Terowongan bawah laut
Terowongan bawah laut yang merupakan jalur atau jalan berada di dasar laut.[1] Terowongan terletak sekitar 140 meter di dasar laut atau dengan kedalaman 240 meter (790 kaki) di bawah permukaan laut. Dalam era baru terowongan bawah tanah dibantu oleh sebuah mesin bernama 'tahi lalat' atau sebuah mekanis raksasa dengan teknik yang baik serta digunakan merencanakan jalur dan berfungsi untuk mengatasi retakan jauh di bawah permukaan laut.[2]
Kelebihan
suntingSalah satu keuntungannya adalah terowongan masih memungkinkan pengiriman dengan melintasi jembatan. Jika di darat menggunakan jembatan gantung yang rendah maka membutuhkan bukaan atau jembatan ayun yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas. Sebaliknya, jembatan yang lebih tinggi memungkinkan pelayaran yang kurang enak dipandang dan ditentang oleh masyarakat. Jembatan yang lebih tinggi juga bisa lebih mahal daripada yang lebih rendah. Jembatan juga dapat ditutup karena cuaca buruk seperti angin kencang.
Jenis
suntingSeikan Tunel
Terowongan Seikan merupakan terowongan yang dapat digunakan untuk keperluan transportasi manusia di dunia saat ini. Terowongan Seikan dibangun dan digunakan untuk jalur rel kereta api sepanjang 53,85 km di Jepang. Di bangun mengahabiskan waktu selama 17 tahun untuk membangun terowongan Seikan Tunel.[3]
Channel Tunel
Terowongan Channel ialah terowongan rel kereta api bawah laut, memiliki panjang 50,5 kilometer atau 31,4 mil yang menghubungkan antara Folkestone, Kent dekat Dover di Inggris Raya dengan Coquelles, dan terletak di bawah Selat Dover, Inggris. Terowongan Channel Tunel terhubung dari ujung ke ujung dengan LGV. Kecepatan kereta mencapai High Speed 1 kereta api berkecepatan tinggi. Terowongan ini di bangun untuk mempersingkat jalur darat. Selain itu penumpang dapat menikmati aneka biota laut dengan jelas.
Referensi
sunting- ^ Sicca, Shintaloka Pradita, ed. (2020-12-05). "Apa Kamu Tahu Ada Terowongan Bawah Laut Sepanjang 11 Km di Kepulauan Faroe?". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-12-06.
- ^ Sullivan, Walter (1986-06-24). "PROGRESS IN TECHNOLOGY REVIVES INTEREST IN GREAT TUNNELS". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2021-12-06.
- ^ Kompasiana.com (2012-01-03). "Terowongan Bawah Laut". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2021-12-06.