Syelak yaitu adalah sebuah resin yang biasanya hanya dikeluarkan oleh serangga lak betina yang ditemukan di pohon-pohon di perhutanan wilayah negara India dan Thailand. Syelak diproses dan dijual sebagai serpihan kering yang selanjutnya dilarutkan cairan khusus untuk akhirnya menghasilkan lak cair, yang digunakan sebagai pewarna kuas, glasir makanan, dan juga pelapis kayu.[1]

Fungsi

sunting

Syelak berfungsi sebagai primer alami yang tangguh, sealant pengamplasan, penghalau tanin, penghalau bau, zat pewarna, dan pernis kayu. Syelak pernah digunakan dalam aplikasi listrik karena memiliki kualitas yang bagus untuk isolasi yang baik dan mampu menyegel kelembapan.

Sejak menggantikan minyak dan lilin pada abad ke-19, syelak adalah salah satu pernis kayu yang dominan di Dunia Barat sampai sebagian besar digantikan oleh pernis nitroselulosa pada tahun 1920-an dan 1930-an.[2]

Referensi

sunting