Taman Prasejarah Sumpang Bita
Taman Prasejarah Sumpang Bita atau juga dikenal Taman Purbakala Sumpang Bita adalah salah satu kawasan cagar budaya sekaligus tempat wisata populer di Sulawesi Selatan. Taman yang memiliki luas kawasan sekitar 2 ha ini juga masuk dalam unit kawasan konservasi Cagar Alam Bulusaraung, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul) dan secara administratif terletak di Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di kompleks taman ini terdapat dua buah gua (leang) prasejarah, yaitu Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi yang masing-masing telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh Balai Pelestarian Kebudayaan. Gua prasejarah tersebut menyimpan peninggalan arkeologis manusia prasejarah yang unik dan menarik. Para arkeolog berpendapat bahwa beberapa gua yang terdapat di sekitar kawasan tersebut pernah dihuni manusia prasejarah. Kedua gua tersebut berada di bagian gugusan bukit Bulu Bita. Untuk mencapai situs tersebut harus berjalan ± 500 meter dan menaiki beberapa anak tangga beton. Secara geologis, Taman Prasejarah Sumpang Bita terbagi atas tanah datar dan gunung kapur (karst). Taman Prasejarah Sumpang Bita telah dimasukkan ke dalam daftar inventarisasi situs Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX/Sulawesi Selatan dan Tenggara dengan nomor inventaris 195.
Kawasan Sumpang Bita | |||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |||||||||||||||||||||||
Cagar budaya Indonesia | |||||||||||||||||||||||
Peringkat | Nasional | ||||||||||||||||||||||
Kategori | Kawasan | ||||||||||||||||||||||
No. Regnas | KB000715 | ||||||||||||||||||||||
Lokasi keberadaan | Jl. Sumpang Bita, Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia | ||||||||||||||||||||||
No. SK | SK Menteri Depdiknas No. SK:158/M/1998[1] | ||||||||||||||||||||||
Tanggal SK | 1 Juli 1998[1] | ||||||||||||||||||||||
Pemilik | Indonesia | ||||||||||||||||||||||
Pengelola | Kolaboratif antara Balai TN Babul, Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan & Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX (BPK Wilayah XIX), Balai Pelestarian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia | ||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||
Etimologi
suntingPenamaan Sumpang Bita berasal dari kata ‘Sumpang’ dan ‘Bita’. Sumpang merupakan bahasa Bugis yang artinya pintu atau gerbang dan Bita merupakan nama dari sebuah perkampungan. Konon, terdapat perkampungan yang bernama ‘Bita’ disebelah gunung Sumpang Bita. Namun sekarang ini sudah tidak ada lagi penduduk yang tinggal di sana. Jadi arti dari ‘Sumpang Bita’ adalah pintu gerbang menuju kampung Bita. Di dalam kawasan ini terdapat 2 (dua) situs prasejarah, yaitu Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi.[1]
Potensi karakteristik dan daya tarik
sunting- Leang Sumpang Bita
Leang atau Gua Sumpang Bita merupakan gua terbesar di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bahkan di Sulawesi Selatan, serta memiliki kubah yang tinggi dan melandai ke belakang. Berada pada ketinggian sekitar 280 meter diatas permukaan laut. Aksesibilitas menuju gua relatif mudah karena tersedianya tangga yang terbuat dari semen selebar 1 meter mulai dari dasar bukit hingga tiba di pintu gua. Gua ini termasuk kedalam gua kekar lembaran dan memiliki 3 ruangan. Permukaan lantai gua cenderung datar dengan lebar 15 meter. Tinggalan arkeologis pada gua ini berupa lukisan dinding, artefak batu, cangkang moluska, fragmen gerabah serta fragmen tulang dan gigi. Lukisan dinding berbentuk cap tangan dalam berbagai ukuran, cap kaki anak-anak, gambar menyerupai babirusa dalam berbagai ukuran serta sebuah gambar/lukisan menyerupai perahu. Lukisan-lukisan tersebut berwarna merah dan sebagian besar ditemukan pada dinding sisi kiri gua. Sementara temuan artefak batu ditemukan tersebar di permukaan lantai gua. Adapun cangkang moluska yang ditemukan berasal dari kelas gastropoda dan pelecypoda tersebar dilantai hingga pelataran gua. Fragmen gerabah juga ditemukan tersebar di lantai dan pelataran gua sementara fragmen tulang dan gigi ditemukan dalam kondisi tersebar namun jumlah sangat sedikit.
- Leang Bulu Sumi
Leang atau Gua Bulu Sumi terletak pada ketinggian 200 meter diatas permukaan laut dengan mulut gua menghadap ke Barat Laut dengan ukuran lebar 8,82 meter, tinggi 4 meter dengan kedalaman gua 10,15 meter. Gua ini termasuk gua tipe kekar lembaran dengan bentuk horizontal, permukaan lantai gua relatif datar dibagian depan dengan struktur tanah yang halus. Tinggalan arkeologis yang ditemukan berupa lukisan dinding, artefak batu, fragmen gerabah dan cangkang moluska. Keseluruhan lukisan yang ada berwarna merah dibuat dengan teknik cetak semprot. Artefak batu, fragmen gerabah dan cangkang moluska ditemukan tersebar dari dalam lantai gua utamanya pada mulut gua hingga pelataran gua.
Aksesibilitas dan lokasi
suntingTaman Prasejarah Sumpang Bita terletak pada deretan bukit kapur (karst) di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, wilayah administratif Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Secara administratif tepat berada di Kampung Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia. Untuk mengunjungi taman prasejarah ini, ada beberapa akses jalan yang dapat dilalui. Jika pengunjung dari arah Kota Makassar atau Kabupaten Bone dapat melalui Jalan Poros Leang-Leang Maros (melewati Taman Arkeologi Leang-Leang) menuju Kelurahan Balleangin dan kemudian Kelurahan Balocci Baru. Jika pengunjung dari arah Kota Makassar dapat melalui Jalan Mangemba Maros di Desa Botolempangan menuju Kelurahan Majannang dan kemudian Kelurahan Balocci Baru. Jika pengunjung baik dari arah Kota Makassar maupun dari arah Kota Parepare dapat melalui Jalan Poros Tonasa Pangkep menuju Kelurahan Tonasa dan kemudian Kelurahan Balocci Baru. Dari tiga jalur atau rute tersebut sampai pada titik Kelurahan Balocci Baru akan diarahkan ke Jalan Sumpang Bita dengan jarak tempuh sekitar 2 km menuju Taman Prasejarah Sumpang Bita. Untuk kemudahan menuju lokasi ini, telah dilengkapi arah dan rute pada fitur-fitur Google Maps.
Galeri
sunting-
Bukit karst tinggi menjulang di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Jalur pejalan kaki di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Bentang alam karst di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Pemandangan bukit karst yang dikelilingi pepohonan di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Tangga seribu di Taman Prasejarah Sumpang Bita, merupakan jalur menuju situs Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi
-
Kolam ikan di tengah Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Jalur menuju tangga seribu di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Bukit karst dilihat dari Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Pemandangan pepohonan di Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Bunga dan pepohonan di tengah Taman Prasejarah Sumpang Bita
-
Flora eksotik di Taman Prasejarah Sumpang Bita
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c Pusdatin Kemendikbudristek (2022). "Kawasan Sumpang Bita". budaya-data.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2024.
- ^ Romanti (6 Maret 2023). "Menelusuri Jejak Peradaban Di Indonesia Melalui Taman Prasejarah Sumpang Bita". itjen.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2024.