Tanjung Lor, Ngadirojo, Pacitan
Tanjung Lor merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Desa Tanjung Lor terletak 5 Km dari Ibu kota Kecamatan Ngadirojo dan 48 Km dari Ibu kota Kabupaten Pacitan, serta 324 Km dari Ibu kota Provinsi Jawa Timur. Luas Desa Tanjung Lor memiliki luas 452,670 Ha yang secara administrasi terbagi menjadi 3 Dusun, 18 RT dan 7 RW. Jumlah Penduduk laki-laki ( 1.044 Orang ) dan Perempuan ( 1.112 Orang ) dengan total Jumalh KK ( 520 KK )
Tanjung Lor | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Pacitan | ||||
Kecamatan | Ngadirojo | ||||
Kode pos | 63572 | ||||
Kode Kemendagri | 35.01.11.2011 | ||||
Luas | 452,670 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 2116 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Sejarah
suntingCerita dari para sesepuh desa Tanjunglor dan bebrapa Tokoh masyarakat desa Tanjunglor serta dari Buku cerita babad Lorog, dapat diuraikan dengan singkat, bahwa Desa Tanjunglor telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu tentunya kondisi desa masih belum menentu, karena masyarakat masih tercekam oleh kekuatan phisik tentara penjajah.Walaupun masyarakat hidupnya masih tercekam dan rumah masih jarang-jarang, tetapi sudah ada yang memimpin yang disebut Demang. Ki Demang yang ditunjuk oleh Kanjeng Adipati Ponorogo.
Pada masa itu sebetulnya sudah ada gerakan Pembangunan yang diprakarsai oleh Tentara Penjajah namun hanya terbatas pada pelebaran jalan dan jembatan kecil yang menghubungkan antar desa yang satu ke desa yang lain( khusunya jalan tembus yang menghubungkan dengan daerah Ponorogo yang saat ini jalan Kec Ngadirojo tembus ke Ponorogo ). Beberapa tahun kemudian datanglah tentara jepang yang ingin menguasai dan mengatur desa, sehingga nama Demang diganti dengan sebutan Lurah/Kepala Desa. Karena pada waktu itu keadaan masyarakat yang masih terbelakang pengetahuan, ketrampilan maupan bidang yang lain maka keadaan desa pada waktu itu masih statis.
Batas-batas Wilayah
sunting- Sebelah Utara : Kecamatan Tulakan
- Sebelah Selatan : Desa Bodag
- Sebelah Barat : Kecamatan Tulakan
- Sebelah Timur : Desa Nogosari
Pembagian Wilayah
suntingDesa Tanjunglor terdiri dari 3 dusun dengan jumlah penduduk 2156 Jiwa atau 520 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut:
- Dusun Brojol (3 RW) dan (7 RT)
- Dusun Krajan (2 RW) dan (5 RT)
- Dusun Pakis (2 RW) dan (6 RT)
Daftar Pemimpin
suntingNo | Nama Pemimpin | Tahun Kepemimpinan |
---|---|---|
1 | Atmo Sediro | Tidak Diketahui |
2 | Atmo Projo | Tidak Diketahui |
3 | Jarot Sastro Dimejo | Tidak Diketahui |
4 | Prawiro Sari | Tidak Diketahui |
5 | Mangku Diwiryo | Tidak Diketahui |
6 | Atmo Wiyoto | 1955 |
7 | Imam Supangat | 1955-1969 |
8 | Darmo Wiyono | 1969-1989 |
9 | Soekarni | 1989-1990 |
10 | Oeripto | 1990-1998 |
11 | Haris Imam Sugiarto | 2002-2012 |
Geografi
suntingDesa Tanjung Lor secara astronomis berada di posisi 110’ 55” s/d 111’ 25” BT dan 7’ 55” s/d 8’ 17” LS. Dari aspek Topografi terdapat bentangan daratan dengan 95% adalah perbukitan dan hanya 5% saja yang dataran rendah. Sedangkan ketinggian Desa Tanjunglor dari permukaan air laut berkisar antara 80 m s/d 450 m di atas permukaan air laut dengan topografi yang berbukit-bukit. Iklim Desa Tanjunglor, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Tanjunglor. Kecamatan Ngadirojo. Di Desa Tanjunglor rata-rata curah hujan 2000 mm/th suhu udara harian antara 26 s/d 32 °C.
