Swaionisasi air (dikenal juga sebagai autoionisasi air atau autodisosiasi air) adalah reaksi ionisasi yang terjadi pada air murni ketika molekul air (H2O) mengalami deprotonasi (kehilangan salah satu hidrogennya) dan menjadi ion hidroksida, OH. Hidrogen H+ lalu memprotonasi molekul air lainnya dan membentum hidronium, H3O+. Autoionisasi air merupakan salah satu contoh autoprotolisis.

Ilustrasi swaionisasi air

Konstanta kesetimbangan

sunting

Air yang murni memiliki konduktivitas listrik sebesar 0,055 µS/cm. Menurut teori Svante Arrhenius, hal ini disebabkan oleh keberadaan ion-ion. Ion-ion ini dihasilkan oleh reaksi swaionisasi:

H2O + H2O   H3O+ + OH

Konstanta kesetimbangan untuk reaksi ionisasi air adalah:

 

yang sama secara numerik dengan konstanta kesetimbangan termodinamika tradisional:

 

dengan asumsi bahwa jumlah potensial kimia H+ dan H3O+ sama dengan dua kali potensial H2O pada suhu dan tekanan yang sama.[1]

Dalam larutan berair yang encer, aktivitas partikel encer kurang lebih sama dengan konsentrasi mereka. Maka dari itu, konstanta disosiasi air (berlambang Kw) ditentukan oleh rumus:

 

[H3O+] adalah konsentrasi ion hidronium[2] dan [OH] adalah konsentrasi ion hidroksida.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Release on the Ionization Constant of H2O" (PDF). Lucerne: The International Association for the Properties of Water and Steam. August 2007. 
  2. ^ Stumm, Werner; Morgan, James (1996). Aquatic Chemistry. Chemical Equilibria and Rates in Natural Waters (edisi ke-3rd). John Wiley & Sons, Inc. ISBN 9780471511847.