Sultan Johor adalah gelar yang disandang oleh para penguasa di Johor. Selain itu, penguasa atau Raja Johor ini juga bergelar Yang Dipertuan Besar Johor.

Berikut daftar Sultan Johor hingga kini:

Periode Nama Raja Catatan dan peristiwa penting
Dinasti Melaka - Johor
1528-1564 Ala'uddin Riayat Syah II Putera daripada raja terakhir Melaka, yakni Mahmud Syah
1564-1570 Muzaffar Syah
1570-1571 Abdul Jalil I
1571-1597 Ali Jalla Abdul Jalil Syah II
1597-1615 Ala'uddin Riayat Syah III
1615 - 1623 Abdullah Ma'ayat Syah
1623 - 1677 Abdul Jalil Syah III
1677 - 1685 Mahmud Syah II
1677 - 1685 Ibrahim Syah
1685 - 1699 Mahmud Syah II Dibunuh. Tidak mewariskan penerus
Wangsa Bendahara | Klaim dari Dinasti Melaka Johor
(1699 - 1720) Abdul Jalil IV | (1718 - 1722) Abdul Jalil Rahmat Syah I
(sebagai putera dari Abdul Majid bin Ali bin Muhammad | (mengklaim sebagai
yang mengambil alih tahta Johor) | putera daripada Mahmud Syah II)
Wangsa Bendahara
1722 - 1760 Sulaiman Badrul Alam Syah Ambil alih kerajaan dengan bantuan pangeran-pangeran Bugis
1760 - 1761 Abdul Jalil V
1761 - 1770 Ahmad Riayat I
1770 - 1811 Mahmud Syah III
1811 - 1819 Abdul Rahman I
1819 - 1835 Hussain Syah Sultan Johor dan Singapura
1835 - 1855 Ali Iskandar Turun tahta pada tahun 1855 lalu menjadi Sultan Muar
Tumenggung Johor
1855 - 1862 Tumenggung Daeng Ibrahim
bin Abdul Rahman
Tumenggung Johor.
Bersepakat dengan
Pemerintah Jajahan
Negeri-Negeri Selat di Singapura
dengan menerima uang
sejumlah 5.000 dolar
dan mendapatkan jatah bulanan
sebesar 500 dolar.
Mengganti nama ibukota
menjadi Iskandar Puteri.
Sempat memerintah
dari Teluk Belanga, Singapura
1862 - 1895 Abu Bakar Tumenggung Johor 1862 - 1868
Maharaja Johor hingga 1886
menjadi Sultan Johor
1895 - 1959 Ibrahim
1959 - 1981 Ismail
1981 - 2010 Iskandar
2010 - sekarang Ibrahim Ismail Petahana

Pranala luar

sunting