Penduduk
suntingSebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya dengan bertani, yang terklasifikasi petani yang sangat kecil karena kepemilikan lahan yang sangat sempit dan sebagian merupakan lahan kering. Letak desa Tanjunglor yang jauh dan terpencil ini sehingga hanya terdapat hutan/tanaman yang mengelompok dan disinilah rumah-rumah penduduk, disisi lain hanya terdapat jalan setapak yang menghubungkan rumah-kerumah penduduk serta keadaan tanahpun masih banyak yang gundul namun demikian ada tanaman buah-buahan untuk menambah gizi masyarakat. Kehidupan masyarakat masih terisolisasi dan sangat tradisionil pada saat itu, tetapi berkat kegigihan para pemimpin desa ( Demang ) kondisi desa Tanjunglopr semakiin maju, terbukti dengan adanya Gerakan Pembangunan fisik secara swadaya, yang pada akhirnya dari tahun ke tahun mulai tampak Profil Desa Tanjunglor.
Keadaan Ekonomi
suntingKarena Desa Tanjunglor merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut:
No | Profesi | Jumlah |
---|---|---|
1 | Petani | 1.478 |
2 | Pedagang | 18 |
3 | PNS | 12 |
4 | Tukang/Jasa | 35 |
5 | Lain-lain | 0 |
Pendidikan
suntingTingkat pendidikan masyarakat Desa Tanjunglor adalah sebagai berikut:
No | Tingkat Pendidikan | Jumlah |
---|---|---|
1 | Tidak Sekolah/Buta Huruf | 0 |
2 | Tidak tamat SD/Sederajat | 31 |
3 | Tamat SD/Sederajat | 559 |
4 | Tamat SLTP/Sederjat | 309 |
5 | Tamat SLTA/Sederajat | 109 |
6 | Tamat D1/D2/D3 | 32 |
7 | Sajana >S-1 | 10 |
Penggunaan Lahan
suntingLuas Desa Tanjung Lor memiliki luas 452,670 Ha. Berdasarkan penggunaannya Desa Tanjunglor terdiri dari:
Bangunan
suntingNo | Jenis Bangunan | Luas/Panjang |
---|---|---|
1 | Perkantoran Desa | 3,350 Ha |
2 | Sekolahan | 5,400 Ha |
3 | Tempat ibadah | 2,000 Ha |
4 | Makam/Kuburan | 1,500 Ha |
5 | Sarana Jalan Makadam | 14 Km |
6 | Jalan Aspal | 3 Km |
7 | Lain-lain | 50,000 Ha |
Persawahan
suntingNo | Jenis Sawah | Luas |
---|---|---|
1 | Sawah Pengairan Teknis | 10,630 Ha |
2 | Sawah Setengah Teknis | 5,100 Ha |
3 | Sawah Tadah Hujan | 47,040 Ha |
Ladang
suntingNo | Jenis Ladang | Luas |
---|---|---|
1 | Ladang/Tegalan | 148,400 Ha |
2 | Perkebunan | 70,000 Ha |
3 | Hutan | 32,500 Ha |
4 | Lapangan | 2,000 Ha |
5 | Lahan Kritis/Tandus | 74,750 Ha |
Tingkat Kesuburan
suntingNo | Tingkat Kesuburuan | Luas |
---|---|---|
1 | Sangat Subur | 33,400 Ha |
2 | Subur | 121,900 Ha |
3 | Sedang | 222,620 Ha |
4 | Tidak Subur/Kritis | 74,750 Ha |
Pembangunan
suntingPembangunan Desa Tanjunglor sebetulnya sejak zaman penjajahan Belanda, walaupun hanya dengan secara gotong royong masyarakat yang dipimpin pada waktu itu dengan sebutan ke demang, terbukti dengan dibangunnya gedung Sekolah Rakyat ( SR ) yang saat ini gedung tersebut ditempati dan dipergunakan untuk Gedung TK Tanjung. Pada tahun 1969 dengan dicetuskannya REPELITA ( Rencana Pembangunan Lima Tahun ) yang kemudian di dengan PELITA ( Pembangunan Lima Tahun ) saat itu bermunculan lembaga-lembaga yang mendukung pembangunan di desa Tanjunglor.
Lembaga sosial Desa ( LSD ) sebutan pada waktu itu berperan sekaligus sebagai pelaksana pembangunan di desa Tanjunglor dan berfungsi sebagai Wahana Masyarakat dalam pembangunan yang dipimpin oleh seorang tokoh masayarakat, sedang Kepala Desa sebagai pembina,mulai saat itu pembangunan Desa Tanjunglor mulai terarah dan menumpuknya berbagai usulan Pembangunan yang diangkat di tingkat Kecamatan.namun banyak usulan yang diangkat ditingkat kecamatan belum tentu disahkan untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Akan tetapi masyarakat tidak patah semangat untuk membangun desanya sendiri dengan modal semangat pembangunan yang menggebu-gebu dan jiwa ingin maju dan sejajar dengan desa yang lain maka secara swadaya masyarakat berusaha bangkit membangun desa.
Selanjutnya data Pembangunan Fisik yang dilaksanakan yang berasal dari swadaya murni dan bantuan Pemerintah adalah sebagai berikut: 1. Pembangunan SDN Banar jaya Tahun 1962. 2. Pembangunan DAM Yuwono tahun 1969. 3. Pembangunan Masjid Ceni Krajan 1970. 4 Pembangunan Jembatan Padi Krajan Tahun 1971. 5. Pelebaran jalan Desa Krajan ke Pakis tahun 1972. 6. Pembangunan SDN Tanjunglor II Krajan tahun 1975. 7. Pembangunan Masjid Brojol Tahun 1978. 8. Pembangunan Saluran irigasi Pakis s/d Brojol Tahun 1980. 9. Rehab Total SDN Tanjunglor I Banar jaya Tahun 1985. 10. Pembangunan sarana Air Bersih Pakis Brojol Tahun 1986. 11. Pembangunan kantor Desa Tahun 1990. 12. Pembangunan Balai Desa dan Perumahan Kepala Desa Tahun 1992. 13. Rehab Jembatan Padi Krajan Tahun 1994. 14. Rehab SDN Tanjunglopr II Tahun 1994. 15. Pembangunan Musholla di tiap RT Tahun 1995. 16. Pembngunan Pos kamling di tiap RT Tahun 1996. 17. Pelebaran Jalan dan perkerasan jalan Pakis Brojol tahun 1997. 18. Pembangunan kantor Desa Tahun 1998. 19. Pembangunan Dam dan saluran Padi Tahun 2002. 20. Pembangunan Talud Ceni Krajan Tahun 2003. 21. Pembangunan TK Siwi Broto Dusun Brojol.Tahun 2004. 22. Rehab Total SDN Tanjunglor II Banar jaya Tahun 2004. 23. Rehab Total TK tanjung Krajan Tahun 2004. 24. Pembangunan Ruang Kepala Desa dan Panti PKK Tahun 2005. 25. Rehab Polindes Tahun 2005. 26. Pembangunan talud Ceni Makam Tahun 2005 27. Rabat jalan dusun Brojol ADD Tahun 2006. 28. Pengaspalan jalan Desa RT.01/03 Pakis ADD Tahun 2007. 29. Rabat jalan Bon duren dan PDM DKE Tahun 2007. 30. Pembangunan Talut makam Ceni Dana Jappes Tahun 2007. 31. Pengaspalan jalan Pakis tahun 2007. 32. Pembangunan masjid Pakis ( Crabak ) Tahun 2007. 33. Rabat jalan pakis Tahun 2008. 34. Rabat jalan lingkungan Krajan Tahun 2008. 35. Rehab Total Jembatan sambeng dan Padi Tahun 2008. 34. Rehab Masjid Ceni tahun 2009 35. Rehab Total kantor Desa Tahun 2009. 36. Perkerasan dan Rabat jalan pakis PNPM-MP 2010. Dan banyak lagi pembangunan yang sifatnya swadaya murni .