Tato Dayak Kenyah (Kenyah: Betik) adalah tato tradisional dari suku Dayak Kenyah. Sejak dahulu, tradisi ini terus diwariskan kepada generasi berikutnya. Namun sejak tahun 1948 mengalami perubahan, sebab perubahan nya ialah pengaruh masuknya agama dari luar dan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam kepercayaan suku Dayak Kenyah Uma Lung Betik, tato adalah sebagai lambang keagungan strata pada masyarakat setempat. Pada wanita Dayak Kenyah Uma Lung, betik (tato) adalah lambang kecantikan yang berisi filosofi kehidupan alam fana dan baka. Mereka membuat tato dengan menggunakan jarum dan tinta khas yang digambar pada kaki dan lengan mereka. Semua wanita di suku ini ditato, sedangkan kebanyakan laki-lakinya tidak. Betik pada tubuh masyarakat Dayak Kenyah merupakan bagian aturan adat.

Lihat juga

sunting

Pranala luar

sunting