Syakban
Bagian dari seri |
Islam |
---|
![]() |
Syakban[1] (bahasa Arab: شَعْبَانٌ, translit. Sya‘bān), adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Nama Syakban berarti "pemisahan", disebut demikian karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.
Peristiwa
sunting- 1 Syakban, kelahiran Zainab binti 'Alī
- 3 Syakban, kelahiran Husain bin 'Alī bin Abi Thalib
- 4 Syakban, kelahiran 'Abbas bin' Alī
- 5 Syakban:
- kelahiran Imam Syiah, 'Alī ibn Husain
- kematian Hazrat Fizza, tangan-gadis (Qaneez) dari Fatimah
- 7 Syakban, kelahiran Qasim bin Hasan
- 8 Syakban, kematian Khwaja Abdul Ghaffar Naqsybandi alias Pir Mitha
- 11 Syakban, kelahiran 'Alī al-Akbar
- 15 Syakban:
- malam doa yang dikenal sebagai Lailatul al-baraat diamati oleh Muslim
- kelahiran Dua Belas Imam yang terakhir, Muhammad al-Mahdi
- 22 Syakban, kematian Khwaja Muhammad Usman Damani, seorang guru Sufi dari tradisi Naqshbandi
- 27 Syakban, Kelahiran Sayyad Laal Shah Hamdani, seorang syekh Naqshbandi terkemuka
Keutamaan
suntingKeutamaan bulan Syakban disebutkan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad.[2]
Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, “Rasulullah s.a.w. biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah s.a.w. berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”. (HR. Bukhari, 1833, Muslim 1956).
Referensi
sunting- ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016). "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id (edisi ke-5). Jakarta. Diakses tanggal 2018-06-30.
- ^ "Puasa Sunnah di Bulan Sya'ban". NU Online. Diakses tanggal 2025-03-04.