Orang Ket

kelompok etnik di Siberia
(Dialihkan dari Suku Ket)

Ket (bahasa Rusia: Кеты; Ket: Кето, Кет) merupakan sekelompok masyarakat Siberia yang menggunakan bahasa Ket. Pada masa Kekaisaran Rusia, mereka dianggap sama dengan tribal-tribal lain di Siberia dan disebut dengan nama Ostyak. Selanjutnya mereka dikenal sebagai Ostyak Yenisei karena tinggal di bagian hilir dan tengah daerah aliran sungai Yenisei, yaitu pada distrik Krasnoyarsk Krai di Rusia.[3] Masyarakat Ket modern tinggal di sisi timur sungai sebelum secara politik dimasukkan ke dalam Rusia antara abad ke-17 dan 19 Masehi. Berdasarkan sensus pada tahun 2010, terdapat sejumlah 1.219 orang Ket di Rusia.[4]

Kets
Кето, Кет
Daerah dengan populasi signifikan
Krasnoyarsk Krai (Rusia)
 Rusia1,494 (2002)[1]
 Ukraina37 (2001)[2]
Bahasa
Ket, Rusia,
Agama
Syamanisme, Ortodoks Rusia

Sejarah

sunting

Edward Vajda, ahli sejarah bahasa dari Western Washington University, menyebutkan bahwa terdapat pertalian DNA antara orang Ket dengan orang Tibet, Burma, dan lainnya.[4] Menurut Leonid Kyzlasov, sejarawan Kekaisaran Tiongkok menggambarkan orang-orang Ket sebagai penduduk Siberia yang memiliki mata biru dan rambut berwarna cerah, meskipun ia tidak menyebutkan secara jelas sumber yang ia gunakan.[5]

Ket dipandang sebagai satu-satunya masyarakat nomaden yang tinggal di Siberia tengah dan selatan yang masih ada hingga sekarang. Pada tahun 1960an, suku Yugh dibedakan dari Ket, yang meskipun keduanya mirip tetapi pada dasarnya berbeda. Orang-orang Ket sekarang ini merupakan keturunan dari tribal-tribal nelayan dan pemburu yang tinggal di taiga Yenisei, yang mengadopsi sebagian kebudayaan dari tribal-tribal lain sesama pengguna bahasa Ket di Siberia Selatan. Tribal-tribal awal tersebut berburu, memancing, dan bahkan mengembangbiakkan rusa kutub di wilayah utara.[4]

Ket dimasukkan sebagai bagian dari negara Rusia pada abad ke-17 Masehi. Usaha-usaha mereka untuk menolaknya tidak berhasil karena orang-orang Rusia memindahkan tempat tinggal mereka ke tempat lain demi meruntuhkan pertahanan mereka. Hal tersebut juga menghancurkan sistem sosial patriark mereka yang ketat serta cara kehidupan mereka sebelumnya. Mereka memiliki hutang sangat banyak kepada Rusia; sebagian akhirnya meninggal karena kelaparan, yang lain akibat penyakit yang dibawa para kolonialis dari Eropa. Pada abad ke-19 Masehi, tribal ini tidak dapat lagi bertahan hidup tanpa adanya bantuan makanan dari negara Rusia.[6]

Pada abad ke-20, Uni Soviet memaksakan kolektivisasi pada masyarakat Ket. Tribal ini secara resmi diakui sebagai Ket pada tahun 1930an saat Uni Soviet mulai menanamkan kebijakan definisi-diri untuk menghargai para penduduk pribumi. Meskipun demikian, tradisi-tradisi Ket terus tertekan dan mereka dicegah untuk berinisiatif. Proses kolektivisasi selesai dilakukan pada tahun 1950an; gaya hidup dan bahasa Rusia dipaksakan pada orang-orang Ket. Populasi tribal ini menjadi relatif stabil semenjak tahun 1923. Berdasarkan sensus tahun 2002, terdapat 1.494 orang Ket di Rusia; dibandingkan pada sensus tahun 1970 yang hanya tercatat 1.200 orang. Masyarakat Ket dewasa ini tinggal di desa-desa kecil di sepanjang tepian sungai, tidak lagi menjalani kehidupan nomadik.[7]

