Sungkai Baru, Simpang Empat, Banjar
Sungkai Baru adalah salah satu desa di kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Sungkai Baru
سوڠكي بارو | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() Kantor desa Sungkai Baru | |||||
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Kalimantan Selatan | ||||
Kabupaten | Banjar | ||||
Kecamatan | Simpang Empat | ||||
Kode pos | 70673 | ||||
Kode Kemendagri | 63.03.08.2021 ![]() | ||||
Luas | 21,25 km² | ||||
Jumlah penduduk | 1.873 jiwa | ||||
Kepadatan | 924 jiwa/km² | ||||
|
Sejarah
suntingDesa Sungkai Baru dibentuk pada tahun 1977 terbentuklah sebuah Pemerintahan Desa yang bertempat di wilayah perkampungan desa Sungkai yang dimekarkan menjadi Desa Sungkai Baru. Hal ini dikarenakan luasnya desa Sungkai dahulu membuat masyarakat yang jauh dari pusat desa kesulitan akses layanan kantor desa. Hal ini juga dipengaruhi berjauhannya rumah penduduk dahulu dan keadaan alam yang didominasi oleh perbukitan terjal, menyebabkan pemerintah desa saat itu dimungkinkan kesulitan dengan wilayah desa yang luas. Selain itu pertumbuhan penduduk yang semakin banyak membuat masing-masing kelompok masyarakat berinisiatif untuk membuat pemerintahan desa sendiri. Selanjutnya, desa Sungkai dipecah menjadi empat desa yaitu: Desa Batu Balian, desa Sungkai, desa Pasar Lama dan desa Sungkai Baru saat ini.[butuh rujukan]
Diperkirakan pada Tahun periode 1977-1985 kepala pemerintahan desa pertama desa Sungkai Baru dijabat oleh Bapak Kasyful Anwar. Kemudian pada periode 1986-1994 dijabat oleh H. Siddiq lalu dilanjutkan oleh Anang Kamri periode 1995-2003. Kemudian dilanjutkan lagi periode Bapak Huri pada tahun 2004-2020. Pambakal (ejaan Banjar) atau Pamakal (ejaan Dayak) atau Pembekal (ejaan Melayu) adalah sebutan Kepala Kampung di Kalimantan Selatan, istilah ini kembali digunakan untuk menggantikan istilah Kepala Desa. Berikut daftar pambakal desa Sungkai Baru dari awal terbentuk:[butuh rujukan]
No | Nama | Masa Jabatan |
1 | Kasyful Anwar | Tahun 1977 s/d 1985 |
2 | H. Siddiq | Tahun 1986 s/d 1994 |
3 | Anang Kamri | Tahun 1995 s/d 2003 |
4 | Huri | Tahun 2004 s/d 2020 |
5 | Mawardi | Tahun 2020 s/d sekarang |
Nama desa sungkai baru sendiri didasarkan pada nama desa sebelum dilakukannya pemekaran yaitu desa sungkai, kemudian ditambahi kata baru sebagai penanda bahwa pecahan dari desa Sungkai. Kata sungkai sendiri berasal dari pohon sungkai atau masyarakat setempat menyebutnya pohon kayu lurus. Jenis pohon ini banyak didapati di areal pegunungan di desa sungkai baru khususnya di RT. 3 yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 0-600 meter. Dimungkinkan karena sebab itulah dulu desa Sungkai sebelum desa Sungkai baru dinamakan dengan nama pohon tersebut, yang kemudian ditambahi kata “Baru” untuk menegaskan desa yang berdiri memisahkan dari Induknya desa Sungkai. Kemungkinan ini didasarkan atau dipersamakan dengan daerah binuang yang dinamai demikian karena terdapat banyak pohon Binuang. [butuh rujukan]
Ekonomi Desa
suntingMata Pencaharian penduduk desa Sungkai Baru didominasi sektor perkebunan karet.[butuh rujukan] Mata pencaharian yang terkenal lain yaitu seperti sektor pertanian, didominasi oleh tanaman padi, dengan adanya sawah kebanyakan didapati di RT 1, sisanya tanaman pangan ladang milik pribadi. Untuk perkebunan yang ada yaitu perkebunan, sawit dan buah-buahan terutama pisang, rambutan, mangga, & semangka sebagai komoditas selain hasil perkebunan karet, serta disusul oleh lahan perkebunan pribadi lainnya.[butuh rujukan]
Untuk sektor peternakan, desa Sungkai Baru cukup memiliki variasi jenis hewan, yaitu sapi, ayam kampung & ayam petelur, kuda, bebek, kambing & angsa.[butuh rujukan] Selain itu juga terdapat tambang yang beroperasi di dalam wilayah desa Sungkai Baru berupa batu gunung dan kapur, total ada tiga bahan galian yang menjadi komoditas desa Sungkai Baru, yaitu batu bara, batu gunung & batu kapur. Untuk batu bara sendiri, digunakan untuk kebutuhan energi bahan bakar, sedangkan batu gunung dan kapur digunakan untuk bahan bangunan.[butuh rujukan]
