Suzzanna: Bernapas dalam Kubur
Suzzanna: Bernapas dalam Kubur merupakan film horor-fantasi Indonesia yang akan diluncurkan pada 15 November 2018. Film ini telah ditonton oleh 3.346.185 penonton pada masa penayangannya di bioskop, dan menduduki peringat ke 2 dalam top 10 film Indonesia terlaris tahun 2018 setelah Dilan 1990.[1] Film ini disutradarai oleh Rocky Soraya dan Anggy Umbara.[2] Film ini di bintangi oleh Luna Maya, Herjunot Ali, Clift Sangra, Teuku Rifnu Wikana, Alex Abbad, Verdi Solaiman, Kiki Narendra, Asri Welas, Opie Kumis, dan Ence Bagus.[3][4] Film ini akan ‘melahirkan kembali’ sosok legendaris yang juga dijuluki “ratu film horor nasional”, Suzanna. Cerita dalam film ini diadaptasi dari beberapa film yang pernah dibintangi Suzanna semasa hidupnya, seperti Bernafas Dalam Lumpur, Beranak Dalam Kubur, Sundelbolong, Telaga Angker, dan Malam Satu Suro.
Suzzanna: Bernapas dalam Kubur | |
---|---|
Sutradara | |
Produser | Sunil Soraya |
Skenario | Bene Dion |
Cerita | |
Pemeran | |
Penata musik | Andhika Triyadi |
Sinematografer | Ipung Rachmat Syaiful |
Penyunting | Sastha Sunu |
Perusahaan produksi | |
Distributor |
|
Tanggal rilis | 15 November 2018 |
Durasi | 125 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Pendapatan kotor | Rp. 123 miliar |
Sinopsis
suntingFilm ini mengisahkan Suzanna (Luna Maya) dan Satria (Herjunot Ali) yang sudah menikah selama lima tahun tapi belum punya anak. Suatu ketika Suzanna hamil, tapi sayangnya Satria harus dinas keluar negeri.[5]
Kepergian Satria dimanfaatkan oleh empat karyawannya; Jonal (Verdi Solaiman), Umar (Teuku Rifnu Wikana), Dudun (Alex Abbad), dan Gino (Kiki Narendra). Mereka dendam kepada Satria dan berniat merampok rumahnya ketika si tuan rumah tak ada. Rencana perampokan itu berujung kematian Suzanna.[5]
Kawanan perampok panik dan mengubur jenazah istri majikannya di belakang rumah. Anehnya, besok hari Suzanna beraktivitas seperti biasa, seperti tak terjadi apa-apa.[5]
Pemeran
suntingDaftar pemeran diadaptasi dari IMDb.[6]
- Luna Maya sebagai Suzzanna
- Herjunot Ali sebagai Satria, suami Suzzanna
- Teuku Rifnu Wikana sebagai Umar, buruh pabrik karyawan Satria
- Alex Abbad sebagai Dudun, buruh pabrik karyawan Satria
- Verdi Solaiman sebagai Jonal, buruh pabrik karyawan Satria
- Kiki Narendra sebagai Gino, buruh pabrik karyawan Satria
- Asri Welas sebagai Mia, asisten rumah tangga Suzzanna
- Opie Kumis sebagai Pak Rojali, asisten rumah tangga Suzzanna
- Ence Bagus sebagai Tohir, asisten rumah tangga Suzzanna
- Norman R. Akyuwen sebagai Mbah Turu, dukun dan paman Gino
- Clift Sangra sebagai Pak Bekti, atasan Satria
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|---|
2019 | Piala Maya | Aktris Utama Terpilih | Luna Maya | Menang | |
Aktor Pendukung Terpilih | Verdi Solaiman | Nominasi | |||
Penata Artistik Terpilih | Rico Marpaung dan Tommy D. Setyanto | ||||
Penata Suara Terpilih | Khikmawan Santosa, Madun, Anhar Moha dan Suhadi | ||||
Penata Rias Wajah & Rambut Terpilih | Adi Wahono, Peter Gorshenin dan Tatiana Melkomova | Menang | |||
Penata Busana Terpilih | Opie Bachtiar, Adherany | Nominasi | |||
Penata Efek Visual Terpilih | Suzzanna: Bernapas dalam Kubur | ||||
Desain Poster Terpilih | |||||
Indonesian Box Office Movie Awards | Piala Antemas Film Indonesia Terlaris 2018 | Suzzanna: Bernapas dalam Kubur | Menang (piala khusus) | ||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Luna Maya | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Verdi Solaiman | Nominasi | |||
Original Soundtrack Film Terbaik | Selamat Malam — Vina Panduwinata | ||||
Trailer Film Terbaik | Suzzanna: Bernapas dalam Kubur | ||||
Poster Film Terbaik | Menang | ||||
