Tang ping (Hanzi: 躺平; Pinyin: tǎng píng; harfiah: 'berbaring') atau Tangping adalah sebuah tren yang disebut sebagai penentangan terhadap penekanan masyarakat Tiongkok untuk kerja keras.[1][2][3][4] Novelis Liao Zenghu menyebut berbaring sebagai gerakan pemberontakan,[5] dan The New York Times menyebutnya sebagai aspek kontra-budaya Tiongkok.[6] Media negara Tiongkok Xinhua menerbitkan sebuah editorial pada Mei 2021 yang menganggal bahwa berbaring adalah tindakan memalukan.[7][8] Tren tersebut juga merupakan perlawanan balik melawan budaya kerja lembur, seperti sistem jam kerja 996.

Referensi

sunting
  1. ^ "China's new 'tang ping' trend aims to highlight pressures of work culture". BBC. June 3, 2021. 
  2. ^ "An entire generation of Chinese youth is rejecting the pressures of hustle culture by 'lying flat'". The Independent. June 9, 2021. 
  3. ^ "China's youth are lying flat: the fear is, so might their futures". South China Morning Post. June 14, 2021. 
  4. ^ "Young Chinese take a stand against pressures of modern life — by lying down". The Washington Post. June 5, 2021. 
  5. ^ JOE McDONALD and FU TING (July 4, 2021). "Some Chinese shun grueling careers for 'low-desire life'". Associated Press. 
  6. ^ Elsie Chen (July 3, 2021). "These Chinese Millennials Are 'Chilling,' and Beijing Isn't Happy". The New York Times. Young people in China have set off a nascent counterculture movement that involves lying down and doing as little as possible. 
  7. ^ "'躺平'可耻,哪来的正义感?" ['Lying flat' shameful, where is sense of justice?] (dalam bahasa Chinese). Xinhua. May 20, 2021. 
  8. ^ "The low-desire life: why people in China are rejecting high-pressure jobs in favour of 'lying flat'". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2021-07-05. Diakses tanggal 2021-07-06. 

Bacaan tambahan

sunting