Tanit adalah seorang dewi dalam kepercayaan Fenisia dan Kartago. Ia merupakan dewi utama Kartago bersama dengan pasangannya, Baal-hamon.[1][2] Suku Berber kemudian juga ikut memuja Tanit.

Patung Tanit yang ditemukan di Nekropolis Puig des Molins dari abad ke-4 SM, kini disimpan di Museum Puig des Molins di Ibiza, Spanyol

Tanit juga disebut Tinnit, Tannou, atau Tangou. Nama ini tampaknya berasal dari Kartago meskipun tidak ditemukan di dalam nama teoforis setempat.[3] Pada masa Romawi, dewi Tanit mengalami Romanisasi dan dipuja di Kartago dengan nama Dea Caelestis, Juno Caelestis, atau Caelestis saja.

Dalam bahasa Arab Tunisia modern, terdapat kebiasaan pengucapan Omek Tannou atau Oumouk Tangou ("Bunda Tannou" atau "Bunda Tangou") ketika sedang musim kemarau agar hujan turun.[4]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Miles, Richard (2011). Carthage Must Be Destroyed: The Rise and Fall of an Ancient Civilization. Penguin. hlm. 68. 
  2. ^ Hvidberg-Hansen, F. O. (1982). La déesse TNT: Une Etude sur la réligion canaanéo-punique (dalam bahasa Prancis). Copenhagen: Gad. . An extensive critical review by G. W. Ahlström appeared in Journal of Near Eastern Studies 45(4), October 1986, hlm. 311–314.
  3. ^ Bleeker, Claas Jouco; Widengren, Geo (1988). Historia Religionum, Volume 1: Religions of the Past. Brill. hlm. 209 ff. ISBN 90-04-08928-4. At Carthage the great goddess is called Tinnit (formerly read Tanit).... It would seem that Tinnit is the specific Carthaginian form of Astarte, but strangely enough there are no theophorous names containing the element Tinnit, while there are a few with Astarte. The name seems to have originated in Carthage.... 
  4. ^ Rezgui, Sadok (1989). Les chants tunisiens (dalam bahasa Prancis). Tunis: Maison tunisienne de l'édition. 

Daftar pustaka

sunting