Suhareka
Suhareka (bahasa Albania: Suharekë atau Therandë) atau Suva Reka (Abjad Kiril Serbia: Сува Река) adalah kota dan munisipalitas yang berada di Distrik Prizren, bagian tengah-selatan Kosovo.[a] Menurut sensus tahun 2011, kota ini dihuni oleh 10.422 penduduk, sementara keseluruha munisipalitas terdapat 59.722 penduduk.
Suhareka
| |
---|---|
Kota dan munisipalitas | |
Komuna e Suharekës | |
Koordinat: 42°22′48″N 20°49′19″E / 42.38000°N 20.82194°E | |
Negara | Kosovo[a] |
Distrik | Prizren |
• Munisipal | 361 km2 (139 sq mi) |
Ketinggian | 389 m (1,276 ft) |
Populasi (2011) | |
• Kota | 10.422 |
• Munisipal | 59.722 |
• Kepadatan Munisipal | 170/km2 (430/sq mi) |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+2 (CEST) |
Kode pos | 23000 |
Kode area telepon | +383 29 |
Plat kendaraan | 04 |
Situs web | kk |
Prizren berjarak 18 km (11 mi) dari kota dan ibu kota, Pristina, berjarak 57 km (35 mi).
Etimologi nama
suntingSuva Reka memiliki arti "sungai kering" dalam Bahasa Serbia. Pengejaan dalam Bahasa Albania adalah Suharekë.[1] atau Suhareka (dari turunan ejaan Slavia). Nama alternatif yang dibuat oleh Institut Albanological adalah Therandë,[2] yang diadopsi dari situs sejarah di Lembah Mirusha, di kawasan Suhareka atau Lubizhda.[3][4]
Sejarah
suntingPerang Kosovo
suntingSelama Perang Kosovo (1998–1999), pasukan Yugoslavia beroperasi di kawasan ini dan telah membunuh dan melukai banyak penduduk Albania. Menurut Kantor HAM Suva Reka, 430 orang telah terbunuh dan 67 dinyatakan hilang pada akhir Agustus 1999.
Pembantaian Suhareka terjadi pada 26 Maret 1999 yang dilakukan oleh kepolisian Serbia dan menyebabkan 48 korban meninggal dunia, 14 dari mereka berumur di bawah 15 tahun. 46 korban berasal dari keluarga Berisha yang telah diincar karena menyewakan rumah-rumah mereka ke OSCE di Suva Reka, yang mana OSCE bertugas mengamankan penduduk Albania yang meninggalkan kawasan ketika NATO mulai membombardir kota. Setelah keluarnya OSCE dari kawasan ini, insiden kemanusian meningkat pada akhir Maret, seperti penganiayaan dan pelecehan terhadap etnis Albania oleh kepolisian Serbia. Tensi semakin meningkat setelah setidaknya tujuh orang etnis Albania dibunuh oleh polisi atau menghilang tanpa alasan yang jelas.
Menurut OSCE, pembunuhan dengan skala lebih kecil terjadi di beberapa desa seperti Bukos (Bukosh), Budakovo (Budakove), Vranic (Vraniq), Geljance (Gelanc), Sopina (Sopine), Mus-utiste (Mushtishte), dan Lesane (Leshane).
Setelah perang, situs-situs yang terkait dengan Serbia dihancurkan di seluruh Kosovo. Gereja-gereja (termasuk juga kuburan) Virgin Hodegetria, St. George, Holy Trinity, St. Nicholas, dan beberapa lainnya dihancurkan pada tahun 1999.[5]
Kota kembar
suntingCatatan
sunting- ^ a b Kosovo adalah subjek sengketa teritorial antara Republik Serbia dengan Republik Kosovo yang memproklamirkan kemerdekaannya secara sepihak. Majelis Kosovo menyatakan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008, sementara Serbia mengklaimnya sebagai wilayahnya yang berdaulat. Kemerdekaan Kosovo diakui oleh 114 negara-negara anggota PBB.
Referensi
sunting- ^ "Suhareke". kk.rks-gov.net. Diakses tanggal 12 April 2018.
- ^ Elsie,R. (2010-11-15). Historical Dictionary of Kosovo. hlm. 268. ISBN 9780810874831.
- ^ Arheološko blago Kosova i Metohije: Text. Srpska Akademija nauka i umetnosti. 1998. hlm. 286.
- ^ Andreas Wittkowsky (2011). Grand Hotel Kosovo: Schlaglichter einer europäischen Staatsbildung (dalam bahasa Jerman). LIT Verlag Münster. hlm. 69–. ISBN 978-3-643-11425-9.
- ^ Влада Републике Србије за Косово и Метохију. "Уништена и оштећена културна добра на Косову и Метохији у периоду од 1999. до 2004. године" (PDF).
- ^ "Komuna Suhareke - Suhareka & Fellbach". kk.rks-gov.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-05. Diakses tanggal 2017-01-31.
- ^ "Lilburn Becomes a 'Sister City' With Kosovo Town". patch.com. 16 July 2013. Diakses tanggal 12 April 2018.