yang digunakannya untuk menulis pandangannya terhadap lingkungan sekelilingnya, dan yang kedua diberi judul "Pemikiran Mendalam" untuk menulis pandangan reflektifnya terhadap seni, puisi, orang lain, dan dirinya sendiri. Ia sangat introspektif dan sangat baik, meski ia sering berusaha menghindari keinginan orang lain untuk tahu lebih dalam tentangnya. Ia mengerti bagaimana aspek-aspek dunia yang tak dilihat oleh orang lain, dan punya pemahaman mendalam tentang bagaimana dunia bekerja, ia pun menyadari bahwa dunia orang dewasa dipenuhi dengan jebakan, bahaya, dan kemunafikan yang ingin ia selesaikan segera dengan bunuh diri sebelum itu ia mengalaminya. Namun, alur yang berubah dramatis di akhir cerita membuatnya merasakan kebenaran baru: keindahan yang menyediakan arti hidup.[3]

Publikasi

sunting

The Elegance of the Hedgehog pertama kali terbit pada Agustus 2006 dengan judul L'élégance du hérisson di bawah penerbit terkemukan Prancis Éditions Gallimard,[6] buku tersebut terjual 4000 eksemplar dan pada tahun setelahnya telah diproduksi lebih dari satu juta eksemplar.[7] Pada 25 September 2007, Gallimard merilis cetakan ke-15.[8]

Program The French Voice membantu Gallimard menerjemahkan novel ke dalam bahasa lain dan merilisnya di luar Prancis. Bekerja sama dengan PEN American Center, pendanaan program French Voice menerjemahkan hingga 10 karya kontemporer Prancis dan negara-negara lain berbahasa Prancis tiap tahun. The Elegance of the Hedgehog adalah salah satu dari 30 karya terpilih antara tahun 2005 dan 2008 setelah proses seleksi yang juga melibatkan para ahli.[9]

Hak penerjemahan novel dijual di lebih dari 31 negara. Novelis Alison Anderson menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris yang kemudian berjudul The Elegance of the Hedgehog, versi ini diterbitkan penerbit Europa Editions pada September 2008. Sedangkan di Indonesia sendiri, buku tersebut diterjemahkan oleh penulis Mirna Yulistianti dan mulai diedarkan oleh Gramedia pada September 2017.

Referensi

sunting
  1. ^ Groskop, Viv (2008-09-13). "Review: The Elegance of the Hedgehog by Muriel Barbery". The Observer (dalam bahasa Inggris). ISSN 0029-7712. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  2. ^ a b Barbery, Muriel (2017). Kemolekan Landak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-3827-9. 
  3. ^ a b c d Barbery, Muriel, 1969- ((2009 printing)). The elegance of the hedgehog. Anderson, Alison. New York: Europa Editions. ISBN 978-1-933372-60-0. OCLC 244250416. 
  4. ^ Nast, Condé. "The Elegance of the Hedgehog". The New Yorker (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-15. 
  5. ^ Sansom, Ian (2008-10-24). "Review: The Elegance of the Hedgehog by Muriel Barbery". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  6. ^ Flood, Alison (2008-09-11). "Is French literature too spiky for British readers?". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  7. ^ "The Courier Mail | Breaking News Headlines for Brisbane and Queensland | Courier Mail" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-15. 
  8. ^ "Europaeditions - Catalogue - Book - News and Reviews - Read More". web.archive.org. 2010-08-21. Archived from the original on 2015-09-15. Diakses tanggal 2020-02-15. 
  9. ^ frenchculture.org http://frenchculture.org/spip.php?article934. Diakses tanggal 2020-02-15.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)