Suku Biak Karon
Suku Biak Karon (disingkat juga sebagai Bikar) adalah salah satu kelompok etnis Biak yang mendiami Distrik Sausapor dan Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya. Sebelum melakukan migrasi, asal suku Biak Karon dari Kabupaten Biak Numfor. Perpindahan suku Biak Karon selalu dikaitkan dengan cerita rakyat tentang manamakeri.[2]
Bikar | |
---|---|
Daerah dengan populasi signifikan | |
Indonesia Papua Barat Daya | |
Bahasa | |
Bahasa Biak | |
Kelompok etnik terkait | |
Biak, Abun (Karon Pantai) |
Selain itu, menurut Ketua Dewan Adat Suku Byak di Tambrauw (Bikar) pada 2023, Junus Rumansara menjelaskan kehadiran enam keret di tanah adat suku Abun (Karon) ini lantaran perang Ongi, masalah ekonomi terkait kemarau yang panjang di Biak (Byak) waktu itu, sehingga mereka mencari kehidupan diluar. Di Kabupaten Tambrauw terdapat enam keret (marga) yaitu Mar, Mayor, Paraibabo, Mambrasar, Mirino, dan Yappen. Kemudian mereka sudah beranak-pinak dengan suku Karon setempat, sehingga sekarang disebut Biak Karon (Bikar).[3]
Referensi
sunting- ^ Mukhaer, Afkar Aristoteles (2023-04-04). "Festival Munara Beba: Usaha Pelestarian Adat Biak Karon & Alam Lautnya". National Geographic. Diakses tanggal 2024-05-17.
- ^ Ronsumbre, Adolof (2020). Ensiklopedia Suku Bangsa di Provinsi Papua Barat (PDF). Yogyakarta: Penerbit Kepel Press. hlm. 34. ISBN 978-602-356-318-0.
- ^ Yewen, Roberthus (2023-03-28). "Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-06-03.