Untuk Hasil Peternakan, khususnya ayam, peternak ayam desa Sungkai Baru memasok hasil ternaknya, terutama ayam ke kota Martapura, Banjarbaru dan Banjarmasin.[butuh rujukan] Meskipun desa Sungkai Baru sendiri, berbatasan langsung dengan Kabupaten Tapin. Pertanian pula memiliki hal serupa, tapi berbeda sedikit dengan peternakan, kebanyakan hasil pertanian didistribusikan ke pusat kabupaten, Bahan pangan & hasil karet.[butuh rujukan]
Geografis
suntingNo | Desa | Kependudukan | ||
Jumlah/Penduduk | Luas Wilayah (km2) | Kepadatan (jiwa/km2) | ||
1 | Sungkai Baru | 1.873 jiwa | 21,25 km2 | 924 jiwa/km2 |
Desa Sungkai Baru memiliki kondisi geografis perbukitan dan juga persawahan dataran rendah.[butuh rujukan] Dengan luas dataran rendah seluas 1593,75 ha dan kawasan berbukit-bukit seluas 531,25 ha.[butuh rujukan] Berada di ketinggian 15–60 mdpl. Kondisi daerah didominasi dataran tinggi dan persawahan.[butuh rujukan] Desa Sungkai Baru juga langsung dilewati oleh Jl. A. Yani yang merupakan akses utama Provinsi sehingga akses menuju desa bisa dibilang mudah.[butuh rujukan]
Desa Sungkai Baru memiliki luas wilayah 2.125 ha dengan batas wilayah sebagai berikut :[butuh rujukan]
Batas | Berbatasan dengan |
---|---|
Utara | Tungkap, Binuang |
Selatan | Pasar Lama, Simpang Empat, |
Timur | Gunung Batu, Simpang Empat |
Barat | Berkat Mulya, Simpang Empat |
Topografi desa Sungkai Baru didominasi oleh perbukitan, dan jenis tanah terbagi dua, yaitu tanah kering & tanah basah, sebagian tanah lain diolah menjadi lahan persawahan serta perkebunan, dan sisanya adalah lahan tidur.[butuh rujukan] Desa Sungkai Baru memilik satu buah aliran sungai, yaitu sungai Tungkap, yang mengalir melintasi perbatasan kabupaten Tapin.[butuh rujukan] Dengan kontur tanah perbukitan kebanyakan lahan digunakan untuk sektor perkebunan karet dengan tanah perkebunan rakyat (PIR) seluas 745 ha, Tanah Perkebunan Negara seluas 247 ha. Dan sisanya perkebunan perorangan.[butuh rujukan]
Penggunaan lahan di Desa Berangas Timur adalah sebagai berikut :[butuh rujukan]
- Untuk Permukiman dan Perumahan.
- Untuk Sekolah dan Perkantoran,
- Untuk Tempat Peribadatan.
- Untuk Pemakam.
- Daerah Tambang
- Usaha Perikanan
- Lainnya (Sawah, Kebun ,dll).
Ditinjau dari letak geografis desa Sungkai Baru merupakan daerah beriklim tropis dan dipengaruhi musim hujan 2-5 Bulan. Berdasarkan data Profil desa Sungkai baru, desa sungkai baru mempunyai curah hujan 2765 mm/tahun dengan tingkat kelembapan mencapai 25 % serta suhu rata-rata harian 28-30 0C.[butuh rujukan]
Keadaan wilayah penyebaran kependudukan Desa Sungkai Baru tidak terlalu padat dan terbagi (menyebar) atau terpisah pisah dalam suatu perkampungan, komplek perumahan dan wilayah perkebunan atau usaha dan persawahan sehingga tidak menimbulkan kekumuhan atau kesemrawutan tata wilayah atau tata ruang Desa.[butuh rujukan]
Dengan kondisi wilayah gegrafis kependudukan tersebut hal ini mengurangi terjadinya konflik sosial antar warga.[butuh rujukan] Penduduk di Desa Sungkai Baru ini sebagian besar didominasi penduduk asli suku Banjar dan dayak.[butuh rujukan] Juga terdapat suku lain seperti madura yang berjumlah cukup banyak di Rt.3 desa.[butuh rujukan] Keadaan suku yang juga bermacam-macam hampir tidak pernah terjadi konflik sosial, apalagi konflik sara, agama dan Latent. Hal itu di sebabkan masih banyaknya tokoh-tokoh masyarakat yang mereka segani dan hormati serta masih menjunjung tinggi sikap saling hormat menghormati antar sesama dan tidak membedakan asal usul serta agamanya dan tingkat toleransi masih cukup tinggi dengan Hampir seluruh penduduk desa penganut agama Islam.[butuh rujukan]