Komunikasi di Indonesia

Indonesia dalam hal komunikasi mengalami berbagai hambatan disebabkan wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau besar maupun kecil.

Sejarah

sunting

Indonesia telah sejak lama mengenal komunikasi dengan menggunakan berbagai bentuk komunikasi tradisional komunikasi untuk menghubungkan antara berbagai pulau maupun daerah. Perubahan sistem komunikasi berubah ketika pada abad keenam belas ketika Belanda menjajah Indonesia, Belanda membangun suatu sistem komunikasi yang lebih modern, untuk menghubungkan Indonesia dan negara lain. Koneksi pertama ke Australia adalah kabel telegraf bawah laut yang selesai pada tanggal 18 November 1871, menghubungkan Jawa dan Darwin, dan akhirnya juga tersambung dengan seluruh Australia.

Setelah memperoleh kemerdekaan, Indonesia mulai mengembangkan sistem komunikasi sendiri, yang umum digunakan seluruh dunia. Pembangunan menara komunikasi dan peluncuran seri satelit Palapa komunikasi dilakukan selama periode Orde Baru.

Infrastruktur

sunting

Telepon: 33,958 juta (2009) peringkat dunia:9

Telepon genggam: 159,248 juta (2009) peringkat dunia:6

Sistem telepon: Perkiraan umum: pelayanan rumah tangga termasuk sistem microwave antar pulau, sebuah radio bersih HF polisi, dan sistem komunikasi satelit domestik; layanan internasional yang baik domestik: cakupan yang disediakan oleh jaringan yang ada telah diperluas dengan menggunakan lebih dari 200.000 telepon banyak kios yang terletak di daerah terpencil; mobile-seluler subscribership berkembang pesat internasional: kode negara - 62; titik pendaratan untuk kedua SEA-ME-WE-3 dan SEA-ME-WE-4 jaringan kabel bawah laut yang menyediakan link di seluruh Asia, Timur Tengah, dan Eropa; satelit stasiun bumi - 2 Intelsat (1 Samudra Hindia dan Samudra Pasifik 1).

Penyiaran media: campuran sekitar selusin jaringan televisi nasional - 2 lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran sisanya swasta - masing-masing dengan beberapa pemancar; lebih dari 100 operasi stasiun TV lokal; meluasnya penggunaan sistem TV satelit dan kabel; penyiar radio publik beroperasi 6 jaringan nasional maupun regional dan lokal stasiun, secara keseluruhan, lebih dari 700 stasiun radio yang beroperasi dengan lebih dari 650 yang dioperasikan secara pribadi (2008).

Ranah internet: .id

Internet host: 1,269 juta peringkat dunia:39

Pengguna internet: 20 juta peringkat dunia:22

Pranala luar

sunting