Tamariska

genus tumbuh-tumbuhan
(Dialihkan dari Tamarix)

Tamariska adalah golongan tumbuhan yang termasuk genus Tamarix. Nama lainnya: tamarisk, salt cedar. Terdiri dari 50–60 spesies tumbuhan berbunga dalam familia Tamaricaceae, merupakan tumbuhan asli di daerah kering Eurasia dan Afrika.[2] Nama generik ini berasal dari bahasa Latin dan dapat merujuk kepada sungai Tamaris di Hispania Tarraconensis (Spanyol).[3]

Tamariska
Tamarix
Tamarix aphylla dalam habitat alamiah di Israel
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Ordo: Caryophyllales
Famili: Tamaricaceae
Genus: Tamarix
L.[1]
Spesies

Lihat teks

Penggunaan

sunting

Spesies

sunting
 
Tamarix gallica berbunga
 
Suatu spesies Tamarix aphylla dalam habitat alamiah di Aljazair
 
Tamariska di desa Ateybeh, Boushehr, Iran

Sejumlah spesies yang sudah dipaparkan:

Dulu digolongkan ke genus ini

sunting

Tamariska di Amerika Utara

sunting

Tamariska didatangkan ke Amerika Serikat sebagai suatu tumbuhan perdu ornamental, menjadi "pemecah angin" (windbreak), dan pepohonan teduh pada awal abad ke-19. Pada tahun 1930-an, selama "Great Depression", penanaman pohon dilakukan sebagai cara untuk mencegah erosi tanah di Great Plains, dan jutaan pohon tamariska ditanam di daerah Great Plains Shelterbelt.[10][11]

Spesies invasif

sunting

Tamariska dianggap mengganggu struktur dan stabilitas tumbuhan asli Amerika Utara dan menghancurkan habitat liar alamiah dengan mengalahkan dan menggantikan spesies tumbuhan asli, dengan cara menambah kadar garam dalam tanah, memonopoli sumber kelembaban yang terbatas, serta meningkatkan frekuensi, intensitas, maupun efek kebakaran dan banjir. Meskipun sebuah tumbuhan sendirian tidak membutuhkan air lebih banyak daripada tumbuhan asli,[12] ditunjukkan bahwa kelompok besar padat tumbuhan tamariska mengambil air lebih banyak daripada kelompok tumbuhan asli cottonwoods yang sama ukurannya.[13] Masih diperdebatkan apakah tamariska benar-benar tumbuh mengalahkan tumbuhan asli, atau secara aktif menyingkirkan tumbuhan asli, atau hanya mengambil kesempatan tumbuh ketika tumbuhan asli disingkirkan oleh manusia maupun dirusak oleh banjir alamiah.[14]

Kontrol

sunting

Ada sejumlah cara untuk menangani populasi hama tamariska di Amerika Serikat. National Park Service telah melakukan pencabutan secara fisik, menyemprot dengan herbisida, serta mendatangkan kumbang tamariska (Diorhabda carinulata) ke dalam National Park System. Ini telah dilakukan di Dinosaur National Monument di Utah dan Colorado di sepanjang sungai Green dan Yampa, pada musim panas tahun 2006 dan 2007.[4] Setelah bertahun-tahun meneliti, USDA Agricultural Research Service menemukan bahwa kumbang-kumbang tamariska hanya makan tamariska, dan mati kelaparan ketika tumbuhan tersebut tidak tersedia. Tidak ada tumbuhan asli Amerika Utara lain yang dimakan dengan adanya kumbang tamariska. Proses ini berjalan lambat, tetapi menunjukkan bahwa pelestarian tamariska dimungkinkan dalam jangka panjang.[15]

Sejarah budaya

sunting

Dalam Epos Gilgamesh, ibu dari Gilgamesh, dewi Ninsun, mandi secara ritual dalam suatu kolam "tamariska" dan soapwort sebelum mengizinkan Gilgamesh dan Enkidu untuk memulai petualangan mereka.

Dalam Kitab Kejadian pasal 21:33, Abraham dicatat "menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba".[16] Sebelumnya, ia juga menggali sebuah sumur di kota itu.