Bahasa

sunting

Edward Vajda tinggal selama setahun di Siberia untuk mempelajari orang-orang Ket. Ia menemukan adanya hubungan antara bahasa Ket dengan Na-Dene di Amerika Utara, bahasa yang tergolong dalam keluarga bahasa Dené–Yenisei dan banyak digunakan oleh suku Navajo. Vajda juga menduga sistem intonasi bahasa Ket lebih mirip dengan bahasa Vietnam dibandingkan bahasa-bahasa asli Siberia lainnya.[8] Persamaan antar bahasa tersebut menghasilkan suatu kolaborasi antara orang Ket dengan pengguna bahasa Athabaska.[9]

Peter Simon Pallas menjadi pelajar paling awal yang menerbitkan observasi mengenai bahasa Ket di dalam jurnal perjalanannya (1788).[10] Semenjak tahun 1926, terjadi penurunan jumlah pengguna bahasa Ket di antara orang-orang Ket sendiri. Hingga kini, hanya tersisa sekitar 600 orang Ket yang masih menggunakan bahasa Ket.[4]

Budaya

sunting

Budaya tradisional Ket telah diteliti oleh Matthias Castrén, Vasiliy Ivanovich Anuchin, Kai Donner, Hans Findeisen, dan Yevgeniya Alekseyevna Alekseyenko. Mereka menjalankan kepercayaan syamanisme hingga tahun 1930an, tetapi pada tahun 1960an hampir tidak ada syaman yang dapat ditemukan. Syamanisme Ket sendiri memiliki karakteristik yang sama dengan syamanisme Turk dan Mongol.[11]

Orang Ket menganggap penting boneka mereka, yang mereka anggap sebagai pelindung rumah, tidur saat siang hari dan melindungi mereka saat malam. Salah seorang Ket dewasa berkata, "Memalukan aku tidak memiliki bonekaku. Rumahku terbakar bersama dengan boneka-bonekaku.[12] Boneka-boneka tersebut dideskripsikan sebagai "tulang bahu binatang yang dibungkus secarik kain baju sebagai pakaian".[13]

Vyacheslav Ivanov dan Vladimir Toporov membandingkan mitologi Ket dengan mitologi para pengguna bahasa Ural. Dalam penelitian tersebut, mereka menggunakan model sistem semiotik pada mitologi-mitologi yang dibandingkan. Mereka juga membuat perbandingan tipologis.[14][15] Dalam mitologi Ob-Ugria dan Samoyed, ditemukan dualisme dalam organisasi kemasyarakatan dan kosmologinya.[15] Namun, berbagai penelitian yang telah dilakukan tidak ditemukan adanya dualisme baik pada organisasi sosial maupun kosmologi orang Ket. Jika dualisme tersebut memang ada, kemungkinan sistem tersebut sudah melemah atau belum ditemukan.[16]

Terdapat beberapa persamaan motif cerita rakyat mengenai tokoh-tokoh mitologis dan kolaborasi dua makluk dalam penciptaan daratan,[16] yaitu motif mengenai penyelam-bumi.[15] Motif ini muncul pada beberapa kultur dengan variasi berbeda. Pada salah satu versinya, pencipta dunia dibantu seekor unggas air yang menyelam ke dalam air untuk mengambil tanah sehingga sang pencipta dapat membuat daratan darinya. Pada beberapa kultur, sang pencipta dan makluk yang mengambil tanah tersebut (terkadang disebut si iblis atau berwujud loon) saling berkompetisi; pada kultur lain (termasuk pada Ket), keduanya tidak berkompetisi melainkan berkolaborasi.[17]

