Sungai di Bangladesh
Sungai di Bangladesh berjumlah sekitar 700 sungai yang membentuk jaringan sungai dengan panjang sekitar 24.140 km. Aliran sungai di Bangladesh mencakup 7% dari luas permukaan wilayah Bangladesh dengan penyebaran aliran yang tidak merata. Sungai-sungai terlebar di Bangladesh mengalir dari wilayah barat laut menuju ke wilayah bagian tenggara. Sistem sungai utama di Bangladesh terbagi menjadi empat yaitu sistem sungai Brahmaputra-Jamuna, sistem sungai Gangga-Padma, sistem sungai Surma-Meghna, dan sistem sungai wilayah Chittagong. Di Bangladesh terdapat sebanyak 57 sungai lintas batas yang hampir seluruhnya mengalir antara wilayah India dan Bangladesh melalui tiga sistem sungai utama.
Pada sungai-sungai di pesisir Bangladesh, tingkat keasinan air ditentukan oleh volume pembuangan air tawar dari hulu sistem sungai utama dan pola sirkulasi air pesisir di Teluk Benggala. Nilai keasinan sungai di pesisir Bangladesh terus meningkat selama paruh kedua abad ke-20 hingga awal abad ke-21 M. Cekungan sungai-sungai di wilayah pesisir Bangladesh merupakan habitat bagi spesies ikan hilsa.
Jaringan sungai
suntingBangladesh merupakan salah satu negara di dunia dengan jaringan sungai terluas. Jaringan sungai di Bangladesh terbentuk oleh sekitar 700 sungai yang meliputi anak sungai dan anak sungai dari anak sungai. Panjang jaringan sungai di Bangladesh sekitar 24.140 km. Sungai menjadi salah satu fitur fisiografi utama di Bangladesh dan mencakup sekitar 7% dari luas permukaan wilayah Bangladesh.[1]
Jumlah dan ukuran aliran sungai di Bangladesh tidak merata di wilayah Bangladesh. Sungai-sungai terlebar di Bangladesh mengalir dari wilayah barat laut menuju ke wilayah bagian tenggara. Beberapa sungai dengan aliran terlebar di Bangladesh ialah Sungai Padma, sungai Jamuna, dan sungai Meghna bagian hilir. Pada musim hujan pada bulan Juli hingga September, bagian hilir sungai Meghna melebar hingga sekitar 8 km dan semakin melebar saat terjadi banjir.[1]
Sistem sungai utama
suntingSistem sungai utama di Bangladesh terbagi menjadi empat yaitu sistem sungai Brahmaputra-Jamuna, sistem sungai Gangga-Padma, sistem sungai Surma-Meghna, dan sistem sungai wilayah Chittagong. Sungai-sungai utama di Bangladesh adalah sungai Padma, sungai Meghna, sungai Jamuna, sungai Brahmaputra, sungai Dhaleswari, dan sungai Karnafuli.[1]
Jumlah sungai lintas batas yang melintasi wilayah Bangladesh sebanyak 57 sungai. Sebanyak 54 sungai mengalir bersama di wilayah Bangladesh dan India. Sistem sungai utama yang menjadi aliran sungai bersama antara wilayah Bangladesh dan India ada tiga, yaitu sungai Brahmaputra, sungai Gangga dan sungai Meghna. Ketiga sistem sungai tersebut mengalir dengan arah aliran dari India ke Bangladesh. Sungai Brahmaputra membentuk aliran dengan sungai Jamuna di Bangladesh dan menjadi sistem sungai Brahmaputra-Jamuna. Sebagian besar sungai bersama antara Bangladesh dan India mengalir sepanjang tahun. Aliran sungai bersumber dari pencairan gletser.[2] Sebagian besar sungai lintas batas antara India dan Bangladesh melalui jalur yang sama karena kondisi medan yang sama. Sungai-sungai lintas batas akan saling terhubung alirannya hingga melintasi delta sungai di Bangladesh sebelum mengalir ke laut.[3]
Keasinan
suntingPada sungai-sungai di pesisir Bangladesh, tingkat keasinan air sungai ditentukan oleh volume pembuangan air tawar dari sistem sungai di bagian hulu. Pada aliran sungai di dekat pantai, tingkat keasinan air sungai ditentukan oleh pola sirkulasi air pesisir di Teluk Benggala. Pola sirkulasi air pesisir ditentukan oleh tingkat kekuatan arus air laut dan arus pasang surut.[4]
Keasinan air sungai di pesisir Bangladesh mengalami peningkatan selama musim kemarau. Nilai keasinan sungai di pesisir Bangladesh meningkat sejak pembangunan sistem polder di sungai Gangga. Sistem polder telah mengurangi aliran air tawar dari sungai Gangga lintas batas dan pendangkalan anak sungai Gangga. Salah satu anak sungai Gangga yang mengalami peningkatan nilai keasinan air ialah sungai Pussur. Pada tahun 1962, tingkat keasinan di sungai Pussur adalah 2 bagian per seribu dan meningkat menjadi 20 bagian per seribu pada tahun 2008.[5]
Keanekaragaman hayati
suntingCekungan sungai-sungai di wilayah pesisir Bangladesh merupakan habitat bagi spesies ikan hilsa (Tenualosa ilisha). Ikan hilsa termasuk dalam subfamili Alosinae dalam famili Clupeidae yang mampu hidup di sungai dengan air tawar, muara sungai, maupun lingkungan laut. Beberapa sungai di Bangladesh yang menjadi habitat bagi ikan hilsa terutama sungai Padma, sungai Jamuna, sungai Meghna, sungai Tetulia, sungai Karnafuli Andhermanik, sungai Bashkhali, dan sungai Baleshor. Sekitar 90% dari habitat hilsa di Bangladesh terletak di cekungan sungai Padma, sungai Jamuna dan sungai Meghna, dan wilayah Teluk Benggala.[6]
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b c Ahmed, S., Ali, M. S., dan Mustari, F., ed. (Desember 2016). River Water Quality Report 2015 (PDF) (dalam bahasa Inggris). Natural Resource Management Section, Department of Environment. hlm. 2. ISSN 2226-1575.
- ^ Trivedi, dkk. 2013, hlm. 1.
- ^ Trivedi, dkk. 2013, hlm. 2.
- ^ Dasgupta, dkk. 2014, hlm. 4.
- ^ Dasgupta, dkk. 2014, hlm. 4-5.
- ^ Hasan, K. M. M., dkk. (Januari 2016). Food and Feeding Ecology of Hilsa (Tenualosa ilisha) in Bangladesh’s Meghna River Basin (PDF) (dalam bahasa Inggris). London: International Institute for Environment and Development. hlm. 4. ISBN 978-1-78431-288-6. Ringkasan.
Daftar pustaka
sunting- Dasgupta, S., dkk. (Maret 2014). River Salinity and Climate Change: Evidence from Coastal Bangladesh (PDF) (dalam bahasa Inggris). Environment and Energy Team, Development Research Group, The World Bank.
- Trivedi, S., dkk. (Oktober 2013). Rivers of Peace: Restructuring India Bangladesh Relations (PDF) (dalam bahasa Inggris). Mumbai: Strategic Foresight Group. ISBN 978-81-88262-19-9.