Dalam 1 Samuel 22:6, Saul, raja Israel pertama, "duduk di bawah pohon tamariska di bukit" di kota Gibea ketika ia mendengar kabar bahwa Daud telah kembali ke tanah Yehuda.[17] Setelah meninggal, tulang-tulang Saul dikuburkan "di bawah pohon tamariska di Yabesh".[18]

Dalam Quran 34:16, orang-orang Sheba dihukum ketika Allah mendatangkan kepada mereka "banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr (=tamariska)".[19]

Dalam mitologi Mesir, tubuh Osiris disembunykan untuk sementara waktu di dalam sebuah pohon tamariska di Byblos, sampai kemudian diambil oleh Isis. Referensi ke kisah ini juga dimasukkan ke dalam suatu game komputer, Age of Mythology, di mana kepala Osiris dikatakan tersembunyi dalam batang suatu pohon tamariska besar.

Wedgwood membuat suatu pola "Tamarisk" China.

Menurut New Larousse Encyclopedia of Mythology, tumbuhan tamariska merupakan favorit dari dewa Yunani, Apollo.

Referensi

sunting
  1. ^ "Genus: Tamarix L". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. 1998-04-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2011-02-18. 
  2. ^ Baum, Bernard R. (1978), "The Genus Tamarix", The Israel Academy of Science and Humanities
  3. ^ Quattrocchi, Umberto (2000), CRC World Dictionary of Plant Names, 4 R–Z, Taylor & Francis US, hlm. 2628, ISBN 978-0-8493-2678-3 
  4. ^ a b Tamarix aphylla Diarsipkan 2009-02-15 di Wayback Machine., in Ecocrop.
  5. ^ Abigail Klein Leichman, israel21c.org: Growing forests in the desert.
  6. ^ "Tree by Tree, China Rolls Back Deserts". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-17. Diakses tanggal 2015-02-19. 
  7. ^ "Taklamakan - Where Oil and Water Don't Mix". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-29. Diakses tanggal 2015-02-19. 
  8. ^ Eichornia crassipes, in Handbook of Energy Crops. By James A. Duke. 1983.
  9. ^ a b "GRIN Species Records of Tamarix". Germplasm Resources Information Network. United States Department of Agriculture. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2011-02-18. 
  10. ^ Johnson, Kirk (December 26, 2008). "War With Riverbank Invader, Waged by Muscle and Munching". The New York Times. Diakses tanggal 2008-12-27. In the 1930s, when the federal government was experimenting with an array of projects to address bad times, tree-planting came into vogue as a tool to fight soil erosion here in the West and on the Great Plains. The shelterbelt program, as it was called, took trees from many parts of the world — including a hardy species from the Asian steppe, called tamarisk or salt cedar — and planted them by the millions. 
  11. ^ "Saltcedar_USDA National Agricultural Library". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-30. Diakses tanggal 2015-02-19. 
  12. ^ (Anderson, 1996,1998)
  13. ^ (Sala 1996)
  14. ^ (Cooper 1999) (Cooper 2003) (Everitt 1980)(Everitt 1998)(Stromberg 1998)
  15. ^ Tracy, J.L., and Robbins, T.O. (2009), "Taxonomic revision and biogeography of the Tamarix-feeding Diorhabda elongata (Brullé, 1832) species group (Coleoptera: Chrysomelidae: Galerucinae: Galerucini) and analysis of their potential in biological control of Tamarisk.", Zootaxa, 2101: 1-152. PDF
  16. ^ Kejadian 21:33
  17. ^ 1 Samuel 22:6
  18. ^ 1 Samuel 31:13
  19. ^ "Holy Quran in Bahasa Indoneia (Saba 34:16)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-19. Diakses tanggal 2015-02-19. 

