Suteja Neka
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Suteja Neka adalah seorang kolektor keris yang membuat museum keris Neka. Museum Neka di dedikasikan untuk seniman keris indonesia yang juga ayah dari Suteja Neka yaitu Pande Wayan Neka. Museum Neka di dirikan pada 7 Juli 1982 di daerah Ubud Bali.
Perjalanan Seni
suntingSuteja Neka merupaka pionir seni rupa di Bali. pada awal perjalanan seni Suteja Neka secara intens bergaul dengan Rudolf Bonnet (Belanda) dan Walter Spies (Jerman), dua tokoh yang menjadi cikal-bakal perkembangan kesenian, khususnya seni rupa modern di Bali. Asal tahu, bentuk seni rupa gaya ubud, sebagaimana yang kini begitu marak dijual di pasar-pasar seni, hasil pengajaran yang dilakukan kedua orang asing itu. Sekitar tahun 1930-an mereka mendirikan kelompok Pita Maha, sebuah wadah yang menebarkan semangat modernisme di dalam seni rupa Bali
Museum Neka
suntingMuseum Neka yang sebenarnya didedikasikan untuk Pande Wayan Neka (1917-1980), pemahat terkenal, ayah Suteja Neka, memiliki koleksi tak kurang dari 400 benda seni.Pada pembukaan tahun 1982 hanya punya 100 koleksi.sejak Juli 2007 di salah satu bilik museum itu tersimpan ratusan keris dengan tahun pembuatan berkisar dari abad XIII sampai masa kontemporer saat ini. Museum Neka telah mengumpulkan 218 keris, terdiri dari 18 bilah keris pusaka, keris kuno 63 bilah, serta selebihnya keris-keris garapan para empu masa kini.