Terminasi pada kehamilan tahap akhir
Terminasi kehamilan tahap akhir, juga disebut sebagai aborsi trimester ketiga, [2] mendeskripsikan terminasi atau penghentian kehamilan dengan aborsi pada tahap akhir kehamilan. [3] Dalam konteks ini, Tidak ada definisi keterlambatan yang pasti, publikasi - publikasi akademis pun menetapkan usia kehamilan yang berbeda-beda. [3] Paa 2015 di Amerika Serikat, lebih dari 90% aborsi terjadi sebelum minggu ke-13, sementara 1,3% aborsi nya terjadi setelah minggu ke-21, [4] dan kurang dari 1% terjadi setelah 24 minggu. [5] [6]
Terminasi Kehamilan Tahap Akhir | |
---|---|
Intervensi | |
Sinonim | Aborsi Pasca-Viabilitas, Aborsi Trimester Ketiga, Teminasi Kehamilan yang disengaja,[1] late-term abortion |
ICD-10-PCS | O04 |
ICD-9-CM | 779.6 |
MeSH | D000028 |
MedlinePlus | 002912 |
Alasan-alasan terminasi kehamilan tahap akhir mencakup keadaan yang beresiko bagi kesehatan wanita yang hamil atau ketika berpotensi terjadi cacat lahir, seperti ketika terdeteksi kelainan janin yang mematikan. [7] [8]
Pengertian
suntingTerminasi Kehamilan Tahap Akhir merupakan pengakhiran kehamilan yang disengajakan setelah minggu ke-20 kehamilan, yakni pascausia janin (usia berdasar waktu sejak pembuahan) sekitar 18 minggu. Tetapi, waktu pasti kapan aborsi dianggap pada tahap akhir tidak didefinisikan pasti. Pada tiga artikel yang terbit pada tahun 1998 dalam isu yang sama dari Journal of American Medical Association (JAMA), dua artikel memilih usia kehamilan ke-20 dan satu menjelaskan usia kehamilan ke-28 sebagai titik di mana prosedur aborsi akan dianggap terlambat atau masuk pada tahap akhir. [9] [10] [11] American College of Obstetricians and Gynecologists menetapkan definisi kehamilan berakhir atau dikatakan sebagai kehamilan tahap akhir dalam usia 41 minggu hingga 41 minggu 6 hari, yangterdapat perbedaan dari penggunaan istilah tersebut dalam konteks aborsi. [12]
Referensi
sunting- ^ Duke, C. Wes (September 2009). "Challenges and Priorities for Surveillance of Stillbirths: A Report on Two Workshops". Public Health Rep. 124 (5): 652–659. doi:10.1177/003335490912400507. PMC 2728657 . PMID 19753943.
- ^ Belluck, Pam (February 6, 2019). "What Is Late-Term Abortion? Trump Got It Wrong". The New York Times.
Late-term abortion is a phrase used by abortion opponents to refer to abortions performed after about 21 weeks of pregnancy. It is not the same as the medical definition obstetricians use for 'late-term,' which refers to pregnancies that extend past a woman's due date, meaning about 41 or 42 weeks.
- ^ a b Habiba, M; Da Frè, M; Taylor, DJ; Arnaud, C; Bleker, O; Lingman, G; Gomez, MM; Gratia, P; Heyl, W (September 2009). "Late termination of pregnancy: a comparison of obstetricians' experience in eight European countries". BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology. 116 (10): 1340–1349. doi:10.1111/j.1471-0528.2009.02228.x. PMID 19538409.
- ^ Jatlaoui, Tara C.; Boutot, Maegan E.; Mandel, Michele G.; Whiteman, Maura K.; Ti, Angeline; Petersen, Emily; Pazol, Karen (23 November 2018). "Abortion Surveillance – United States, 2015". MMWR. Surveillance Summaries. 67 (13): 1–45. doi:10.15585/mmwr.ss6713a1. PMC 6289084 . PMID 30462632.
- ^ Belluck, Pam (2019-02-06). "What Is Late-Term Abortion? Trump Got It Wrong". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2019-05-16.
Abortions after 24 weeks comprise less than one percent of all abortions. When they occur, it is usually because the fetus has been found to have a fatal condition that could not be detected earlier, such as a severe malformation of the brain, or because the mother's life or health is at serious risk.
- ^ 2023 Current Medical Diagnosis and Treatment; 62nd Edition; Edited by Maxine Papadakis et al., 2023, McGraw Hill, ISBN 978-1-264-68774-9
- ^ "Facts are Important: Abortion Care Later in Pregnancy is Important to Women's Health". ACOG. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 29, 2019. Diakses tanggal 6 June 2019.
- ^ Stotland, NL (July 2019). "Update on Reproductive Rights and Women's Mental Health". The Medical Clinics of North America. 103 (4): 751–766. doi:10.1016/j.mcna.2019.02.006. PMID 31078205.
Abortion carries far less risk of physical and psychological morbidity and mortality than childbirth
- ^ Sprang, M. L.; Neerhof, M. G. (1998). "Rationale for banning abortions late in pregnancy". Journal of the American Medical Association. 280 (8): 744–747. doi:10.1001/jama.280.8.744. PMID 9728651.
- ^ Grimes, D. A. (1998). "The continuing need for late abortions". Journal of the American Medical Association. 280 (8): 747–750. doi:10.1001/jama.280.8.747. PMID 9728652.
- ^ Gans Epner, J. E.; Jonas, H. S.; Seckinger, D. L. (1998). "Late-term abortion". Journal of the American Medical Association. 280 (8): 724–729. doi:10.1001/jama.280.8.724. PMID 9728645.
- ^ "ACOG Committee Opinion No 579: Definition of term pregnancy". Obstetrics and Gynecology. 122 (5): 1139–1140. November 2013. doi:10.1097/01.AOG.0000437385.88715.4a. ISSN 1873-233X. PMID 24150030.