Pustaka tambahan

sunting
  • Anderson, B. W. (1996), "Salt cedar, revegetation and riparian ecosystems in the Southwest.", Proceedings of the California Exotic Pest Plant Council, Symposium '95. California Exotic Pest Plant Council, Pacific Grove, California.: 32–41 .
  • Anderson, B. W. (1998), "The case for salt cedar.", Restoration and Management Notes, 16: 130–134, 138 .
  • Cooper, D.; Merritt, David M.; Andersen, Douglas C.; Chimner, Rodney A. (1999), "Factors Controlling the Establishment of Fremont Cottonwood Seedlings on the Upper Green River, USA", Regul. Rivers: Res. Mgmt., 15 (5): 419–440, doi:10.1002/(SICI)1099-1646(199909/10)15:5<419::AID-RRR555>3.0.CO;2-Y .
  • Cooper, D.; Andersen, Douglas C.; Chimner, Rodney A. (2003), "Multiple pathways for woody plant establishment on floodplains at local to regional scales", Journal of Ecology, 91 (2): 182–196, doi:10.1046/j.1365-2745.2003.00766.x .
  • Christensen, E. M. (1962), "The Rate of Naturalization of Tamarix in Utah", American Midland Naturalist, American Midland Naturalist, Vol. 68, No. 1, 68 (1): 51–57, doi:10.2307/2422635, JSTOR 2422635 .
  • Everitt, B. L. (1980), "Ecology of Saltcedar - A plea for research", Environmental Geology, 3 (3): 77–84, doi:10.1007/BF02473474 .
  • Everitt, B. L. (1998), "Chronology of the spread of Tamarisk in the central Rio Grande", Wetlands (18): 658–668 .
  • Stromberg, J. C. (1998), "Dynamics of Fremont cottonwood (Populus fremontii) and saltcedar (Tamarix chinesis) populations along the San Pedro River, Arizona", Journal of Arid Environments, 40 (40): 133–155, doi:10.1006/jare.1998.0438 .
  • Stromberg, J. C. (1998), "Functional equivalency of saltcedar (Tamarix chinensis) and Fremont cottonwood (Populus fremontii) along a free-flowing river", Wetlands (18): 675–686 .
  • Zamora-Arroyo, F. (2001), "Regeneration of native trees in response to flood releases from the United States into the delta of the Colorado River, Mexico", Journal of Arid Environments, 49 (49): 49–64, doi:10.1006/jare.2001.0835 .
  • Zavaleta, E. (2001), "The Economic Value of Controlling an Invasive Shrub", Ambio, 29 (8): 462–467, doi:10.1639/0044-7447(2000)029[0462:tevoca]2.0.co;2 .
  • Gilbert, Anna A.; Marshall, Diane L.; Gilbert, Steven A. (2000), "Competition between native Populus deltoides and invasive Tamarix ramosissima and the implications of reestablishing flooding disturbance", Conservation Biology, 14 (6): 1744–1754, doi:10.1046/j.1523-1739.2000.99306.x .
  • Sher (2002), "Spatial partitioning within southwestern floodplains: patterns of establishment of native Populus and Salix in the presence of invasive, non-native Tamarix", Ecological Applications, 12: 760–772, doi:10.1890/1051-0761(2002)012[0760:eponpa]2.0.co;2 .
  • Sher, A. A.; Marshall, D. L. (2003), "Competition between native and exotic floodplain tree species across water regimes and soil textures", American Journal of Botany, 90 (3): 413–422, doi:10.3732/ajb.90.3.413 .
  • Busch, David E; Smith, Stanley D (1995), "Mechanisms associated with decline of woody species in riparian ecosystems of the southwestern U.S", Ecological Monographs, Ecological Monographs, Vol. 65, No. 3, 65 (3): 347–370, doi:10.2307/2937064, JSTOR 2937064 .
  • Taylor (1998), "Restoration of saltcedar (Tamarix sp.)-infested floodplains on the Bosque del Apache National Wildlife Refuge", Weed Technology, 12: 345–352 .
  • Shafroth (2000), "Woody riparian vegetation response to different alluvial water table regimes", Western North American Naturalist, 60: 66–76 .
  • Merritt, David M.; Cooper, David J. (2000), "Riparian vegetation and channel change in response to river regulation: A comparative study of regulated and unregulated streams in the Green River Basin, USA", Regulated Rivers: Research and Management, 16 (6): 543–564, doi:10.1002/1099-1646(200011/12)16:6<543::AID-RRR590>3.0.CO;2-N .
  • Horton, J. L.; Kolb, T. E.; Hart, S. C. (2001), "Responses of riparian trees to interannual variation in ground water depth in a semi-arid river basin", Plant, Cell and Environment, 24 (3): 293–304, doi:10.1046/j.1365-3040.2001.00681.x .

Pranala luar

sunting