Susan Carland
Susan Janet Carland adalah akademisi, feminis, penulis, komentator isu-isu sosial, dan presenter televisi asal Australia. Nama Carland masuk ke dalam daftar 500 Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia dan Perempuan Australia Paling Berpengaruh Abad 20.[3] Carland banyak berbicara tentang gender dan perempuan dalam Islam, terutama kaitannya dengan kehidupan muslim di Australia yang multi kultur. Carland juga menjadi duta UNICEF untuk Australia.[4]
Susan Carland | |
---|---|
Lahir | Susan Janet Carland 1978/1979 (umur 45–46)[1][2] Melbourne, Victoria, Australia |
Almamater | Universitas Monash |
Pekerjaan | Penulis, akademisi |
Dikenal atas | Penulis dan pembicara isu perempuan dalam Islam |
Suami/istri | |
Anak | 2 |
Karier
suntingCarland saat ini mengajar di Universitas Monash dan menjadi peneliti di lembaga National Centre for Australian Studies di universitas tersebut.[5] Carland juga mengetuai program studi sarjana kajian global di universitas yang sama.[6]
Carland meminati kajian dalam bidang feminisme, seksisme, diskriminasi, prasangka, kohesi sosial, Islam dan kaum muslim di Australia.[6] Dua buku yang telah ia tulis antara lain: “Fighting Hislam: Woman, Fatih, and Sexism" yang diterbitkan oleh Melbourne University Publishing pada 2017 dan “The Research Process (6th edition)“ yang terbit pada 2016 oleh Oxford University Press. Selain menulis buku, Susan juga banyak menulis kolom di berbagai media nasional dan internasional, jurnal akademik, majalah, dan antologi.[6]
Carland juga menjadi presenter acara Child Genius di stasiun televisi SBS[7] dan podcast What Happens Next?. [3] Ia pernah diundang oleh PBB untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di Jenewa.[6]
Kehidupan awal
suntingCarland lahir di daerah pinggiran Melbourne dari ibu yang berasal dari Selandia Baru dan ayah warga Australia. Carland lahir dan dibesarkan dalam keluarga Kristen.[8] Sejak remaja, ia memiliki rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi. Ia aktif sebagai anggota klub debat ketika masih duduk di sekolah menengah.[7] Saat remaja, Carland sempat bergabung dengan Gereja Baptis. Merasa tidak menemukan apa yang ia cari, Carland memutuskan mempelajari berbagai agama saat berumur 17 tahun.[8] Ia kemudian memutuskan memeluk Islam pada usia 19 tahun.[3] Carland menyesuaikan pendidikan doktoralnya di program School of Political and Social Inquiry Universitas Monash dengan tesisnya yang mengangkat upaya perempuan muslim melawan seksisme yang berasal dari tradisi dan komunitas keislaman.[9]
Kehidupan pribadi
suntingCarland menikah dengan Waleed Aly, seorang mantan pengacara yang kini menjadi akademisi dan presenter televisi. Keduanya bertemu saat masih remaja. Mereka telah memiliki dua anak, Aisha dan Zayd.[10]
Referensi
sunting- ^ "Islam in Melbourne". The Age. 15 July 2005. Diakses tanggal 18 August 2017.
- ^ "Islam chose me: Susan Carland on religion, love and the hijab". Sydney Morning Herald. 16 September 2016. Diakses tanggal 18 August 2017.
- ^ a b c "Women in Profile – Susan Carland". Museum of Applied Arts and Sciences (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ [www.unicef.org.au:80/Blog/Resources/June-2020/How-to-keep-your-studies-going-when-the-going-gets "How to keep your studies going when the going gets tough"] Periksa nilai
|url=
(bantuan). 80. Diakses tanggal 2020-07-20. - ^ Indonesia, Australia Plus. "Mengenal sosok Susan Carland, feminis Muslim ternama Australia". detiknews. Diakses tanggal 2020-07-19.
- ^ a b c d "Susan Carland". Monash University (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ a b Malik, Sarah (2018-11-19). "Susan Carland: 'I used to get teased for being a nerd'". SBS (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ a b Soldani, Bianca (2016-05-16). "Six reasons we're in awe of Dr Susan Carland". Topics (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ McKay, Rhys. "Susan Carland: who is Waleed Aly's wife?". Who (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ Wyndham, Susan (2016-09-16). "Islam chose me: Susan Carland on religion, love and the hijab". The Sydney Morning Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.