Ansambel Film Terbaik | Luna Maya, Herjunot Ali, Teuku Rifnu Wikana, Alex Abbad, Verdi Solaiman, Kiki Narendra, Asri Welas, Opie Kumis, Ence Bagus, Norman R. Akyuwen, Clift Sangra | Nominasi | |||
Indonesian Movie Actors Awards | Film Terfavorit | Rocky Soraya & Anggy Umbara — Soraya Intercine Films | |||
Pemeran Utama Wanita Terbaik | Luna Maya | ||||
Pemeran Utama Wanita Terfavorit | Menang | ||||
Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Teuku Rifnu Wikana | Nominasi | |||
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit | |||||
Ansambel Terbaik | Luna Maya, Herjunot Ali, Teuku Rifnu Wikana, Alex Abbad, Verdi Solaiman, Kiki Narendra, Asri Welas, Opie Kumis, Ence Bagus, Norman R. Akyuwen, Clift Sangra | ||||
Festival Film Bandung | Film Bioskop Terpuji | Rocky Soraya & Anggy Umbara — Soraya Intercine Films | |||
Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop | Luna Maya | Menang | |||
Penata Musik Terpuji Film Bioskop | Andhika Triyadi | ||||
Penata Artistik Terpuji Film Bioskop | Tommy D. Setyanto, Rico Marpaung | Nominasi | |||
Penata Editing Terpuji Film Bioskop | Sastha Sunu dan Endjah Prabowo |
Produksi
suntingFilm ini disutradarai oleh Rocky Soraya dan Anggy Umbara[2] serta diproduseri oleh Sunil Soraya.[5] Menurut Sunil, film ini bukanlah produksi ulang film Sundel Bolong. Judul "Bernapas dalam Kubur" juga seolah perpaduan dua film Suzzanna, Bernafas dalam Lumpur (1970) dan Beranak dalam Kubur (1971). Namun, menurut produser Sunil, kisah "Bernapas dalam Kubur" benar-benar baru.[5]
Menurut Sunil, proyek film ini sejatinya dimulai sejak lima tahun lalu. Pihaknya mengaku kesulitan mencari aktris yang pas untuk menghidupkan kembali Suzanna. Ia sampai menggunakan jasa tim tata rias dari Rusia, yaitu Pyotr Gorshenin dan Tatyana Melkomova yang memiliki spesialisasi sebagai prosthetics makeup. Sementara untuk makeup special effects di film ini dikerjakan oleh Yonna Kairupan. Hingga akhirnya, Luna Maya terpilih. Tantangan lain muncul ketika sutradara berganti dari Anggy Umbara menjadi Rocky Soraya. Sunil menyatakan ini bukan karena ada prahara. Pergantian itu menyebabkan Soraya Intercine Films harus mengadakan syuting ulang. Rocky Soraya mengerjakan sebanyak 70 persen adegan termasuk adegan pembuka dan penutup. Secara total, syuting mencapai 52 hari. Cut pertama film ini mencapai 4,5 jam; 70 persen di antaranya dari hasil reshoot.[5]
Tantangan-tantangan itu membuat ongkos produksi membesar. Sunil tidak mau menyebut angka, tapi menurutnya tidak beda jauh dengan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, film epik yang punya set mewah dan jadi film termahal sepanjang sejarah Soraya Intercine Films. Sementara yang bikin biaya produksi film membengkak bukan hanya dari set mewah tetapi dari syuting ber-setting tahun 80-an, perbaikan, reshoot, dan tim yang begitu besar.[5]
Referensi
sunting- ^ P, Ekarista Rahmawati (2018-09-25). "Trailer Film Suzzanna Bernapas dalam Kubur Dirilis, Akting Luna Maya Banjir Pujian". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-10-14.
- ^ a b P, Ekarista Rahmawati (2018-09-25). "Trailer Film Suzzanna Bernapas dalam Kubur Dirilis, Akting Luna Maya Banjir Pujian". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-10-14.
- ^ "Luna Maya Jadi Suzanna di Film Suzanna Bernapas Dalam Kubur". Tabloidbintang.com. 2018-09-25. Diakses tanggal 2018-10-14.
- ^ Soraya Intercine Films (2018-10-13), Official Trailer SUZZANNA (2018) - Luna Maya, Herjunot Ali, diakses tanggal 2018-10-14
- ^ a b c d e f g Rosalia, Indra (2018-09-26). "Bernapas dalam Kubur adalah kisah baru Suzanna". https://beritagar.id/ (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-06. Diakses tanggal 2018-10-14. Hapus pranala luar di parameter
|newspaper=
(bantuan) - ^ Suzanna: Bernapas dalam Kubur (2018), diakses tanggal 2018-10-14