Tank Cromwell (resmi:Tank, Cruiser, Mk VIII, Cromwell (A27M))[a] adalah sebuah tank jelajah buatan Britania Raya.

Tank, Cruiser, Mk VIII, Cromwell (A27M)

Cromwell Mk IVd di Museum Tank Kubinka
Jenis Tank jelajah
Negara asal Britania Raya
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1944–1955
Digunakan oleh British Army, Israeli Army, Greek Army, Portuguese Army
Pada perang Perang Dunia II, Perang Arab-Israel 1948, Perang Korea
Sejarah produksi
Perancang Leyland, kemudian Birmingham Railway Carriage and Wagon Company sejak 1942[1]
Produsen Nuffield Mechanisation and Aero
Biaya produksi £10.000[2]
Jumlah produksi 4.016
Spesifikasi
Berat 27,6 ton panjang (28,0 t)
Panjang 20 ft 10 in (6,35 m)
Lebar 9 ft 6+12 in (2,908 m)
Tinggi 8 ft 2 in (2,49 m)
Awak 5 (komandan, penembak meriam, pengongkang/operator radio, supir, penembak depan)

Perisai 3 inci (76 mm) pada Mk.IV, 4 inci (100 mm) pada Mk.V
Senjata
utama
Ordnance QF 75 mm
dengan 64 peluru
Senjata
pelengkap
2 x 7,92 mm Besa machine gun
dengan 4.950 peluru
Jenis Mesin Rolls-Royce Meteor V12 petrol
600 hp (450 kW)
Daya kuda/ton 21,4 hp (16 kW) / tonne
Transmisi Merritt-Brown Z.5 (5 gigi maju dan 1 gigi mundur) driving rear sprockets
Suspensi Improved Christie
Kelonggaran tanah 16 inci (410 mm)
Kapasitas tangki 110 imp gal (500 l) + 30 imp gal (140 l) (opsional)
Daya jelajah 170 mil (270 km) on-road, 80 mi (130 km) off-road[3]
Kecepatan 40 mph (64 km/h) dengan 3.7:1 final reduction drive

Pengembangan

sunting

Pada awal tahun 1941 militer Inggris menginginkan tank jelajah baru yang disebut sebagai tank jelajah berat (Heavy Cruiser), yang mampu bergerak dengan lincah namun juga memiliki lapisan baja yang lebih tebal. Salah satu faktor yang mendorong dirancangnya tank baru ini adalah kegagalan tank Covenanter yang tidak memuaskan militer Inggris dan tank Crusader yang bahkan dianggap sudah ketinggalan zaman ketika baru memasuki tahap produksi, walaupun kemudian tank ini banyak digunakan oleh tentara Inggris dalam pertempuran di Afrika Utara. Varian awal tank jelajah baru ini merupakan hasil modifikasi besar-besaran terhadap tank Crusader dan menggunakan mesin yang hampir sama, Liberty L-12. Mesin ini sebetulnya merupakan mesin pesawat terbang era Perang Dunia I dan tank jelajah baru ini kemudian diberi kode A27L Centaur. Namun ternyata mesin ini tidak memuaskan dan akhirnya diputuskan untuk menggunakan mesin Rolls Royce Meteor. Rolls Royce Meteor sendiri dikembangkan dari Rolls Royce Merlin yang merupakan mesin pesawat yang digunakan oleh beberapa pesawat tempur Sekutu seperti De Havilland Mosquito, Supermarine Spitfire, dan varian Mustang milik RAF. Untuk dipergunakan sebagai mesin tank, maka kekuatan mesin Rolls Royce Merlin yang mencapai lebih dari 1000 tenaga kuda dikurangi menjadi 600 tenaga kuda pada Rolls Royce Meteor. Tank jelajah dengan mesin Rolls Royce Meteor ini diberi penandaan A27M Cromwell dan kemudian banyak tank Centaur yang dikonversikan menjadi tank Cromwell.

