Tan Gwan Hien (lahir 16 Januari 1946) adalah seniman berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai peranakan Tionghoa-Indonesia yang telah melahirkan sejumlah karya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Tan Gwan Hien merupakan peraih juara I Trofi Ibu Tien Soeharto dalam Festival Wayang Orang Panggung Amatir (1989).[1][2][3]

Latar belakang

sunting

Tan Gwan Hien lahir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, 16 Januari 1946. Berlatar belakang pendidikan di SD Tjoeng Tjen (Solo), SD Warga (Solo) dan SMP Kanisius (Solo). Sejak usia muda sudah mengakrabi dunia kesenian, utamanya seni tari. Dia belajar menari Jawa dari pamannya, guru tari Jawa dikelompok Mekar Sari, Demang TjoeThiam Soe di Klaten. Tahun 1962, ia belajar menari pada guru tari Mangkunegaran, Demang Poncosewoko, Padmomartoyo dan Atmomartoyo. Ketika bergabung dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), sebuah organisasi sosial masyarakat Tionghoa di kota Solo, dia menimba ilmu pada empu tari Keraton Kasunanan, RNg Wignyohambekso dan Mulyoharsono. Sebagai kelengkapan seorang penari, ia ikut belajar gamelan pada kelompok Darmo Budoyo, juga komunitas Tionghoa. Mempelajari tari Liong dan Barongsai pada perkumpulan Hoo Hap, serta mendalami ilmu kungfu. Semua itu mendukung keluwesan, kekompakan, dan ekspresi gerak tarinya.

Sejak tahun 1976, ia menjadi pelatih tari tetap di PMS. Ia juga menjadi guru tari honorer di berbagai sekolah di Surakarta, mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi (1983-2002). Kegiatannya yang lain yaitu menjadi pegawai negeri sipil di Taman Budaya Jawa Tengah (1983-2002). Di PMS, Tan Gwan Hien merupakan guru tari yang andal. Berkat perannya sebagai sutradara sekaligus pembuat sangit (kreasi) cerita kelompok kesenian PMS, ia pernah meraih Prestasi puncak saat berhasil meraih juara I Trofi Ibu Tien Soeharto dalam Festival Wayang Orang Panggung Amatir (WOPA) tahun 1989, membawakan repertoar Sumantri Gugur. Bersama Kelompok PMS, ia juga sering melawat ke sejumlah tempat seperti Jakarta, Surabaya, Madiun, Malang, Semarang, Pontianak, dan bahkan pernah pula melakukan pertunjukan ke Singapura. Tan dikenal menguasai cerita wayang. Dulu, ia sering membawakan karakter Cakil, Anoman, Gatotkaca, dan Bugis. Selain itu ia juga menguasai beragam tari Jawa, dari jenis gagahan, alusan, hingga berbagai tari perempuan. Ia juga menciptakan tari kreasi baru dengan dasar balet, tarian India, dan tarian Mandarin.

Koreografi

sunting
  • Sumantri Gugur
  • Gatotkaca Birawa
  • Keong Mas
  • Sripanganti
  • Teratai
  • Lampion
  • Sinta Ilang (2009)

Penghargaan

sunting
  • Juara I Trofi Ibu Tien Soeharto dalam Festival Wayang Orang Panggung Amatir (1989)

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Website resmi Taman Ismail Marzuki Diarsipkan 2015-07-01 di Wayback Machine., diakses 29 Juni 2015
  2. ^ Kompas: Tan Gwan Hien, Kesetiaan Seniman Peranakan, diakses 29 Juni 2015
  3. ^ Khong Kauw Hwee Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine., diakses 29 Juni 2015