Syakban

bulan kedelapan dalam kalender Hijriah

Syakban[1] (bahasa Arab: شَعْبَانٌ, translit. Sya‘bān), adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Nama Syakban berarti "pemisahan", disebut demikian karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.

Peristiwa

sunting

Keutamaan

sunting

Keutamaan bulan Syakban disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad.[2]

Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah s.a.w. biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari, 1833, Muslim 1956).

Referensi

sunting
  1. ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016). "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id (edisi ke-5). Jakarta. Diakses tanggal 2018-06-30. 
  2. ^ "Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban". NU Online. Diakses tanggal 2025-03-04. 

Lihat pula

sunting