Meskipun demikian, jika dualistik kosmologi tersebut didefinisikan secara luas, tidak dibatasi pada motif-motif tertentu saja, maka keberadaannya akan menjadi lebih luas. Dualisme tersebut menjadi tidak hanya dimiliki oleh para pengguna bahasa Ural saja, melainkan contoh-contohnya juga akan ditemukan pada tiap-tiap benua.[16]

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Всероссийская перепись населения 2002 года". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-08-21. Diakses tanggal 2009-12-24. 
  2. ^ State statistics committee of Ukraine - National composition of population, 2001 census (Ukrainian)
  3. ^ "Ket: Bibliographical guide". Institute of Linguistics (Russian Academy of Sciences) & Kazuto Matsumura (Univ. of Tokyo). Diakses tanggal 2006-10-20. 
  4. ^ a b c d Vajda, Edward G. "The Ket and Other Yeniseian Peoples". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-06. Diakses tanggal 2007-06-29. 
  5. ^ Leonid Kyzlasov. Tashtyk Era (Таштыкская эпоха). Moscow, 1953. Page 13.
  6. ^ "THE KETS". The Peoples of the Red Book. Diakses tanggal 2006-08-05. 
  7. ^ O.A. Kazakevich. "The Ket Language". Institute of Ethnology and Anthropology of the RAS. Diakses tanggal 26-11-2015. 
  8. ^ Edward Vajda, The Ket People Diarsipkan 2007-03-03 di Wayback Machine. at video.google.com
  9. ^ Talking Alaska. 20 April 2010. The Arctic Athabaskan Council and the Ket People of Siberian Russia Renew Historic Contacts and Agree to Work Together
  10. ^ Peter Simon Pallas. Puteshestviye po raznym provintsiyam Rossiyskogo gosudarstva (Saint Petersburg, 1773—1788).
  11. ^ Hoppál, Mihály (2005). Sámánok Eurázsiában (dalam bahasa Hungarian). Budapest: Akadémiai Kiadó. ISBN 963-05-8295-3. 
  12. ^ Werner Herzog, Happy People: A Year in the Taiga (film dokumenter) 2010.
  13. ^ A. A. Malygna, Dolls of the Peoples of Siberia 1988, p. 132, dalam Edward J. Vajda, Yeniseian Peoples and Languages: A History of Yeniseian Studies with an annotated bibliography and a source guide, Curzon Press, 2001.
  14. ^ Ivanov, Vyacheslav; Vladimir Toporov (1973). "Towards the Description of Ket Semiotic Systems". Semiotica. The Hague • Prague • New York: Mouton. IX (4): 318–346. 
  15. ^ a b c Ivanov, Vjacseszlav (=Vyacheslav) (1984). "Obi-ugor és ket folklórkapcsolatok". Nyelv, mítosz, kultúra (dalam bahasa Hungarian). Collected, appendix, kata pembuka oleh Hoppál, Mihály. Budapest: Gondolat. hlm. 215–233. ISBN 963-281-186-0. 
  16. ^ a b c Zolotarjov, A.M. (1980). "Társadalomszervezet és dualisztikus teremtésmítoszok Szibériában". Dalam Hoppál, Mihály. A Tejút fiai. Tanulmányok a finnugor népek hitvilágáról (dalam bahasa Hungarian). Budapest: Európa Könyvkiadó. hlm. 29–58. ISBN 963-07-2187-2. 
  17. ^ Paulson, Ivar (1975). "A világkép és a természet az észak-szibériai népek vallásában". Dalam Gulya, János. A vízimadarak népe. Tanulmányok a finnugor rokon népek élete és műveltsége köréből (dalam bahasa Hungarian). Budapest: Európa Könyvkiadó. hlm. 283–298. ISBN 963-07-0414-5. 

Pranala luar

sunting

Templat:Masyarakat pribumi di Rusia