Tes personalia (disebut juga tes karyawan) adalah satu kegiatan atau alat penunjang proses seleksi calon karyawan. Para calon karyawan diwajibkan mengerjakanserangkaian soal atau intruksi yang diberikan secara lisan atau tertulis, dan hasilnya dinilai menurut ukuran penilaian yang telah ditetapkan.

Tes Personalia bertujuan untuk melengkapi penilaian terhadap beberapa aspek dari calon karyawan. Pada umumnya yang dinilai dalam tes Personalia adalah kecerdasan, keterampilan, kepribadian dan minat. Pemakaian tes dalam poroses seleksi secara umum dianggap lebih obyektif dan dapat diandalkan daripada alat-alat tes lainnya seperti surat lamaran, wawancara dan ijazah. Keunggulan alat tes sebagai alat seleksi terletak pada alat uji yang standar, serta sistim penilaian atau pengukuran yang konsisten.

Kesulitan yang dihadapi dalam meyakinkan publik tentang keadaan dan kebsahan alat tes telah menyebabkan menurunnya penggunaan tes sebagai alat seleksikaryawan di negara negara industri maju kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini. Di Amerika serikat, hasil survey menunjukkan kemerosotan pemakaian tes dari 90% pada tahun 1963 menjadi hanya 43% pada tahun 1975. Meskipun demikian tes masih merupakan alat populer dalam seleksi calon karyawan untuk organisasi organisasi forma. meskipun tidak ada angka resmi. Di Indonesia penggunaan tes personalia dalam penerimaan karyawanbahkan cenderung meningkat.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Lumbantoruan, Magdalena (1992). Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen. Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. hlm. 414-415.