Tank ini diberi nama Cromwell mengambil nama Oliver Cromwell, salah satu pemimpin dalam Perang Saudara Inggris (1642-1651). Dirancang sebagai tank jelajah, maka pada awalnya tank ini dipersenjatai dengan meriam QF 6 pounder (setara dengan kaliber 57mm) yang merupakan meriam anti-tank standar pasukan Inggris pada tahun 1941-1942. Namun, pengalaman dalam pertempuran di Afrika Utara memperlihatkan bahwa pertempuran melawan pasukan lapis baja musuh sebagian besar hanya terjadi pada tahap awal membuka serangan, selanjutnya lawan yang dihadapi sebagian besar adalah pasukan infanteri dan kubu pertahanan musuh. Oleh karena itu maka dibutuhkan meriam tank yang tidak hanya mampu menembakkan amunisi peluru penembus perisai, tetapi juga amunisi tipe berpeledak tinggi. Meriam anti-tank Inggris seperti QF 2 pounder (setara dengan kaliber 40mm) dan 6 pounder memang handal untuk menghadapi pasukan lapisan baja musuh, tetapi meriam ini tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk menembakkan amunisi tipe berpeledak tinggi. Pada pertempuran di Afrika Utara, pasukan Inggris mulai memperoleh tank medium M3 Lee dan M4 Sherman yang memiliki persenjataan utama meriam kaliber 75mm, yang mampu menembakkan amunisi tipe penembus perisai maupun berpeledak tinggi dengan cukup baik. Oleh karena itu maka kemudian Inggris mengembangkan meriam QF kaliber 75mm yang menjadi persenjataan utama tank Cromwell. Meriam QF kaliber 75mm ini sebetulnya merupakan meriam 6 pounder yang dimodifikasi agar mampu menembakkan amunisi kaliber 75mm buatan Amerika Serikat. Secara total dibuat sebanyak lebih dari 4.000 unit varian tank Centaur dan Cromwell. Tank Centaur hanya digunakan untuk keperluan latihan dan tugas-tugas khusus. Tugas khusus di sini adalah varian pendukung jarak dekat dengan persenjataan meriam howitzer kaliber 95mm dan varian anti serangan udara dengan persenjataan kanon kaliber 20mm. Sementara Cromwell dengan persenjataan meriam kaliber 75mm menjadi varian yang paling banyak diproduksi dan digunakan dalam pertempuran.

Varian awal tank Cromwell masih dipersenjatai dengan meriam 6 pounder, yang kemudian diganti dengan meriam ROQF kaliber 75mm yang merupakan hasil pengembangan dari meriam M3 berkaliber 75mm yang biasa digunakan pada M4 Sherman. Cromwell terbukti lebih cepat dan lincah dibandingkan Sherman, tetapi lapisan bajanya tidak setangguh Sherman. Merian ROQF juga terbukti lebih unggul untuk menembakkan proyektil berpeledak tinggi, tetapi kurang handal dalam melontarkan proyektil penembus perisai. Selain meriam 6 pounder atau 75mm, howitzer kaliber 95mm juga digunakan untuk mempersenjatai tank ini. Howitzer tersebut khusus digunakan pada Cromwell versi dukungan jarak dekat.

Tank Cromwell merupakan salah satu tank era Perang Dunia II dengan kecepatan cukup tinggi, mampu menembus kecepatan 64 km/jam. Namun suspensi yang digunakan tidak mampu mendukung kecepatan tersebut sehingga kecepatannya dibatasi hanya sekitar 51 km/jam. Walaupun demikian, tetap saja kecepatan tersebut cukup tinggi untuk tank era Perang Dunia II dan dengan kecepatannya tersebut, Cromwell mampu bermanuver dengan lincah untuk melumpuhkan kendaraan tempur lapis baja Jerman. Centaur dan Cromwell hanya digunakan dalam pertempuran di front Eropa Barat. Debut pertempuran tank jelajah ini terjadi pada tahun 1944, ketika digunakan oleh pasukan Sekutu dalam pendaratan di Normandia. Selain oleh pasukan Inggris, Cromwell juga digunakan oleh pasukan Polandia dan Cekoslowakia. Setelah Perang Dunia II berakhir, tank ini juga masih digunakan oleh Inggris dalam Perang Korea dari tahun 1950 sampai dengan tahun 1953. Setelah Perang Korea berakhir, Inggris mempensiunkan Cromwell dan menggantinya dengan Centurion. Negara terakhir yang menggunakan varian tank Centaur/Cromwell adalah Yunani. Pada tahun 1946 Inggris memberikan 52 unit tank ini kepada militer Yunani yang kemudian menggunakan tank ini dalam perang saudara di Yunani dari tahun 1946 sampai dengan tahun 1949. Tank ini kemudian menjadi kekuatan utama pasukan lapis baja Yunani pada era tahun 1950-an sebelum digantikan oleh tank M47 Patton bantuan dari Amerika Serikat pada tahun 1962.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ The designation as the eighth Cruiser tank design, its service name given for ease of reference and its General Staff specification number respectively.

Kutipan

sunting
  1. ^ WWII Vehicles
  2. ^ Hughes, Emrys (10 March 1952), "Centurion Tank (Cost)", House of Commons Debates, Hansard, c1000, diakses tanggal 21 May 2016 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Shermanic

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting