Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung

kelurahan di Kabupaten Badung, Bali

8°45′49″S 115°13′12″E / 8.763506°S 115.219907°E / -8.763506; 115.219907

Tanjung Benoa
Suasana permainan wahana air di Tanjung Benoa.
Suasana permainan wahana air di Tanjung Benoa.
Negara Indonesia
ProvinsiBali
KabupatenBadung
KecamatanKuta Selatan
Kodepos
80361
Kode Kemendagri51.03.05.1005 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS5103010005 Edit nilai pada Wikidata
Luas2,39 km²[1]
Jumlah penduduk5.698 jiwa (2016)[1]
6.767 jiwa (2010)[2]
Kepadatan2.832 jiwa/km²(2010)
Jumlah KK1.303 KK[1]
Peta
PetaKoordinat: 8°45′29.999″S 115°13′9.998″E / 8.75833306°S 115.21944389°E / -8.75833306; 115.21944389


Desa Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, provinsi Bali, Indonesia.[3]

Pariwisata

sunting

Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya.[4] Sehingga tidak salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.

Tanjung Benoa, terletak di sebelah tenggara pulau Bali, adalah destinasi yang terkenal dengan berbagai kegiatan watersport. Pantai Tanjung Benoa menawarkan air tenang, pasir putih, dan keindahan alam yang memukau, menjadikannya tempat yang sempurna untuk menikmati parasailing.[5]

Aktivitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah laut dangkal dan laut dalam.[6]

Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75 hektar.[7]

Penduduk

sunting

Penduduk kelurahan Tanjung Benoa sampai dengan tahun 2016, sebanyak 5.698 jiwa terdiri dari 2.858 laki-laki dan 2.840 perempuan dengan sex rasio 100. Tingkat kelahiran selama tahun 2016 sebanyak 91 jiwa dan kematian 37 jiwa. Tingkat migrasi tahun 2016 tercatat, 92 orang pindah dan 60 orang pendatang baru.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Kecamatan Kuta Selatan dalam Angka 2017". Badan Pusat Statistik Indonesia. 2018. Diakses tanggal 4 Oktober 2019. 
  2. ^ "Penduduk Indonesia Menurut Desa 2010" (PDF). Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 132. Diakses tanggal 14 Juni 2019. 
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  4. ^ Tanjung Benoa
  5. ^ "Pengalaman Seru Tanjung Benoa Parasailing | PlesirYuk" (dalam bahasa Inggris). 2023-05-17. Diakses tanggal 2023-05-18. 
  6. ^ Tanjung Benoa Bali
  7. ^ [1][pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

sunting