Teluk Bayur, Berau
Teluk Bayur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kecamatan ini cukup potensial dengan hasil buminya, terutama batubara. Sampai tahun 2006 di kecamatan Teluk Bayur terdapat beberapa perusahaan pertambangan besar dan puluhan sub kontraktornya. Di Teluk Bayur juga terdapat banyak sisa peninggalan Belanda di mana pada masa itu Belanda sudah melakukan penambangan batu bara di kecamatan ini dengan nama Steinkolenn 1912.
Teluk Bayur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Kalimantan Timur | ||||
Kabupaten | Berau | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Mulyadi | ||||
Populasi | |||||
• Total | 20,596 jiwa jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 64.03.09 | ||||
Kode BPS | 6405090 | ||||
Luas | 175,70 km² | ||||
Kepadatan | 117,22 jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 4/2 | ||||
|
Sekilas Sejarah
suntingDi kecamatan ini dahulu adalah sebuah kota yang berjaya pada masa lalu dan menjadi pusat industri batubara yang ditandai dengan hadirnya perusahaan Steenkolen Maatschappij Parapattan (SMP). Perusahaan penambangan batu bara yang berdiri pada 1912 itu menandai terbukanya Teluk Bayur bagi para pendatang. Pada masa jayanya, sekitar 1930, di Teluk Bayur berdiri sebuah kota modern yang memiliki fasilitas lengkap. Mulai dari sarana transportasi berupa kereta api untuk mengangkut para petinggi SMP atau para saudagar Eropa yang tinggal di bagian Timur dan Selatan kota dan para kuli kontrak, serta lori untuk mengangkut barang-barang kebutuhan dan batu bara hingga sarana rekreasi. Bahkan di Teluk Bayur kala itu sudah ada taman kota, gedung bioskop, dan rumah judi. Sayangnya, kini tinggal sisa-sisa kejayaan kota Teluk Bayur yang mulai ditinggal para penghuni Eropa sekitar 1954 seiring dengan ditutupnya SMP.
Kelurahan
suntingKecamatan Teluk Bayur terdiri dari 2 kelurahan, yaitu:
Kampung
sunting- Tumbit Melayu
- Labanan Makmur
- Labanan Jaya
- Labanan Makarti