Tanjung Raja, Ogan Ilir

kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Tanjung Raja adalah sebuah kecamatan tertua di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia.

Tanjung Raja
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Selatan
KabupatenOgan Ilir
Pemerintahan
 • CamatBenhur Sayuti, S.Sos, M.Si
Populasi
 • Total42,080 jiwa (2.012) jiwa
Kode Kemendagri16.10.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1610040 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan15 desa, 4 Kelurahan
Peta
Peta
Peta
Peta
Koordinat:
Dua orang Belanda dalam taman Van Limburg Stirum di jalan dari Tanjung Raja ke Palembang (1926)

Awal mulanya kecamatan ini meliputi Kecamatan Rantau Alai, Rantau Panjang, Sungai Pinang, dan beberapa desa yang sekarang menjadi wilayah Kecamatan Indralaya Selatan. Letak kota kecil ini strategis terletak di jalur perlintasan timur Sumatera menjadikan wilayahnya sebagai Kota Transit. Salah satu yang menjadikan icon kecil kota ini adalah Pindang Tulang Pegagan-nya yang terkenal lezat dan sedap. Penduduk kecamatan Tanjung Raja mayoritas bekerja sebagai petani, dan sebagian kecil sebagai PNS serta penduduk di wilayah ini bersuku bangsa Pegagan, Kayuagung, dan jawa, sedangkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Palembang, Bahasa Pegagan, dan Kayuagung.

Kecamatan Tanjung Raja merupakan salah satu kota terbesar selain Indralaya dari segi aspek sosial, budaya, perekonomian, penduduk, dan kota kecil yang mandiri, maju, dan sejahtera masyarakatnya. Dan apabila nantinya Indralaya menjadi Kota Madya di lingkungan Provinsi Sumatera Selatan, Tanjung Raja mungkin akan sebagai ibu kota penggantinya.

Penduduk

sunting

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk kecamatan Tanjung Raja berjumlah 40.897 orang, yang terdiri atas 20.730 orang laki-laki dan 20.167 orang perempuan, dengan rasio jenis kelamin (Sex Ratio) sebesar 102,79.

Sosial Budaya

sunting

Keagamaan

sunting

Jumlah penduduk kecamatan Tanjung Raja sebagian besar memeluk agama Islam 99,6 %, dan kristen 0,4 %. Jumlah tempat peribadatan berjumlah 14, 12 Masjid, dan 2 Langgar/Surau yang tersebar di masing-masing desa dan kelurahan.

Adat Istiadat

sunting

Hampir Semua penduduk kecamatan Tanjung Raja bersuku bangsa Pegagan dan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Pegagan dan adat dalam pernikahan umumnya merupakan adat asli daerah Tanjung Raja.

Desa/kelurahan

sunting

Sebelum pemekaran wilayah terjadi, Kecamatan Tanjung Raja memiliki 42 desa. Setelah pemekaran wilayah, hanya tersisa 19 wilayah administrasi yang terbagi atas 15 desa dan 4 kelurahan. Pusat pemerintahan kecamatan di Kelurahan Tanjung Raja Utara. Adapun nama-nama desa/kelurahan di kecamatan Tanjung Raja, antara lain:

Desa

  • Desa Seri Dalam
  • Desa Skonjing
  • Desa Kerinjing
  • Desa Sukapindah
  • Desa Siring Alam
  • Desa Tanjung Agas
  • Desa Belanti
  • Desa Ulak Kerbau Baru
  • Desa Ulak Kerbau Lama
  • Desa Tanjung Harapan
  • Desa Talang Balai Lama
  • Desa Tanjung Temiang
  • Desa Talang Balai Baru I
  • Desa Talang Balai Baru II
  • Desa Tanjung Raja Selatan

Kelurahan

  • Kelurahan Tanjung Raja
  • Kelurahan Tanjung Raja Barat
  • Kelurahan Tanjung Raja Timur
  • Kelurahan Tanjung Raja Utara

Website Resmi Pemerintah

sunting