Susuh duri

Keong air tawar berukuran kecil
Susuh Duri
Susuh duri, Thiara scabra
dari Cihideunghilir, Ciampea, Bogor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
(tanpa takson):
Superfamili:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. scabra
Nama binomial
Thiara scabra
(Müller, 1774)
Sinonim
  • Buccinum scabrum Müller, 1774[1] (basionym)

Susuh duri[2] (Thiara scabra) adalah sejenis siput air tawar yang termasuk ke dalam suku Thiaridae. Siput kecil ini menyebar luas semenjak anak benua India di barat, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik. Ia dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Pagoda tiara.[3]

Pengenalan

sunting

Siput dengan cangkang berukuran kecil; tinggi cangkang 25-30 mm, garis tengah 13 mm. Cangkang agak gemuk pendek sampai agak langsing, dengan sulur meruncing dan berjenjang atau berundak; seluk 8-12, yang akhir agak besar; permukaannya bertonjolan tumpul atau runcing serupa duri, terutama pada seluk akhir. Warna cangkang cokelat kekuningan atau krem kecokelatan berbintik-bintik cokelat; terkadang juga dilingkari 1-3 sabuk cokelat. Umbilikus (pusar) tertutup. Mulut cangkang agak besar atau agak lebar. Operkulum (tutup cangkang) bundar telur, tipis, liat, cokelat kehitaman.[2]

Cangkangnya sering kali terkikis atau penuh ditempeli lumut atau lumpur, sehingga warnanya menjadi kabur.[4]

Habitat dan agihan

sunting

Keong ini biasa ditemukan di perairan tawar yang tergenang atau mengalir, dengan substrat dasar berlumpur atau berpasir; hingga ketinggian 1.400 m dpl. Kadang-kadang ditemukan pula di perairan yang sedikit payau.[2]

Susuh duri menyebar luas di wilayah Indo-Pasifik. Keong ini tercatat ditemukan di Mauritius, Seychelles, Kenya, Tanzania, Yaman (P. Sokotra), Pakistan, Nepal, India, Srilanka, Bangladesh, Burma, Thailand, Semenanjung Malaya, Indonesia (Jawa), Filipina, Tiongkok bagian selatan, dan Jepang.[2][5] Belum lama ini juga didapati di Iran.[6]

Hewan ini diintroduksi ke berbagai pulau di Pasifik, seperti halnya Fiji, Guam, Mikronesia, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Samoa, Kepulauan Solomon, serta Vanuatu.[5]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Müller, O.F. 1774. Vermivm terrestrium et fluviatilium, seu animalium infusoriorum, helminthicorum, et testaceorum, non marinorum, succincta historia. Volumen alterum: 136. Havniæ & Lipsiæ. et Lipsiae :apud Heineck et Faber :1773-1774.
  2. ^ a b c d Djajasasmita, M. 1999. Keong dan Kerang Sawah: 32-3. LIPI-Seri Panduan Lapangan. Bogor: Puslitbang Biologi LIPI.
  3. ^ USGS – Non-indigenous Aquatic Species: Thiara scabra. Diakses 06/I/2015.
  4. ^ Heryanto, R.M. Marwoto, A. Munandar, & Susilowati P. 2003. Keong dari Taman Nasional Gunung Halimun-Salak: 92-3. Bogor: Biodiv. Consv. Project LIPI-JICA-PHKA.
  5. ^ a b Budha, P.B. 2012. Plotia scabra. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Diakses 05/I/2015.
  6. ^ Glöer, P. & V. Pešić. 2012. The freshwater snails (Gastropoda) of Iran, with descriptions of two new genera and eight new species. ZooKeys 219: 11–61. [4 September 2012]

Pranala luar

sunting